header marita’s palace

Pecahnya Ngobrol Blogger Semarang; Dari Makanan ke Sakuku





Blogger gathering memang selalu meninggalkan kesan yang dalam. Setelah dua bulan vakum dan semedi dari dunia per-gatheringan karena kondisi hamil muda yang bikin badan sering nggak bisa diajak kompromi. Akhirnya Rabu, 31 Agustus 2016 lalu aku kembali turun gunung. Bertemu dengan teman-teman blogger Semarang yang renyah, kece dan sumringah selalu berhasil membuat semangatku menekuni dunia blogging kembali naik ke titik puncak.

Acara yang bertajuk Ngobrol Blogger Semarang ini mengundang blogger femes dari Kota Lunpia yang serba bisa sebagai pembicaranya. Gimana nggak serba bisa, penyiar iya, blogger iya, chef heeh, jadi imam sholat pun jempolan. Siapa lagi kalau bukan mas Nuno Orange.

Mas Nuno in Action

Sebagai blogger cupu yang masih malu-malu, aku belum banyak ngobrol sih sama mas Nuno. Cuma dalam beberapa kesempatan kami sering ketemu. Yang aku ingat dari doi sih orangnya humble, gampang bergaul, enak diajak ngobrol, nggak pelit ilmu, dan paling juara kalau ada live tweet. Sering banget doi yang nyabet hadiah kalau urusan satu itu.

Bertempat di sebuah cafe yang cozy dan unik, Nestcology Gastronomy, ada sekitar 50an blogger berkumpul dan saling bersilaturahim. Aku sendiri nebeng Mbak Ika Puspitasari untuk sampai ke lokasi. Meski kami sempat salah jalan dulu sebelum akhirnya menemukan jalan yang lurus, hal tersebut tidak merusak mood  kami dalam mengikuti jalannya acara yang dipandu duo MC yang cantik dan ganteng.


Nestcology Gastronomy yang Cozy

Setelah menyelesaikan registrasi dan narsis-narsisan di photo booth yang tersedia, para peserta bergegas melaksanakan sholat Maghrib terlebih dahulu karena azan sudah bersahut-sahutan di ujung senja. Lega rasanya ketika kewajiban sudah dituntaskan, jadi bisa fokus seru-seruan di jalan Tambora. 

Sepertinya panitia acara cukup paham kalau perut para blogger Semarang ini wajib diisi dulu sebelum diajak diskusi dan haha hihi. Tanpa babibu, antrian mengular di meja prasmanan. Ada yang khusyuk memandangi satu menu ke menu lainnya, sembari berpikir mau ambil yang mana, ada pula yang sibuk mengambil foto makanan yang disajikan. Yang pasti semuanya larut dalam kemeriahan acara malam itu.

My dinner choice

Aku sendiri memilih untuk menikmati segelas air putih dengan cita rasa lemon dan sepiring garlic rice dipadu cheese broccoli, crusted fish, dan corn soup. Nggak lupa salad buah dan sayur disantap duluan. Hmm, yang gratisan memang selalu enak ya. Ini baru sesi satu! Sesi berikutnya pasta kombinasi dengan salad karbonara langsung meluncur ke perut tanpa hambatan. Mumpung aku lagi nggak punya alasan untuk takut gendut, dilahap semua deh yang disajikan.

Patty Catty nan Jazzy

Menemani para blogger santap malam, homeband dari Nestcology, Patty Catty, membawakan beberapa lagu berirama jazz yang semakin membuat suasana malam itu syahdu dan romantis. Meski saking fokusnya para blogger pada kelezatan sajian yang sedang disantap, personil Patty Catty sempat dibuat keki karena kami lupa memberikan sekedar tepuk tangan untuk penampilannya.

Belajar Jadi Food Enthusiast yang Baik

Finally, yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pada kesempatan kali ini, Mas Nuno berbagi tips bagaimana menjadi food enthusiast yang baik. Food enthusiast pasti selalu girapen kalau dengar ada tempat makan baru. Pengen tahu seperti apakah tempat makan itu, menunya gimana, rasanya, hingga harganya. Semua orang bisa jadi food enthusiast, masalahnya mau sekedar heboh tiap kali dengar tempat makan yang baru, atau malah bisa membuat orang lain heboh dengan informasi yang kita bagi?



