header marita’s palace

Efek PSPA: Biarkan Mereka Bertanya... Kelak Ia Akan Mudah Bercerita..

Sering jengkel menghadapi anak yang suka bertanya ini itu..?
Sepanjang perjalanan menuju ke rumah atau ke tempat tujuan.. serentetan pertanyaan ditembakkannya kepada kita..

Itu apa ayah, bunda, kalau itu?
Mengapa begini ayah, bunda, mengapa begitu?
Siapa ini ayah. bunda, siapa itu?
Kita mau kemana ayah, bunda?
Hari apa ini ayah. bunda?
Jam berapa ini ayah, bunda?

Atau bahkan pertanyaan-pertanyaan yang mulai membuat kita berputar otak untuk menjawabnya...

Dimana itu Tuhan?
Adik berasal darimana ayah, bunda?
dsb

Masihkah kita menganggap pertanyaan itu sebagai hal yang mengganggu hingga dengan sadar atau tanpa sadar kita ucapkan kepadanya, "iih kamu cerewet sekali sih... nggak usah banyak tanya..", "tanya itu lagi, nggak tahu ayah bunda lagi sibuk apa?"...

Atau justru menganggap pertanyaan-pertanyaan itu adalah tantangan? :) (Semoga ini pilihan jawaban kita ya)

Tanya Kenapa...

Jawablah dads, moms setiap pertanyaan anak-anakmu.. karena saat itu mereka hanya sedang belajar.. meski pertanyaan itu selalu diulang-ulang, sesederhana apapun pertanyaan itu jawablah...
Ketika pertanyaannya mungkin cukup sulit untuk kita jawab atau kita sedang melakukan hal yang memerlukan konsentrasi lebih sehingga belum bisa memberikannya jawaban, jujurlah padanya bahwa saat ini kita belum mampu menjawabnya dan kita akan berikan jawaban di lain waktu...

Jangan kecewakan anak-anak kita moms... karena sekali, dua kali, tiga kali, dan berkali-kali kita mengecewakannya karena kita menganggapnya terlalu cerewet... maka ia akan belajar suatu hal; 
1. Aku hanya akan mengganggu ayah bunda jika banyak tanya
2. Ayah bunda tidak suka jika aku banyak bercerita

Efek masa kini mungkin belum terlihat, namun ketika itu terjadi berulang, efeknya di masa depan bisa jadi:
1. Anak tidak akan biasa curhat dan bertanya hal-hal yang penting kepada kita selaku orangtua, dan justru curhat kepada pihak lain. It's ok ketika tempat curhatnya baik dan bisa memberikan solusi, bagaimana jika ia curhat pada orang yang salah? 
misal ketika ia mulai beranjak remaja, ia mulai ingin tahu soal mimpi basah, ia mulai ingin tahu tentang menstruasi.. dan untuk bertanya pada kita, anak-anak sedemikian takutnya, sedemikian malasnya karena mereka sudah bisa menebak apa jawaban kita "ngapain tanya-tanya begitu"... Lari kemana mereka? Salah siapa jika kemudian banyak anak-anak yang terlibat pergaulan bebas, terjerat narkoba? Anak-anak yang terjebak masalah tersebut biasanya adalah anak-anak yang tidak memiliki tempat untuk bercerita, anak-anak yang punya orang tua tapi tidak merasa punya orang tua -- karena orang tuanya cuma bisa ngasih nasehat (baca: ngomel) tapi tidak memberi kesempatan mereka meluapkan perasaannya.
2. Ketika kita beranjak tua dan bertingkah seperti anak kecil, banyak tanya ini itu pada anak, jangan pernah salahkan anak kita jika nanti mereka berkata "ayah bunda ini cerewet sekali, tanya ini lagi, tanya itu lagi, kan tadi sudah dijelaskan.."

Semoga kita termasuk orang tua yang tidak kalah cerewet dengan pertanyaan-pertanyaan anak ya.. pantang menyerah dengan segala pertanyaan mereka...

Syukurilah ketika anak-anak bertanya kepada kita, karena artinya ia nyaman untuk menanyakan semua hal yang dia ingin tahu kepada kita, karena artinya ia percaya bahwa kita mampu membantunya untuk mengerti apa yang sedang ia pelajari.. Jangan matikan keingintahuannya, jangan matikan kenyamanannya, jangan matikan kepercayaannya hanya karena kita malas menjawab pertanyaan-pertanyaan itu...

"Apa yang kita tanam hari ini, akan kita tuai esok nanti.. bersakit-sakit dahulu dan dapatkan hasil yang manis.. mari terus belajar menjadi orang tua yang baik, menjadi tempat terbaik bagi anak untuk bertanya dan melepaskan perasaannya... jadikan diri kita pengaruh terbesar untuk anak-anak agar mereka tidak mudah terpengaruh hal-hal buruk dari orang lain. Jadilah orang tua pembelajar... selalu ada perbedaan antara orang yang mau belajar dan tidak. :)"


*masih tentang PSPA dengan segala modifikasinya
*pernah ditulis sebagai status fesbuk tertanggal 6 April 2015, 1:29

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com