header marita’s palace

Ini Dia Deretan Cerita Lokal yang Telah Melegenda

cerita lokal yang telah melegenda
Mungkin kita sudah sering mendengar berbagai dongeng atau cerita lokal yang telah melegenda saat masih duduk di bangku sekolah TK maupun SD. Bahkan, tak jarang juga dongeng tersebut diceritakan lagi oleh para orangtua untuk menidurkan sang buah hatinya.

Nah, secara kebetulan juga pada kesempatan kali ini, aku akan membahas beberapa dongeng lawas yang masih populer sampai sekarang. Tanpa banyak panjang lebar lagi, yuk kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

3 Cerita Lokal yang Telah Melegenda

Seiring berkembangnya teknologi, budaya dari negara lain banyak yang masuk ke negeri ini. Dulu di zaman kita, cerita lokal yang telah melegenda sangat dihafal di luar kepala.

Berbeda dengan anak zaman now yang lebih tahu cerita dari negara lain, dibanding dongeng legendaris dari negeri sendiri. Tiga cerita ini bisa kita ceritakan ke anak-anak, terutama saat sedang berkunjung ke wilayah yang berhubungan dengan dongeng tersebut.

Apa sajakah cerita itu?

1. Malin Kundang

Cerita Dongeng Malin Kundang tentunya sudah bukan hal yang asing lagi ditelinga mantan anak era 90an. Mengenai sinopsisnya, dulu di sebuah desa terpencil di Kawasan Sumatera Barat ada seorang anak laki-laki yang tinggal bersama ibunya.

Kehidupan mereka berdua terbilang sederhana, bahkan cenderung serba kekurangan. Guna memperbaiki kondisi ekonomi, akhirnya Malin Kundang memutuskan untuk merantau ke daerah perkotaan.

Setelah sekian lama mengarungi kerasnya kehidupan di kota, terdengar kabar bahwa Malin Kundang telah meraih kesuksesan dan menjadi orang kaya. Tak hanya itu, Malin Kundang juga berhasil mempersunting seorang Wanita cantik yang berasal dari kalangan keluarga bangsawan.

Namun, tampaknya sang istri tidak suka dengan kehadiran seorang Wanita renta yang ternyata adalah ibu kandung Malin Kundang. Demi menutupi rasa malunya, Malin Kundang pun rela berbohong dan mengatakan kepada sang istri bahwa Wanita renta itu bukanlah ibu kandungnya.

Merasa sakit hati, sang ibu benar-benar sangat murka sehingga keluarlah kata-kata kutukan agar Malin Kundang menjadi batu.

2. Sangkuriang

Alkisah, ada seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang yang tinggal bersama ibunya bernama Dayang Sumbi. Dikarenakan telah terjadi kesalahan, Dayang Sumbi sangat marah terhadap Sangkuriang sehingga harus membuatnya melarikan diri.

Selang beberapa tahun kemudian, akhirnya Sangkuriang dipertemukan kembali dengan sang ibu. Namun, Sangkuriang sama sekali tidak mengenali dan lupa akan wajah ibu kandungnya tersebut. Bahkan yang lebih mengejutkannya lagi, Sangkuriang malah jatuh hati kepada Dayang Sumbi. Tentu saja Dayang Sumbi enggan menerima karena tahu bahwa Sangkuriang adalah anak kandungnya.

Akan tetapi, Dayang Sumbi memiliki taktik cerdas untuk menolak secara halus hasrat dari Sangkuriang. Ia pun memberikan syarat agar Sangkuriang harus bisa membuat sebuah perahu sebesar perahu dalam waktu semalaman saja.

Tanpa berpikir panjang, Sangkuriang segera mengerahkan seluruh tenaganya untuk membuat perahu tersebut. Namun, usaha yang dilakukannya itu gagal total. Merasa kesal dengan kegagalannya, Sangkuriang menendang perahu itu dengan sangat keras hingga melayang cukup jauh.

Konon, perahu tersebut mendarat dalam keadaan nangkub (terlungkup) dan menjadi asal-usul Gunung Tangkuban Parahu.

3. Timun Mas

Cerita ini mengisahkan tentang seorang janda tua yang hidup sebatang kara di sebuah desa terpencil. Pada suatu hari, si janda tua tersebut sedang berjalan untuk mencari kayu bakar di dalam hutan. Sesampainya di tempat tujuan, ia bertemu dengan makhluk berukuran besar yang kemudian terjadilah perjanjian diantara mereka berdua.

Makhluk berukuran besar ini memberikan sebuah biji mentimun kepada si janda tua. Konon, apabila biji mentimun tersebut dirawat dengan baik, maka akan menghasilkan anak. Dalam perjanjian yang telah disepakati, ketika anaknya sudah tumbuh dewasa, maka si makhluk raksasa ini akan mengambil kembali anaknya.

Akhirnya sang janda tua menerima biji mentimun dan langsung membawanya pulang ke rumah untuk diberi perawatan. Benar saja, ketika sang anak sudah dewasa, si raksasa langsung menemui rumah janda tua untuk mengambil anak tersebut.

Btw, sohib kongkow masih ingat nggak nih dengan ketiga cerita lokal yang telah melegenda di atas? Jangan-jangan udah lupa nih. Semoga dengan membaca artikel ini, nggak lupa lagi ya.

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com