header marita’s palace

Serunya Workshop Bikin Dompet Koin Cantik Bareng Titik Tengah dan Alfamart

Workshop Daur Ulang Sampah Rumah Tangga bersama Titik Tengah Partnership dan Alfamart

Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Tidak bisa dipungkiri sebagai seorang ibu rumah tangga, aku terkadang merasa bosan berada di rumah dan bertemu dengan rutinitas yang itu-itu saja. Belum lagi kalau mood sedang kacau, anak-anak membuat rumah berantakan, adudu… rasanya tanduk keluar dan auman singa mulai keluar, hihi. Itu kenapa kalau aku sih tetap membutuhkan me time di waktu-waktu tertentu. Waktu di mana aku bisa menyenangkan diri sendiri untuk mengumpulkan energi dan refresh pikiran hingga saat berkumpul lagi bersama keluarga, aku sudah bisa enjoy dan ceria.

Me time buatku tak melulu harus berupa aktivitas hiburan, seperti nonton film, karaokean, atau nyalon. Menghadiri acara-acara penuh faedah semacam kajian, seminar atau workshop juga jadi me time sendiri buatku. Nggak cuma menghibur diri, dengan mengikuti acara semacam itu, aku bisa mendapatkan ilmu dan informasi baru, serta meningkatkan kualitas diri.

Masih ingat nggak waktu aku cerita soal powerbank ASUS? Di situ aku cerita kalau aku kehabisan baterai HP di tengah acara. Kali ini gantian aku mau berbagi kisah soal serunya acara yang aku maksud di postingan tersebut. Satu minggu yang lalu, tepatnya hari Kamis, 22 Maret 2018 di All Stay Hotel, alhamdulillah aku mendapat kesempatan untuk bisa datang ke sebuah event yang bertajuk “Workshop Daur Ulang Sampah Rumah Tangga”. Event ini digelar atas kerja sama Titik Tengah Partnership dan Alfamart. Workshop tersebut diselenggarakan dalam rangka ikut serta memperingati International Women’s Day yang jatuh pada 8 Maret. Meski diadakan tidak tepat di hari H – nya, insya Allah semangat Women’s Day masih menyala-nyala.



Cara Perempuan Ikut Serta dalam International Women’s Day, Water Day dan Earth Day

Kalau kita menilik ke tema yang diangkat oleh UNESCO pada International Women’s Day 2018; Time is Now: Rural and Urban Activists Transforming Women’s Lives, maka workshop ini benar-benar relate dengan tema tersebut. Nggak usah tunggu nanti deh kalau mau berkarya dan berdikari, ayo cuzz sekarang juga kita saling berkolaborasi! Intinya begitu. Nah, masalahnya banyak perempuan yang masih kebingungan mau berkarya mulai dari mana. That’s why dibuatlah workshop ini sebagai salah satu sarana untuk empowering Indonesia’s women, especially Semarang’s women.

Oya, workshop ini merupakan salah satu rangkaian program Women Blogger Movement. Selain untuk memperingati Women’s Day, event-event Women Blogger Movement juga sekaligus untuk memperingati Hari Air yang jatuh setiap 22 Maret dan Hari Bumi yang dirayakan setiap 22 April. Btw, aku baru tahu lo ada Hari Air… krik krik krik.




Secara garis besar rangkaian Women Blogger Movement, mempunyai tujuan seperti yang disampaikan oleh mbak Nia Nurdiansyah – founder Titik Tengah Partnership berikut ini;

untuk menggerakkan awareness bahwa perempuan punya peranan penting untuk ikut menghijaukan lingkungan dan menjaga kelestarian lingkungan, salah satunya dengan mendaur ulang barang bekas seperti yang dipraktekkan langsung lewat workshop.

