header marita’s palace

Si Cupu Ngomongin Syiah (Lagi)

Mengenai syiah... banyak yang mulai terusik.. ada yang karena memang belum ngeh, ada yang cuek bebek, ada yang berpendapat asal nggak maksa kita nganut pahamnya ya biarkan saja.... Itu kan masalah di Timur Tengah, Indonesia nggak usah ikut-ikutan lah... Ada pula yang berpendapat udahlah urusin diri kita masing-masing, belum tentu kita juga sudah bener... :)

Dan pendapat-pendapat itu pernah singgah ada di dalam diri saya, hingga sebuah tulisan pernah saya buat mengenai hal ini.
Tapi benarkah sesederhana itu?

Apakah memang hanya perpecahan ukhuwah saja yang menjadi ancaman terbesar bagi umat Islam? Di postingan tersebut, saya menuliskan bahwa "bagaimana kita bisa mengalahkan musuh kita, jika kita tidak berusaha mengenalinya".

Justru setelah postingan tersebut terpublish, saya semakin mencari tahu apa itu syiah dan tetek bengeknya karena saya justru semakin merasa ada yang mengganjal. Sesuatu yang mengganjal dalam diri patut dicaritahu kebenarannya.
Hingga hari ini saya pun masih dan terus belajar mengenal syiah ini... namun dari kajian-kajian yang saya ikuti dan beberapa literatur yang saya baca, saya perlahan paham mengapa syiah itu berbahaya.

Kalau kata bu Elly Risman... bencana yang paling besar itu jika kita kita tidak menyadari adanya bencana tersebut... sebagaimana bencana pornografi yang mulai melanda generasi muda kita, jika kita tak waspada -- syiah bisa menjadi bencana yang lebih mengerikan.
Beberapa teman berkata kenapa sesama Islam harus kafir mengkafirkan, bukankah perbedaan pemahaman itu hal yang wajar? Bahkan kepada agama lain pun kita harus saling menghormati, lakum dinukum waliyadin, lantas kenapa dalam satu agama bisa muncul perpecahan yang berdarah-darah....

Jika itu mengenai masalah perbedaan khilafiyah... memang tidak seharusnya menjadi hal yang membuat sesama muslim saling tuding menuding dan kafir mengkafirkan, karena perkara yang masuk kategori khilafiyah adalah masalah furu’ atau cabang-cabang agama. Sedangkan masalah pokok, seperti aqidah yang paling dasar, tauhid yang esensial serta konsep ketuhanan yang fundamental, tidak pernah terjadi perbedaan pendapat.
Bisa dibaca lebih lanjut di:
Nah, masalahnya syiah ini tidak termasuk dalam wilayah khilafiyah.. banyak yang masih saja mengira kalau syiah ini merupakan salah satu madzhab dalam Islam layaknya madzhab syafii, madzhab maliki, madzhab hanafi, madzhab hambali.

Sedangkan syiah ini benar-benar di luar Islam.. dari sejarah panjangnya saja kita bisa baca bahwa syiah ini terbentuk karena ada kelompok yang terlalu mengagung-agungkan bahkan menuhankan Ali bin Abi Thalib hingga melakukan pemberontakan-pemberontakan. Jika memang syiah ini dianggap tidak berbahaya, kenapa Ali pada masa itu mengusir kelompok ini?
baca sejarah syiah di sini:


Yang lebih membahayakan lagi, Syiah ini pandai bertaqiyyah.. ada dua jenis taqiyyah yang mereka lakukan. Taqiyyah jangka panjang yang dilakukan oleh syiah moderat, orang-orangnya hanya bilang ya pokoknya kami Islam, tapi mereka tidak mau memberi ketegasan tentang sikapnya terhadap syiah. Ada pula taqiyyah yang dilakukan orang-orang ekstremis syiah, yang taqiyyah nya hanya untuk kasus-kasus tertentu saja, namun mereka sudah mulai terang-terangan mengakui bahwa dirinya syiah. 

Justru dari orang-orang syiah ekstremis inilah yang jelas memperlihatkan bahwa syiah itu sesungguhnya bukan bagian dari Islam. Dari para syiah ekstremis ini bisa dilihat beberapa pernyataan seperti bahwa Tuhan yang mereka yakini adalah Tuhannya Ali, bukan Tuhannya Muhammad.

Nah lho? Aneh kan? Sedang Ali saja beriman pada Allah yang merupakan Tuhan Nabi Muhammad. Namun pernyataan ini mengungkapkan bahwa mereka mengakui Ali bin Abi Thalib RA, namun tidak mengakui Nabi Muhammad.

Lantas kemudian beberapa pendapat muncul seperti ini; "Oke, anggap saja syiah adalah agama di luar Islam yang hampir mirip lah dengan Islam, bungkusnya mungkin sama putihnya namun dalamnya saja yang berbeda. Kenapa kita nggak menghormati saja pilihan mereka tersebut? Sama seperti kita menghormati umat Kristiani, Budha, Hindu, Konghucu dan atheis sekalipun? Bahayanya di mana?"
Nah, itu masalahnya... 

Kembali pada persoalan taqiyyah itu tadi... yang membuat syiah terlihat abu-abu adalah mereka ingin dilihat sebagai salah satu bagian dari Islam, sedang sangat jelas ajaran syiah itu bertentangan dengan Islam.

Membahayakannya adalah ketika ada orang yang ingin belajar mengenal Islam secara kaffah, lalu bertemu dengan golongan syiah yang bertaqiyyah, orang yang tadinya ingin mengenal Islam justru kemudian tidak mengenal Islam, malah bertemu dengan ajaran-ajaran yang tak diajarkan di dalam Islam.