Tentunya pilihan kedua yang lebih manis ya. Tidak hanya sekedar icip-icip makanan, namun juga bisa menjadikan hobi icip-icip kita dibayar dan bermanfaat untuk orang lain. Enak kan? Makan gratis, kenyang, bisa berbagi info ke orang lain tentang apa yang kita makan, juga membantu pihak resto atau cafe mempromosikan menu-menu yang ada.

Food enthusiast itu tidak melulu harus menjadi food blogger ya. Lewat instagram pun kita bisa memaksimalkan kemampuan kita untuk menjadi seorang food enthusiast. Posting foto makanan yang baru saja kita santap, jangan lupa disertai caption yang menarik dan informatif. Namun tentunya akan lebih komplit jika antusiasme kita terhadap makanan dituangkan dalam bentuk tulisan di blog daripada sekedar caption singkat di instagram. Tentunya akan juga lebih menghasilkan dan menguntungkan.

Setelah memberikan pencerahan singkat mengenai food enthusiast, mas Nuno juga menggeber beberapa tips untuk menjadi food enthusiast yang kece badai. Berikut ini enam tips yang berhasil aku rangkum dari sesi presentasi dan tanya jawab dalam acara Ngobrol Blogger Semarang.


Pertama, sebagai seorang food enthusiast wajib hukumnya untuk suka makan dan nggak takut gendut. Bahkan doi punya slogan "Makan gendut, nggak makan lemes. Daripada lemes, mending makan." Masalah gendut dipikir belakangan, dietnya bisa kapan saja kalau ingat, hehe. Masuk akal banget lah ya tips pertama ini. Namanya juga mau berkarir jadi tukang icip-icip makanan, nggak mungkin dong kalau nggak doyan makan dan takut gendut? Jadi gimana nih, tips yang pertama ini kalian lulus nggak, pren?

Kedua, harus siap modal tapi juga nggak harus mahal. Caranya pergi bareng-bareng ke resto yang dituju sama teman se-gank. Jadi kan kita nggak perlu pesan banyak menu. Tiap orang bisa pesan menu yang berbeda dan saling cicip-mencicipi. Kembali ke azaz gotong royong lah. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.


Ketiga, masih berhubungan dengan tips yang kedua. Kalau kita rame-rame ke restonya dan bisa pesan banyak menu, akhirnya kita bisa dapat banyak foto. Semakin banyak foto, semakin lengkap portofolio yang kita punya. Kalau portofolio dan branding kita udah oke, siap-siap saja diundang sama resto sebelah sana, sebelah  situ, dan sebelah sono, untuk icip-icip makanan tanpa bayar. Asyik kan?

Keempat, belajar hal teknis tentang makanan. Namanya juga mau jadi tukang icip-icip makanan, paling nggak kita juga kudu tahu bahan-bahan yang digunakan apa, bumbunya apa saja, mengolahnya bagaimana agar postingan kita berbobot dan bermanfaat bagi para pembaca. Wah, harus belajar kuliner dulu dong? Enggak seribet itu juga. Kita kan bisa tanya ke chef resto tersebut tentang hal-hal yang berkaitan dengan menu yang akan kita tuliskan review-nya.

Mbak Uniek sedang berbagi pengalaman menjadi food enthusiast

Kelima, berusaha obyektif dan jujur. Baik kita diundang oleh sebuah tempat makan atau dengan suka rela ingin me-review sebuah menu, obyektivitas dan kejujuran harus tetap dipegang teguh. Namun obyektif dan jujur bukan berarti kita juga harus menulis secara blak-blakan sehingga merugikan pihak-pihak tertentu. Sebagai penulis tentunya kita harus pintar-pintar memilih diksi yang tepat untuk menggambarkan keobyektifan dan kejujuran kita. Yang patut diingat pula, food enthusiast itu bukan kritikus makanan, jadi nggak perlu mengungkapkan detail keburukan dari makanan yang kita review. Ada kalanya kita juga perlu keep the little secret. Kalau soal rasa  makanan karena menyangkut selera bisa dengan bijak kita sampaikan bahwa rasa dikembalikan kepada masing-masing penikmat.