Workshop Daur Ulang Sampah Rumah Tangga Penuh Faedah

Sebelum cerita panjang lebar, aku mau say thanks to Titik Tengah Partnership dan Alfamart yang sudah mau menyelenggarakan acara inspiratif tersebut. Aku yang selama ini kurang sadar terhadap lingkungan, jadi ditampar untuk bisa melakukan sesuatu demi lingkungan yang sehat. Betapa di sekeliling kita banyak sampah-sampah bekas yang bisa didaur ulang dan dijadikan barang yang lebih bermanfaat. Kalau begini kan nggak cuma lingkungan yang jadi lebih sehat, tapi juga “kantong” kita jadi lebih sehat ya. Irit gitu nggak perlu sering beli-beli, bikin aja sendiri, hehe. 

mbak Isul dan mbak Alfa - credit by member Gandjel Rel
Narasumber yang diajak kolaborasi di acara tersebut pun kece badai; Mbak Alfa Yuniar. Setelah aku kepoin instagramnya, ternyata beliau ini penggerak Womenpreneur Community (WPC) -nya Semarang. Mantaaap! Selain aktif dalam WPC, beliau juga merupakan owner Laquinna Creative Handmade yang memproduksi barang-barang handmade dari barang-barang bekas! Kereeen! 

Acara dimulai dengan suara syahdunya mbak Ira Sulistiana alias Isul, MC yang lagi naik daun nih, hehe. Lalu diteruskan dengan sambutan Pak Heru, perwakilan dari Alfamart. Baru deh selanjutnya perkenalan dengan mbak Alfa, cuzz langsung praktek kerajinan tangan.

Biar bisa mbayangin bagaimana serunya acara di hari Kamis yang lalu, yuk kepoin sebentar video pendek yang aku buat.



Asyik kan? 

Pasti sudah penasaran ya bagaimana bisa sebuah kardus susu diubah menjadi dompet koin yang cantik. Selama ini aku sering penasaran kalau dapat merchandize atau souvenir resepsi pernikahan yang berupa dompet koin atau handbag, ini bikinnya gimana ya… Kayanya sih gampang, tapi step-stepnya gimana, nggak bisa bayangin.

Makanya bersyukur banget bisa hadir di workshop tersebut. Selain berasa kembali ke masa-masa sekolah saat bikin kerajinan tangan, sekaligus bisa dapat ide untuk family project with Ifa. Waktu sampai rumah dan tahu aku barusan bikin dompet koin, Ifa langsung request “aku mau bikin juga dong bun.”

Yang pengen coba bikin sendiri di rumah, aku coba share tutorialnya ya. Pertama-tama, siapkan dulu bahan dan alat yang dibutuhkan;



  • Karton dari bekas kardus susu. Di acara workshop mbak Alfa memakai bekas kardus susu cair, tentunya sebelum dipakai dibersihkan dulu ya, biar nggak lengket. Mau pakai kardus lain sih boleh, yang penting tebalnya sesuai. Jangan terlalu tebal dan juga jangan terlalu tipis. Karena kalau terlalu tebal nanti susah melipatnya. Begitu juga kalau terlalu tipis, nanti bisa cepat rusak.
  • Kain perca, gunakan dua motif yang berbeda. Saat acara sih mbak Alfa menggunakan kain perca dari katun jepang yang bermotif bunga-bunga dan polkadot, uhuuuy.. aku langsung bayangin gamis dan sepreiku, hihi. Nantinya sih teman-teman bebas ya mau pakai kain jenis apa, dan motif apa. Kenapa motifnya disarankan berbeda? Biar nggak bingung bo saat nanti merangkainya. 
  • Kancing magnet
  • Lem kayu/putih
  • Lem Castol. 
  • Kuas. Dipakai untuk mengoleskan lem di kardus.
  • Cutter, gunting
  • Penjepit kertas jika dibutuhkan. Nantinya ini dipakai untuk menjepit dompet yang hampir jadi, agar lemnya menempel sempurna. 