Akan sangat berbeda jika orang-orang syiah ini terang-terangan mengakui saja bahwa syiah bukan Islam, bahwa ajaran syiah berbeda dengan Islam, sehingga orang-orang yang masih awam seperti saya ini bisa jelas memilah.... oooh, berarti kalau mau belajar tentang Islam yang kaffah jangan ke majelis-majelisnya mereka ini.. cari majelis-majelis lain saja.. 

Sayangnya, memang itulah agenda syiah.. menyusup dan merusak Islam dari dalam... 
Terus gimana yaa biar Islam tidak terpecah-belah gegara si penyusup ini yang pelan-pelan mulai merasuki organisasi-organisasi Islam, majelis-majelis Islam? Kembali lagi ke ukhuwah islamiyah... sudah seharusnya semua umat islam sevisi-misi mengenai bahaya syiah... tidak terpecah belah tentang sikap menghadapi syiah... ada yang lembek, ada yang biasa saja, ada yang keras, ada yang malah nggak mau tahu.

Jika semua umat Islam sudah sevisi misi dalam menghadapi syiah diharapkan kita tidak hanya sekedar koar-koar anti syiah, namun juga bisa bergandengtangan saling menasehati dan mengingatkan dalam kesabaran dan kebaikan mengenai bahaya syiah, terutama kepada masyarakat yang awam tentang kelompok ini.

Syiah memulai ajarannya dengan sangat halus, yang terkadang kita tak menyadari kita telah disusupi... karena awalnya mereka mengajarkan tentang pentingnya kecintaan terhadap Allah dan Nabi Muhammad di atas segala-galanya. Namun setelahnya akan perlahan dibelokkan untuk lebih mengagungkan Ali, Husein dan kemudian kita diminta mengikuti hal-hal di luar ajaran Islam, seperti tathbir, nikah mut'ah yang jelas-jelas tidak ada tuntunannya dalam Islam. Bahkan syiah mengkafirkan dan melaknat sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW yang telah dijamin masuk surga, seperti Umar Bin Khattab, Abu Bakar As Shidiq hingga ummul mukminin Aisyah.

Mengenai kafir-mengkafirkan syiah? 

Bukankah sesuatu yang di luar ajaran Islam sudah jelas itu kafir? Syiah yang mengkultuskan Ali dan ajarannya yang tidak sesuai dengan islam menurut saya ya memang kafir, sebagaimana di mata kita orang-orang kristen, katolik, budha dan agama di luar Islam itu ya kafir.

Yang ingin saya garisbawahi adalah, meskipun sudah jelas ajaran syiah di luar Islam, namun marilah agar kita tidak mudah mengkafirkan orang-orang yang belum jelas mengakui bahwa dirinya syiah... atau baru terindikasi syiah namun fakta mengenai kesyiahannya belum jelas...

Bukankah hanya Allah yang tahu apakah mereka sedang bertaqiyyah, atau mereka sebenarnya Islam, atau apapun alasan yang mereka miliki. Berwaspada itu perlu namun berlebihan dalam mengkafirkan orang lain pun rasanya tidak terlalu baik. Yang terpenting adalah menjaga diri agar aqidah kita tidak rusak oleh kelompok ini dengan terus belajar Islam secara kaffah.
Beda jika kita ketemu dengan orang-orang yang sudah jelas-jelas ekstrimis syiah... maka sudah jelaslah kekafirannya... Lakum dinukum waliyadin...
Mengenai buku-buku atau film yang diproduksi oleh Mizan bagaimana? Untuk saat ini pendapat saya masih sama dengan postingan sebelumnya, bertabayyun lebih dahulu. Jika sekiranya memang Anda merasa ragu-ragu, tinggalkanlah...

Namun akan lebih baik jika kita tidak mengkoar-koarkan yang hanya kita dapat informasinya melalui broadcast di BBM atau viral post di Facebook. Pendapat saya yang cupu ini, baiknya lihat pegang baca secara langsung buku-buku tersebut dan berikan pendapat secara obyektif.

Bila memang sudah membacanya dan memang ada penyimpangan di dalamnya, baru bagikan ke publik. Bukan hanya sekedar membagikan info yang belum jelas kebenarannya, belum melihat secara langsung buku dan isinya lalu kita share kemana-mana, hingga bisa menjadi fitnah yang berkepanjangan.

Akhir kata.... Yuk Ngaji di tempat yang berlandaskan Al Quran dan As Sunnah sebenar-benarnya. Semoga Allah selalu melindungi kita dan bumi Indonesia dari kesesatan aqidah dan pecahnya ukhuwah islamiyah. Aamiin. 

NB: Tips bagi yang ingin mulai belajar ngaji --- sekarang ini setiap kali memulai ngaji di majelis yang baru, saya selalu melempar sebuah pertanyaan, "apa pendapat Anda tentang syiah?" . Jawaban yang diberikan akan sangat menentukan apakah saya meneruskan belajar di majelis itu atau tidak. :)
-hanya sekedar curahan hati dari si cupu yang sedang belajar Islam secara kaffah, bila memang ada kebenaran maka datangnya dari Allah semata, namun bila ada kesalahan kata dan penyampaian pastilah datangnya dari diri ini yang masih butuh untuk terus mengkaji dan mengkaji lagi-

2 comments

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com
  1. setuju say, kudu belajar lebih banyak lagi..syiah berbahaya karena ia seperti musuh dalam selimut, kita kira islam ternyata bukan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya maksay... mengerikan... semoga kita terhindar dari segala kesesatan aqidah .. aamiin..

      Delete