header marita’s palace

Jadi BUAYA... Siapa Takut???



Kita sering denger kan istilah PENGACARA yang kalau dijembrengin maksudnya "pengangguran banyak acara". Istilah itu biasanya untuk mewakili mereka-mereka yang punya banyak bejibun aktivitas padahal sebenernya nggak punya title pekerjaan yang jelas. Nah, sekarang istilah tersebut ternyata banyak diartikan lain. Kata-kata "pengangguran" kan konotasinya gimana gitu ya, kaya babar blas nggak punya kerjaan aja, padahal meski di rumah aja juga nggak nganggur to. Nyapu, ngepel, masak, momong anak dan rangkaian pekerjaan lainnya itu kan juga pekerjaan. Banyak yang kemudian mengubah "pengangguran" menjadi "pengusaha", jadilah kalau dijembrengin "pengusaha banyak acara".

Yah, kalau yang beneran punya usaha sih cucok ya pake kepanjangan yang itu. Kalau aku kok merasa nggak cocok gitu baik pake yang "pengangguran" ataupun "pengusaha." Dibilang pengangguran juga nggak rela wong memang merasa nggak nganggur, hihihi. Kalau dibilang pengusaha juga sedang tidak memiliki usaha apapun, selain berusaha hamil lagi.. eeh :D

Tiba-tiba beberapa menit lalu, terbersit sebuah kata yang menurutku cukup menggambarkan aktivitasku saat ini. Bukan kata baru sih, tapi aku jembreng sendiri. Mau tahu apa itu? Taraaaa...

B-U-A-Y-A

Ha??? Apaan tuh? Pasti langsung kepo kan apa maksudnya buaya, hihi. Dalam versiku, buaya itu kepanjangan dari iBU-ibu mudA banyak gaYA. Sedikit mekso sih, tapi oke kan?

Gambaran Buaya, Credit by Google
Dapat wangsit dari mana tuh ketemu istilah baru. Jadi tadi di salah satu group fesbuk blogger perempuan, ada yang buka ajakan untuk bisa jadi tamu di blognya. Yang bersedia, diharapkan meninggalkan alamat email dan pekerjaan tetapnya. Aku pikir kalau cuma bilang IRT itu udah biasa bangeet gitu, mo agak lebay bilang ibu professional juga aku merasa belum profesional jadi ibu, hihi.. dan tiba-tiba muncullah kata BUAYA itu tadi.

Jadi ingat komentar budhe Kam yang bantuin nggosok dan nyuci di rumah, "Mbak Ririt ki jarang di rumah yo.. sibuk tenaaan". Begitu juga beberapa teman-teman yang dulu sering nongkrong bersama sambil nungguin anak sekolah, "kayane yo ora ngantor, tapi sibuke ngluwihi sing kerja kantoran." Hihi..

Saat Ifa masih dibawah tiga tahun, jaraaaang sekali aku keluar rumah, kecuali pergi bareng suami dan keluarga. Kalau mau pergi-pergi ninggal Ifa mikirnya ratusan kali, sejak adek meninggal nggak ada lagi yang bisa dititipi jagain Ifa, dulu suami juga kerja luar kota, lagian Ifa masih terlalu kecil ditinggal-tinggal, jadilah di rumah terus sampe bosen. Dua atau tiga kali sempat gabung di kopdarnya Ibu-ibu Doyan Nulis Semarang, tapi berhubung Ifa ni tipe anak yang nggak bisa diem di tempat lebih dari 10 menit, jadilah kadang suka nggak konsen kalau ikut acara ini itu.

Beda kalau sekarang, Ifa nya udah mulai besar, ayahnya udah kerja di dalam kota, deket rumah pula.. jadi kita bisa berbagi tugas untuk nemenin Ifa. Kalaupun acara di jam-jam kerja ayahnya, sekarang aku udah punya langganan daycare di perumahan Emerald, meteseh, namanya Griya Asik. Pertama kenal daycare itu waktu acara HSMN, ternyata pengasuhnya bisa langsung oke handling Ifa, jadilah sekarang kalau ada event-event tertentu yang nggak memungkinkan bawa anak. dilarikanlah Ifa ke Griya Asik, hehehe. Bahkan aku dan teman-teman dari Yukjos Community juga udah pernah nggandeng Griya Asik untuk kerja sama bareng waktu kami ngadain PDA (Program Disiplin Anak) di Grasia beberapa bulan yang lalu.