Alhamdulillah, pas acara sih para peserta nggak perlu susah-susah motong dan endebra-endebre, tinggal praktik aja, soalnya semua perlengkapan sudah disiapkan oleh mbak Alfa. Kalau mau bikin sendiri di rumah, langkah berikutnya tentu saja kudu motong-motong dulu kardus dan kainnya sesuai ukuran. Berikut ini aku sertakan contekan ukurannya ya.

Dari bekas kardus susu, kita harus buat dua bagian; bagian A dan B. Setiap bagian terdiri dari dua bentuk; persegi panjang dan setengah lingkaran.


  • Karton A yang berbentuk persegi panjang ukurannya 15x7 cm, sedangkan yang berbentuk setengah lingkaran ukurannya 4x7 cm.
  • Karton B yang persegi panjang ukurannya 14,7x7cm, dan bagian setengah lingkaran ukurannya 3,8x7 cm.
Setelah memotong kardus, saatnya menyiapkan kain percanya. Kita membutuhkan kain perca dengan tiga ukuran berbeda, ukuran A, ukuran B dan ukuran C.
  • Ukuran kain A (saat acara bermotif bunga-bunga) yaitu 10,5x22,5 cm, digunakan untuk bagian luar dompet.
  • Ukuran kain B(saat acara bermotif polkadot) yaitu 9,5x22 cm, digunakan untuk bagian dalam dompet.
  • Ukuran kain C (motif sama dengan kain A) yaitu 9,5x 15,5cm, digunakan untuk bagian samping dompet, jadi siapkan dua buah ya.



Jika kardus dan kain sudah siap sesuai ukuran yang diminta, saatnya kita membuat dompet kain. Awali dengan oleskan lem putih menggunakan kuas ke atas kardus A, baik yang berbentuk persegi panjang ataupun setengah lingkaran. Jika lem sudah merata, rekatkan dua bagian itu ke atas kain perca ukuran A. Beri jarak antara kardus berbentuk persegi panjang dan setengah lingkaran kira-kira 6 mm.

Untuk lebih rapi, bagian atas dan bawah kain digunting dulu jemrawut-jemrawut, ya Allah bahasanya bu.. btw kosa kata ini jadi trending topic kala itu, hihi. Maksudnya digunting agar berbentuk rumbai, lalu baru deh dilekatkan ke kardus. Setelah bagian A kelar, lanjut menempelkan kardus B ke kain B. Caranya pun sama ya, pals. Eh ada bedanya sedikit, yaitu jarak antara bagian setengah lingkaran dan persegi panjangnya dibuat lebih sempit dari yang kain A. Kalau jarak kain A tadi 6 mm, kain B ini bisa dibuat 4 mm. Jangan lupa untuk memijit-mijit kardusnya agar menempel dengan kuat di kainnya ya.



Sudah beres sampai step ini? Kalau sudah, kita ngopi dulu sambil makan cemilan biar setroong nyelesein prosesnya, hehe. Kalau kami kemarin sudah disediakan ini nih sama pihak All Stay Hotel… yummy.



Wokay, sekarang kita lanjut lagi yuuuk. Sekarang saatnya menempelkan kancing magnet di kain B (bermotif polkadot). Caranya tempelkan dulu kancing magnet di bagian tengah atas kain B yang berbentuk setengah lingkaran. Lalu kita kasih tanda dengan bolpoin atau spidol. Kita lubangi tanda tersebut dengan cutter/ gunting sebagai tempat memasukkan kancingnya. Setelah itu bagian belakangnya dirapikan agar merekat dengan sempurna.

Selanjutnya tempelkan juga kancing magnet ke kain A, bedanya letaknya bukan di bagian setengah lingkaran, tapi di bagian persegi panjangnya. Cara mengukurnya biar letak kancingnya pas, lipat dulu kain B setengah lingkaran lalu lapisi dengan kain A. Cocokkan kancing magnet di kain B pas jatuh di bagian A sebelah mana. Lakukan step seperti saat kita menempelkan kancing magnet di kain B.



