header marita’s palace

Buka Mata, Buka Hati, Buka Telinga

Mengapa seminar-seminar parenting masih sedikit peminatnya?

Kata ibu Elly Risman di Basa Basi Trans TV 1 Juni 2015, karena setiap manusia memiliki warisan tersendiri terhadap pola pengasuhan anak. Bersyukurlah yang memiliki kenangan yang indah dan baik tentang hubungan orang tua dan anak, sayangnya tak sedikit yang memiliki kenangan tentang hubungan orang tua dan anak yang tak harmonis; tentang cara-cara mendisiplinkan yang salah--dicubit, dipukul, dibentak... Warisan-warisan pola asuh itu mempengaruhi cara kita mendidik anak-anak kita sekarang.

Beruntunglah bagi mereka yang memiliki kenangan-kenangan baik tentang bagaimana seharusnya anak diperlakukan, apalagi kemudian mau terus belajar bagaimana menjadi orang tua yang benar lewat membaca-baca buku, majalah dan datang ke acara-acara parenting.
Beruntung pula bagi mereka yang memiliki kenangan buruk tentang pola asuh orang tua terhadap anak, namun memilih untuk memutus mata rantai warisan itu, berusaha menghadiri majelis-majelis ilmu tentang bagaimana seharusnya menjadi sebenar-benarnya orang tua.

Namun orang-orang beruntung itu masih segelintir...
masih banyak orang yang baik dengan warisan baik maupun buruk tentang pola asuh anak malas membaca buku, bahkan sudah dipinjami pun enggan untuk menengoknya, apalagi datang ke majelis-majelis ilmu. Sungguh selalu ada bedanya orang yang mau belajar dan tidak...

Apa pentingnya seminar, workshop parenting, orang tua kita dulu nggak pakai parenting-parentingan juga sukses mendidik anak-anaknya?
Lagi-lagi kata ibu Elly Risman, saya kombinasikan dengan perkataan dari Abah Ihsan Baihaqi...
Jaman anak-anak kita sekarang tidak lagi sama dengan jaman saat kita masih kanak-kanak dulu, banyak tantangan banyak godaan, dan ketika orang tuanya ilmunya masih sama dengan orang tua-orang tua dulu (terutama yang tidak ramah anak), maka kita akan ketinggalan jauh. Generasi anak-anak kita sekarang adalah generasi platinum ditambah dengan kemajuan teknologi yang luar biasa. Bagaimana kita mampu mengasuh anak yang dunianya penuh gadget, playstation, acara-acara TV yang lebih banyak merusaknya daripada mendidiknya, sedang kita orang tuanya buka internet aja masih bingung, mau bikin email aja harus tanya sana-sini, mantengin gosip di  TV tapi tak tanggap akan bencana besar yang sedang dihadapi anak-anak kita :)

Ooh, orang-orang yang doyan parenting itu orang-orang yang terlalu paranoid terhadap keberlangsungan anak-anaknya yaaa, anak-anak saya baik-baik saja tuh :)
Paranoid adalah ketakutan yang berlebihan tapi tidak tahu cara mengatasinya. Bagi beberapa orang yang hobi datang ke acara parenting, mereka mungkin benar takut untuk menjadi orang tua yang tidak baik untuk anak-anaknya, tapi ketakutan itu mereka olah menjadi cambuk untuk terus belajar dan memperbaiki diri. Kita belajar tidak perlu menunggu paranoid akan sesuatu, tapi tanggap darurat terhadap kondisi sekitar itu perlu.
Tantangan anak-anak kita berkali-lipat dari saat kita kecil dulu, selain teknologi.. bullying semakin menjadi, jebakan narkoba dimana-mana, narkolema (narkoba lewat mata) siap membuat anak-anak menjadi candu...
 Masihkah kita berdiam diri saja tanpa persiapan apapun?
Lantas banyak yang menyangkal bahwa mereka berdiam diri. Saya ASI esklusif lo, sampai dua tahun masih menyusui. Saya pilihkan baju terbaik, fasilitas di rumah lengkap. Buku juga ada lo. Dan yang pasti saya sudah merancang pendidikan terbaik untuk anak-anak kelak, sudah saya pilihkan sekolah terbaik untuk mereka.

Masih kata ibu Elly Risman dan sedikit kombinasi dari Abah Ihsan Baihaqi...
Ketika kita membicarakan pola asuh anak, seringnya kita selalu menghubungkan dengan pendidikan terbaik. Pendidikan terbaik adalah sekolah yang terbaik, mencari sekolah yang mahal, bertaraf internasional, dan sebagainya. Namun seringkali kita lupa, bahwa sebaik-baik pendidikan, yang paling utama adalah orang tua sebagai pengajarnya. Tanggung jawab utama orang tua adalah mendidik anak-anaknya, membekalinya dengan tauhid, iman, akhlaq dan itu tak akan bisa tergantikan oleh sekolah yang hanya beberapa jam. Sekolah itu hanya partner, namun kita pemeran utama dari keberhasilan anak-anak kita.

Untuk menutup semangat pagi saya yang sedang meletup-letup ini, berikut link video acara Basi-basi Trans TV bersama Elly Risman yang tayang kemarin. Sangat bagus untuk disimak dan dipelajari. Selamat menikmati.



Buka mata, buka hati, buka telinga, moms and dads..
Your children need you!!!!


Note:
Kok banyak kata Elly Risman dan Abah Ihsan sih?
Iya apalah saya.. hanya ibu rumah tangga biasa yang kebetulan suka nulis, nggak punya basic psikologi, apalagi pendidikan anak, saya hanya salah satu orang yang sudah merasakan manfaat datang ke acara parenting dan benar kata beliau berdua, yang belajar pasti ada bedanya. Kenapa saya mengutip beliau-beliau? Karena mereka ahlinya, insya Allah akan lebih terdengar gaungnya daripada teriakan saya :)

Salam Semangat
Mari Belajar :)


#NulisRandom2015 #Day2



Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com