header marita’s palace
Showing posts with the label Poe-Fict

Surat untuk Ibu…

B u, meski dunia kita sudah berbeda Aku masih mengingat tanggal istimewa ini Engkau sangat suka memberi kado Juga suka menerima kado Aku bahkan masih menyimpan dompet pertama Yang kau belikan…
Surat untuk Ibu…

Jangan Rubah Takdirku

B ukan. Ini bukan judul lagu Andmesh yang kondang itu. Hmm, meski jujur, aku menuliskannya memang terinspirasi dari lagu itu sih.
Jangan Rubah Takdirku

Surat untuk Tyas

D ulu setiap bulan ini tiba, kita menantinya bersama-sama. Meski jarak usia kita terbentang 10 tahun, namun bulan ini akan selalu jadi bulan favorit untuk kita berdua. Kado terakhir darimu masih k…
Surat untuk Tyas

Saksi Mata Biru; Sisi Lain Pertempuran 10 November 1945

Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Menjelang deadline dan aku baru punya kekuatan untuk melawan wegah serta malas. Beringsut d…
Saksi Mata Biru; Sisi Lain Pertempuran 10 November 1945

Melihat Lebih Dalam Kamar Mandi Mertua

Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Setelah perjalanan yang cukup terjal dan terengah-engah di 2-3 minggu terakhir, aku bersyukur bi…
Melihat Lebih Dalam Kamar Mandi Mertua

Mendung di Sembungharjo (5)

Bagian 5 - Psikopat Itu… Bau kopi menyeruak dari cangkir berwarna putih. Nikmat sekali. Pagi yang indah dengan sinar mentari yang cerah, ditemani dengan secangkir kopi panas yang khas. Seb…
Mendung di Sembungharjo (5)

Mendung di Sembungharjo (4)

Bagian 4 - Benarkah Firda Sang Pembunuh? “Lalu apa yang terjadi setelah kalian beradu mulut?” Tanya petugas reserse kepada Firda. “Nggak ada apa-apa, Pak. Dara ditarik masuk sama ibu…
Mendung di Sembungharjo (4)

Mendung di Sembungharjo (3)

Bagian  3 - Siapa Dara? Awalnya Kampung Sembungharjo begitu tentram. Meski antar warganya disibukkan dengan urusannya sendiri-sendiri, namun tidak banyak konflik terjadi. Khas kehidupan or…
Mendung di Sembungharjo (3)

Mendung di Sembungharjo (2)

Bagian 2 - Ada Apa dengan Firda? Interogasi dimulai. Firda yang selama ini dikenal sebagai sosok perempuan dengan mulut berbisa kini hanya mampu terdiam. Badannya gemetar. Ia mempermainka…
Mendung di Sembungharjo (2)

Mendung di Sembungharjo (1)

Bagian 1 - Mayat Dara Kampung Sembungharjo yang biasanya begitu damai dan tenang, pagi itu sangat sesak dan gaduh. Ditemukan potongan mayat pada bantaran sungai yang mengalir di belakang kamp…
Mendung di Sembungharjo (1)

Kebun Tak Bernama Bunga

Pyaar.  Jam dinding jatuh berserakan. Gadis kecil itu menatap nanar kedua orangtuanya yang tak henti bertikai. Tangisannya bahkan tak mampu membuat keduanya berhenti saling menjerit, menud…
Kebun Tak Bernama Bunga

Memanggil Hujan

وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan…
Memanggil Hujan

Tantangan Pekan 4 #ODOP Batch 7: Jaka Tarub dan 7 Bidadari Milenial

Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Hari ke-28 #ODOPBatch7 adalah hari terakhir di pekan keempat. Menjelang detik-detik penutup…
Tantangan Pekan 4 #ODOP Batch 7: Jaka Tarub dan 7 Bidadari Milenial

Guru Kehidupan di Tengah Lebatnya Hujan

Hari belum terlalu sore, namun matahari sudah habis dilahap kelabu. Suara petir mulai terdengar satu per satu. Kilatan cahaya seperti sebuah p…
Guru Kehidupan di Tengah Lebatnya Hujan

Narasi Kemerdekaan Ibu Profesional

Beberapa tahun lalu,  Di sebuah titik terendah dalam jejak kehidupan. Ketika semua hal terasa salah.  Semua tak pernah benar.  Semua memicu amarah.  Tak mengenal diri ini sebenar…
Narasi Kemerdekaan Ibu Profesional

Es Sirop untuk Udin

Namanya Udin. Ia anak lelaki berbaju kumal yang sedang berdiri di gerobak penjual minuman, sambil menelan ludah berkali-kali. Cairan berwarna merah itu benar-benar membuat dirinya tak kuasa untuk…
Es Sirop untuk Udin

Sang Penjahat Sampah

Aku terpana melihat tumpukan kantong plastik yang tak rapi, hampir luber dari wadah penyimpanannya. Entah sudah berapa banyak dan berapa lama kantong-kantong plastik itu dikumpulkan. Seingatku…
Sang Penjahat Sampah

Kostum Kupu-kupu Ifa

Brak. Ifa membanting tasnya ke lantai sepulang sekolah. Mulutnya terkunci rapat. Kostum kupu-kupu yang sejak dua hari lalu sudah disiapkan bersama ayah bunda untuk pentas muhadhoroh hari i…
Kostum Kupu-kupu Ifa

Karena Hidup itu Bertumbuh

Jumpa lagi di postingan ketujuh #10DaysKF . Kali ini ditantang untuk menuliskan sesuatu yang ketika aku membacanya seketika juga aku merasa kuat. *** Kau yang paling tahu remahan waktu tida…
Karena Hidup itu Bertumbuh

Kado Untuk Icha

“ Dik, bangun.. sudah jam lima. Cepetan sholat, mandi, sarapan. Ntar telat lagi lo .” Inilah rutinitasku tiap pagi. Menggedor-gedor kamar adik perempuanku satu-satunya sembari menyiapkan sar…
Kado Untuk Icha
‹ OlderHomeNewest ✓