Keenam, latihan fotografi. Tidak harus berbekal kamera mahal jikalau memang belum punya. Dengan memaksimalkan smartphone yang kita punya, kita sudah bisa kok menghasilkan foto-foto makanan yang enak dilihat. Selain belajar fitur kamera yang ada di smartphone, kita juga perlu belajar teknik-teknik fotografi sederhana, seperti memilih angle yang tepat dan pencahayaan yang  pas. Yang pasti, kalau mau jadi seorang food enthusiast sejati, nggak boleh ada alasan kita lupa ambil gambar makanan yang akan kita review, karena di situlah nyawa dari apa yang akan kita bagi. Jadilah generasi dengan slogan "makan nggak enak kalau belum difoto."




Enam tips dari Mas Nuno Orange di atas jangan hanya dibaca kalau memang kita pengen serius jadi seorang food enthusiast. Harus segera dipraktekkan tanpa nanti dan  tanpa tapi.

Kenal Lebih Dekat dengan Sakuku

Setelah sesi pertama bersama Mas Nuno usai, kini giliran Pak Amin Laurent dari Divisi Pengembangan Dana dan Jasa BCA berbagi mengenai inovasi BCA yang terbaru, Sakuku.

Pak Amin Laurent menerangkan tentang Sakuku
Sebagai nasabah BCA yang setia, aku kepo banget dong dengan fasilitas terbaru ini. Setelah dijabarin beberapa fiturnya oleh Pak Amin, aku jadi beneran pengen ganti handphone baru nih. Menyadari banyak aplikasi yang tidak bisa berjalan di gadgetku yang kebetulan berplatform Windows, kini aku semakin merasa galau karena aplikasi Sakuku ini hanya ada di Google Play Store dan App Store. Sakuku ini bisa berjalan pada Android dengan OS minimal 4.0 (ICS) dan iOS minimal 7.1.


Sakuku ini beneran bisa bikin hang out kita jadi all out. Kalau sudah punya Sakuku, mau lupa bawa dompet juga nggak masalah deh, karena fiturnya memang oks banget.

Sakuku merupakan aplikasi uang elektronik yang ditujukan untuk kita yang range usianya antara 20-30 tahun. Sebelumnya BCA memang telah memiliki Flazz, namun bedanya Flazz lebih menyasar nasabah secara lebih umum, tidak fokus pada generasi muda saja. Selain itu  yang menjadi pembeda antara Sakuku dan Flazz adalah sistem QR Code. Sakuku memungkinkan kita untuk bertransaksi secara aman dan nyaman langsung melalui ponsel. Bahkan tanpa harus menjadi nasabah BCA kita bisa tetap memiliki akun Sakuku.

Logo Sakuku
Jika Flazz lebih banyak digunakan untuk keperluan transportasi, seperti pembayaran Transjakarta maupun Commuter Line. Sakuku akan lebih banyak digunakan untuk pembayaran di merchant dan toko online. Saat ini sudah ada puluhan merchant yang telah bekerjasama dengan Sakuku, antara lain; Kaskus, Bhinneka.com, Blibli.com, Alfamart, Apotek K-24, D'Crepes, Gramedia dan masih banyak lagi. Kalau mau tahu info merchant yang sudah bekerjasama dengan Sakuku selengkapnya, bisa langsung cuzz ke sini ya.



Bahkan sekarang sedang ada Food and Beverage Festival setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu. Kalau kita membayar pakai Sakuku, kita bisa dapat diskon hingga 50 persen di Chatime dan Excelso. Eits, tinggal minggu ini saja lo festivalnya berlangsung. Jadi jangan pakai lama, download Sakuku - nya!

Sakuku telah diluncurkan sejak 28 September 2015. Tiga keuntungan yang dimiliki oleh Sakuku; mudah, praktis, dan gratis. Mudah karena kita hanya perlu download aplikasinya di application store yang tersedia. Praktis karena kita hanya perlu menggunakan nomor handphone kita sebagai nomor akun/ nomor kepemilikan Sakuku. Gratis karena tidak ada biaya administrasi bulanan.



Dengan Sakuku, kita bisa cek saldo, mutasi transaksi, bayar belanja, isi pulsa sendiri atau isi pulsa teman kita, bahkan kita juga bisa minta dikirimin pulsa oleh  teman yang juga menggunakan Sakuku. 