Setelah semua kancing ditempelkan, saatnya kita menampilkan bagian samping kainnya. Ambil kain ukuran C lalu ditempelkan ujung ke ujung. Setelah itu lipat kardus B yang sudah terlapisi kain polkadot hingga berbentuk setengah lingkaran, bagian yang ada kainnya diletakkan di bagian dalam ya. Lalu tempelkan kain ukuran C di bagian samping kanan dan kiri menggunakan lem castol. Jaraknya disesuaikan selera ya, kalau pengen muat koin banyak ya jaraknya agak dilebarkan.




Akhirnya sampai juga di tahap finishing nih. Beri lem castol di bagian kardus A yang sudah terlapisi kain motif bunga. Yang dikasih lem di bagian yang nggak semuanya tertutup kain ya. Diamkan sejenak, lalu rekatkan ke kardus B yang sudah berbentuk setengah lingkaran dan sudah diberi penutup kain samping. Kardus A nantinya jadi penutup di bagian atas. Jika dirasa belum merekat kuat, beri penjepit kertas selama beberapa waktu hingga kedua bagian tersebut bisa menempel dengan sempurna. Hasil jadinya seperti ini nih… not bad lah ya dompet koin bikinanku, hehe. Teman-teman di rumah pasti bisa buat yang lebih kece dariku.



Acara nggak berhenti sampai di sini. Saat itu pihak penyelenggara dan mbak Alfa juga memilih peserta yang paling cepat menyelesaikan dompet koin, dompet koin paling rapi dan beberapa kriteria lainnya. Akhirnya terpilih lima orang ini... congratulation ya, pals!


Kalau tutorial yang aku share bikin bingung, cuzz tanya langsung saja sama ahlinya ya, hehe. Insya Allah bakal dijawab langsung sama mbak Alfa. Atau kalau teman-teman punya komunitas atau grup PKK dan mau mengundang beliau untuk kasih pelatihan, boleh banget lo. 


Mbak Alfa ini sudah keliling-keliling ke mana-mana untuk bagi-bagi ilmu tentang daur ulang sampah rumah tangga jadi produk yang berguna. Besok Sabtu sore mbak Alfa dan komunitas WPC – nya mau share tentang kain Shibori lo. Mangga yang mau datang, ini informasinya. 


Btw, pas pulang para peserta workshop dibawain buah tangan sama Alfamart. Sampai di rumah dibuka ternyata dapat produk-produk ini. Lumayan nih kalau beli di Alfamart kudu tukar koin segala. Alhamdulillah, rejeki emak sholihah (ngaku-ngaku), hihi.


Kece banget kan acaranya, pals? Lewat event tersebut, semoga semakin banyak orang dan lingkungan bisa lebih sehat dengan memanfaatkan barang bekas menjadi barang serba guna seperti ini. Aku bisikin ya, next event Women Blogger Movement bakal menggandeng tidak hanya para blogger, tapi juga komunitas lari. Denger-denger nih, acara yang bakal digelar bulan April nanti akan mengajak kita untuk tetap sehat dengan lari bersama dan belajar membuat makanan sehat. Hmm bayanginnya aja sudah seru banget, bagaimana kalau ikut langsung ya? Latihan lari dulu aaah biar kuat, hehe. 

Pengen ikutan juga Women Blogger Movement? Bikin blog dulu gih, hehe. Bingung bagaimana bikinnya? Cuzz klik ke mari aja. Jangan lupa setelah punya blog, gabung ke komunitas-komunitas blogger. Buat yang di Semarang dan sekitarnya, wajib banget gabung dengan Gandjel Rel, syarat wajibnya; pastikan kalian perempuan tulen, bukan jadi-jadian, hehe. So, siap ikut seru-seruan bareng kami? Biar bisa nampang di koran seperti ini.... 😜




Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com