header marita’s palace

Tips Ketika Anak Minta Diajarin Naik Motor

Sekelumit tips ketika anak minta diajarin naik motor ini pernah saya sarankan pada tetangga saya yang anaknya mulai belajar naik motor sementara usianya masih di bawah 17 tahun.... Berhubung saya juga belum punya anak remaja, saya juga belum punya pengalaman euy soal ini... tapi sedikit mengingat-ingat bagaimana dulu Ibu dan Bapak mewanti-wanti saya dan adik untuk belajar naik motor setelah umur kami cukup.

Saya sendiri sebenarnya suka keder lihat bocah-bocah di bawah umur berkendara di jalanan... kadang masih belum mengerti bahaya... kadang nalarnya belum benar-benar terpakai kapan kudu ngerem, kapan kudu pelan, apalagi kalau dikompor-komporin temannya untuk kebut-kebutan.. aduh makseeer rasanya... itu kenapa jadi ingat salah satu ilmu yang didapat dari PSPA... BERIKAN BATASAN YANG JELAS agar anak paham tanggung jawab, kewajiban dan haknya, termasuk juga soal naik motor ini.

Anak jaman sekarang memang kalau terlalu dikekang atau nggak dibolehin malah suka main belakang dan membangkang, tiba-tiba malah ngelakuin tanpa sepengetahuan kita. Namun langsung diberi ijin boleh naik motor pun bukan cara yang bijaksana jika usianya belum cukup umur.

Anak Di Bawah Umur Naik Motor
Memasuki usia-usia 10 tahun, anak jaman sekarang badannya udah gede-gede banget, nampak seperti anak SMP bahkan SMA. Maka nggak jarang mereka merasa sudah siap naik motor, meski sebenarnya secara kematangan mental jelas belum saatnya diberikan ijin naik motor. So, tips ketika anak minta diajakin naik motor yang paling okeh versi saya sebagai berikut:

  • Kabulkan permintaan anak untuk diajari motor tapi berikan batasan yang jelas tentang hal tersebut.
  • Berikan dia pengertian dan ajak anak untuk berdiskusi bahwa ia boleh berlatih motor hanya saat jam-jam yang sudah disepakati bersama.
  • Ajak anak untuk menentukan sendiri waktunya misal hari biasa hanya boleh sore/ siang hari selama setengah jam dan hari minggu selama satu jam, di luar dari waktu yang telah disepakati anak tidak boleh naik motor.
  • Saat anak berlatih naik motor, anak tetap harus dalam pengawasan orang tua.
  • Jika anak melanggar batasan tersebut, maka dilarang untuk berlatih sepeda motor selama satu minggu.
  • Anak pun harus diingatkan karena ia belum cukup umur maka masih masuk fase berlatih motor, belum masuk fase boleh naik motor sendiri, oleh karena itu hanya boleh berkendara di sekitar gang dan tidak boleh sampai ke jalan besar.
  • Anak juga bisa diajak berdiskusi mengenai pentingnya safety riding; memiliki surat ijin mengemudi (SIM), menggunakan helm, sarung tangan, pentingnya mematuhi rambu-rambu lalu lintas, bagian-bagian motor dan fungsinya, berkendara dalam kecepatan aman, dan berbagai informasi penting lainnya yang dibutuhkan tentang berkendara yang aman. Ajak pula mereka berdiskusi mengapa anak-anak di bawah umur belum boleh berkendara di jalan raya. Biarkan mereka sadar akan manfaat safety riding dan bahayanya jika mereka nekat berkendara dengan umur yang belum sesuai serta tidak mengindahkan aturan-aturan yang berlaku.

Terkadang sebagai orang tua kita suka lupa dan menganggap keren anak sudah bisa naik motor saat usianya di bawah umur, tapi belum tentu yang terlalu cepat itu baik untuk anak. Orang tua juga harus bisa memberikan batasan yang tepat terhadap keinginan anak, tidak serta merta mengabulkan semua keinginan anak sehingga anak bisa belajar tentang pentingnya tanggung jawab. Jika anak dibiarkan berlatih motor tanpa ada batasan yang jelas akan ada banyak kejadian-kejadian yang tak diinginkan terjadi, seperti kita tahu sekarang ini angka kecelakaan kendaraan bermotor semakin meningkat, dan salah satu faktornya karena banyaknya anak di bawah umur dibiarkan oleh orangtuanya naik motor tanpa pengawasan. 

Bahayanya Anak di Bawah Umur Naik Motor
So, one day saat anak kita tiba-tiba merayu untuk diajarin naik kuda besi, merasa siap melaju di jalanan.... semoga tips ketika anak minta diajarin naik motor ini bisa bermanfaat.

6 comments

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com
  1. ngeri-ngeri gimana gituh kalo anak-anak naik motor..tapi dilematis juga ya Mbak, kalo udah bisa takutnya diam-diam pakai motor orang lain, kalau ga diajarin takutnya juga diam-diam belajar sendiri..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak... yaaa kalau sudah nggak bisa lagi dibilangin tidak daripada main belakang, amannya sih diajarin sendiri, tentunya dengan pengawasan dan batasan2 yang sudah ditentukan sebelumnya :)

      terima kasih sudah berkunjung :)

      Delete
  2. Kemarin hari Jumat baru saja ada kejadian anak umur 13 tahun meninggal kecelakaan tunggal naik motor, Mbak. Dari saksi kejadian, anak ini balapan sama teman2nya yang kebetulan masih SMP semua. Motor kondisi juga pretelan (apa ya bahasa Indonesianya. hehe) tidak lengkap. Tidak ada remnya atau entah remnya blong.
    Semoga nanti kita bisa menjelaskan ke anak2 tanpa anak main belakang ya, Mbak. Aamiin...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmm, mengerikan.... semoga ya mbak, kita bisa menjaga anak2 kita... anyway thanks for visiting :)

      Delete
  3. Fay Soekamto05 July, 2017

    Wah, keren tipsnya. Melengkapi tips yang kuberlakukan untuk anak2ku. Yg tengah kemarin udah kemecer minta diajarin. Tapi mungkin krn liat emaknya cuek aja dengan keinginannya, lama2 dia gak minta lagi...hehe. Kalau anak mbarep malah belum minta diajarin, pdhl udah mau masuk SMA. Mau kuajarin naik motor tapi ntar adiknya jealous...ya udah ntar nunggu adiknya masuk asrama dulu biar gak jealous...hihi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. MAkasih mbak Fay sudah mampir. Iya mbak, anak-anak kepengennya macem-macem, emaknya yang kudu bisa ngerem keinginan mereka :)

      Delete