Dikarenakan banyak respons positif yang diterima, BCA kemudian menambahkan fitur aplikasi ini menjadi Sakuku Plus pada 29 Februari 2016. Tiga fitur tambahan yang disematkan pada Sakuku Plus adalah transfer, split bill, dan tarik tunai di ATM BCA. Fitur transfer memungkinkan kita untuk mengirim sejumlah uang kepada teman atau meminta teman untuk mengirim sejumlah uang kepada kita. Sedangkan fitur Split Bill merupakan fitur untuk berbagi tagihan belanjaan atau makanan dengan maksimal sembilan orang teman kita. Kita bisa membagi tagihan secara sama rata dengan satu klik atau berbeda-beda secara manual. Split bill ini fitur yang pas banget untuk para food enthusiast yang mau makan rame-rame. Baik fitur permintaan transfer dan split bill hanya bisa dilakukan dengan sesama pengguna Sakuku Plus. Sementara itu untuk tarik tunai, jangan lupa pastikan ATM tersebut sudah memiliki fitur tarik tunai Sakuku.



Perbedaan antara Sakuku dan Sakuku Plus
Selain tiga fitur tambahan tersebut, perbedaan lainnya antara Sakuku dan Sakuku Plus adalah saldo maksimumnya. Jika Sakuku hanya bisa memiliki saldo maksimum sebesar satu juta rupiah, Sakuku Plus bisa dimaksimalkan saldonya hingga lima juta rupiah. Sementara itu untuk melakukan top up atau pengisian saldo Sakuku bisa dilakukan lewat ATM BCA, KlikBCA, dan BCA mobile melalui menu transfer. Gampil kan?

Untuk mengupgrade Sakuku ke Sakuku Plus ada tiga cara;



Penawaran otomatis bagi pengguna m-BCA
Khusus bagi yang memiliki nomor handphone yang sama antara Sakuku dan BCA mobile, serta minimal login BCA mobile dalam 1 bulan terakhir, saat login Sakuku pertama kali akan ditawarkan untuk melakukan peningkatan layanan menjadi Sakuku Plus.

Menu Aktivasi Sakuku Plus
Bagi yang memiliki kartu Paspor/ATM BCA dapat mengakses menu Setting/Aktivasi Sakuku atau dengan memilih menu SplitBill/Transfer/Tarik Tunai pada aplikasi Sakuku, maka akan ditawarkan untuk melakukan aktivasi Sakuku Plus.

Datang ke Cabang
Bagi nasabah lainnya maupun non nasabah, kamu bisa datang ke cabang BCA terdekat dengan membawa identitas diri (KTP)

Bagi pengguna Sakuku harus mengupdate aplikasi Sakuku terbaru terlebih dahulu di application store (versi1.2.0), baru kemudian dapat memilih opsi aktivasi Sakuku Plus. Sedangkan bagi pengguna baru harus mendownload dan registrasi Sakuku terbaru (versi1.2.0) terlebih dahulu di application store, baru kemudian dapat memilih opsi aktivasi Sakuku Plus.

Saatnya Bagi-bagi Hadiah

Mas Gondrongg bikin sakit perut

Selain ilmu dari mas Nuno dan informasi dari Pak Amin, yang ditunggu di setiap acara blogger gathering pastilah saat bagi-bagi hadiah. Sebelum sesi bagi-bagi hadiah, ada hiburan stand-up comedy yang dibawakan oleh Mas Gondrongg dan Mas Yoga. Guyonannya cukup bisa bikin perut jadi sakit. Sambil dihibur dua komedian tersebut, makanan penutup mulai dihidangkan.



Yummy Dessert

Croisant dan cake dengan topping strawberry meluncur halus ke tenggorokan. Disusul dengan Choco Bomb yang manisnya bikin nggak bisa berhenti makan menjadi penutup yang sempurna untuk acara pada malam hari itu.

Goody bag kece dari B-Blog dan BCA

Sayangnya kali ini aku sedang tidak ketiban hoki, baik doorprize ataupun hadiah live tweet aku nggak beruntung mendapatkannya. Tapi masih bersyukur karena bisa membawa pulang goody bag yang kece badai. Ada note book mungil dan kipas dari B-Blog Id dan Lock and Lock dari BCA yang langsung dikekepi sama Ifa. Katanya, "ini buat tempat bekal aku sekolah ya, bunda."

Yeay, Mara dapat doorprize!
Yang beruntung mendapat doorprize kali ini ada si sholehah Mara. Doi berhasil menjawab pertanyaan dari mas MC tentang fitur istimewa apa yang membedakan antara Sakuku Plus dengan dompet elektronik lainnya. Hayo, ada yang tahu jawabannya?


Mbak Archa dan Mas Asmarie menang live tweet

Selain Mara, mas Heri juga beruntung membawa hadiah karena dinobatkan sebagai penanya terbaik. Sementara itu, Mbak Archa Bella dan Mas Asmarie ketiban sampur keberuntungan karena menang live tweet. Selamat ya, prens!

Oya, jangan lupa untuk ikut blogging competition dengan tema "My BCA Experience" yang diselenggarakan pada 30 Agustus - 31 Oktober 2016. Meskipun masih panjang waktunya, jangan terlena lo. Jangan sampai kita nggak kebagian salah satu dari hadiah yang bikin ngiler ini; Macbook Pro, iPhone 6, Mirrorless Camera Nikon J15 dan uang tunai sebesar @Rp 1.000.000 untuk tiga orang.




Ngobrol Blogger Semarang malam itu pun ditutup ketika jam mulai berderak ke angka 21:15. Setelah berfoto bersama seluruh peserta dan pemateri, kami pun meninggalkan lokasi dengan hati yang bungah dan semangat yang kembali pecah untuk bisa menekuri dunia blogging dengan lebih baik lagi.

Terima kasih BCA, BBlog_Id,  Mas Nuno, Nestcology dan seluruh teman-teman blogger Semarang. Kalian luar biasa!

Kenang-kenangan dari Ngobrol Blogger Semarang

32 comments

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com
  1. Seru banget ya kita waktu itu Rit hihihi... Sakuku mantep banget deh buat pendukung gaul.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yoi mbak.. Seru banget acaranya.. :) sayang, hpku nggak support Sakuku :(

      Delete
  2. Semoga kedepannya bisa seseruan lagi ya mbak marita 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin.. Gathering gini memang ngangenin :)

      Delete
  3. Asik ya seseruan bareng kemarin. Mupeng kopdar lagi, apalagi banyak hadiah bertaburan ������

    Eh, jadi kangen croisant ����

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huum Mbak seru bingit.. Aku pengen choco bombnya lagi... tapi tapi tapi :D

      Delete
  4. Saya punya BCA tapi belum kenal Sakuku.
    Terima kasih infonya
    Mau nyoba ach
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga baru tahu kemarin itu Pakdhe.. Selamat mencoba!

      Delete
  5. Wuih...tulisannya rapi dan lengkap pula! Semoga menang Mbak! ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuih, ada mas Nuno. Matur suwun mas.. menang apa mas? oo Lombanya? Belum bikin kalau belum buat lombanya hehe...

      Sukses selalu mas.. kalau icip2 makanan ikut yaa :D

      Delete
  6. Ngobrol Blogger kemarin emang seru. kapan ya ada acara begini lagi?

    ReplyDelete
  7. wuaah makasih mba udah berbagi tips buat jd food enthusiast. walaupun jarang nyicip2 karena kalo udah suka 1 masakan nempel terus hahaha :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama mbak... :) Semoga bermanfaat. Aku suka nyicip2.. apalagi kalau gratis, hehee

      Delete
  8. Memang pecaaaah banget acaranya :D

    ReplyDelete
  9. tulisannya kumplit oyyy....kenapa tulisan imam sholat langsung ngena ya hahah *lupakan*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ehm ehm.. Ada yg mau jadi makmum nih mas Nuno.. Eeeh :D

      Delete
  10. waaah komplit sekali mbaa artikelmu.keren banget :)

    ReplyDelete
  11. Seruu banget kemarin ya mba.. sangat menghibur dan informatif, apalagi pas bagian mas nuno jd banyak belajar ttg Food Ent. makananan dari nestcology juga enak2. Kalo mau bayar2 tinggal pake sakuku. praktis

    ReplyDelete
  12. Ayuk Mbak jajajn bareng pakai sakuku... Wis instalasi aku nih hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku nggak punya Sakuku.. Hp nggak support :D

      Delete
  13. sakuk bca memang oke ya mbak..kyk dompet

    ReplyDelete
  14. Replies
    1. Sakunya bapak ya maksudnya? :D
      Kalau aplikasi SakuKu, aku belum punya soalnya, device not supported :D

      Delete
  15. sakuku makin hari makin mantap aja..go

    ReplyDelete
  16. sakuku apakah bisa untuk belanja disemua tempat yang ada barcode nya ?? atau hanya tertentu saja ? terimakasih mba ..

    ReplyDelete