Credit by Google
Pada dasarnya aku tuh suka berpetualang, belajar hal-hal baru dan bisa tersiksa banget kalau menjalani rutinitas yang sama setiap harinya. Biasa kerja dari sebelum lulus kuliah dari pagi sampe malam, kadang jenuh juga gitu cuma ngurusin rumah. Banyak yang kasih saran, bereksplorasi di dapur dong biar nggak bosen di rumah terus. Hiks, la itulah masalahnya, aku kalau liat dapur itu kaya liat monster. Kalau nggak lagi mood masaknya muncul, nggak bakal deh masuk dapur, tapi sekalinya masuk dapur, jangan kaget kalau ketagihan masakanku ya :D. Tapi kalau keluar rumah tanpa ada tujuan yang khusus, nggosip ma tetangga, sekedar jalan-jalan ke mall, nongkrong di kafe makan-makan tanpa ada agenda yang jelas, bukan tipe aku banget juga. Tahun 2014, kejenuhan itu semakin melanda, pengen do something di luar rumah tapi bermanfaat gitu.

Akhirnya demi memenuhi kebutuhan bersosialisasi yang lebih bermutu, aku nekat nyekolahin Ifa ke PAUD. Hihi, ini antara ngajarin anaknya biar berani ma orang asing, juga biar ibunya punya genk sosialita baru gitu.. :D Alhamdulillah, di sekolah Ifa ini ketemu ibu-ibu yang beberapa bervisi sama. Biasalah kalau ibu-ibu ketemu pasti tujuan pertamanya adalah bikin arisan. Untungnya koordinatornya kala itu, Mama Yanti, nggak pingin acara arisannya sekedar arisan aja, tapi ada sesuatu yang bermanfaat. Selain saling silaturahim, tiap arisan harus saling share ilmu masing-masing, ada yang share resep masakan, kerajinan, aku sendiri karena tau dikit-dikit tentang parenting ya share tentang itu.

Credit by Ibu2 Al Mufid
Selain arisan bersama ibu-ibu wali murid sekolah Ifa, beberapa kami yang merasa ilmu agamanya masih kurang akhirnya membentuk liqo. Alhamdulillah, ketemu murobbi yang sabar banget. Namanya mbak Diyah yang bertempat tinggal di KPA 3, dan liqo nya pun masih berjalan hingga sekarang. Tiap selasa pagi kami saling bergantian ke rumah yang dapat giliran, tilawah, setor hafalan dan tentunya mendapat siraman rohani biar nggak selalu mikir dunia terus-terusan, hihi. 

Sempat juga ikut senam, berharapnya perut buncit bisa menghilang.. tapi nggak istiqomah, jadi berhenti dulu sambil cari tempat senam yang pas ma keinginan. Alasannya nunggu punya contact lens lagi, wkwkkw. Soalnya senam pake kaca mata nggak asyik, kaca mata dilepas nggak ruh apa-apa je :D.

Bahkan kursus njahit pun pernah dijalani, tapi bertahan dua bulan aja, karena nggak kuku harus nglewati Sigar Bencah saben sore hari. Tapi niat banget sih ntar kalau Ifa udah TK, mau lanjut lagi ambil kelas pagi, kalau sore hari lewat Sigar Bencah suka siwer matanya. Pengen bisa njahit gamis sendiri, apalagi kalau bisa buka butik... aamiin.

Pernah buka les bahasa Inggris juga di rumah, tapi nggak bertahan karena I was not enjoying the moment. Meski dulu pernah jadi tenaga pengajar cukup lama di berbagai lembaga, I should admit that teaching English is not my passion. Suka sih sharing ilmu, tapi nggak tahu kenapa kalau ngajar yang itu justru subjek waktu kuliahku.. ngerasa nggak dapat feelnya. Bahkan saat jaman masih kerja di lembaga, aku lebih suka training tentor baru daripada harus ngajar anak-anak, hihi.

Sejak saat itu alhamdulillah, rasa jenuhku mulai teratasi dan efeknya ternyata besaaar bangeeet, terutama dalam pola asuh ke anak. Iyalah kalau ibunya jenuh, budrek, hawane kan marah-marah melulu ke anak. Meski anaknya masih nginthil melulu, rasanya fresh bisa bertemu dengan teman-teman apalagi dari pertemuan itu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Bersama Yukjos Community
Pada Maret 2015, aku berkesempatan ikut PSPA (Program Sekolah Pengasuhan Anak) nya Abah Ihsan. Selama dua hari aku kaya dijewer berkali-kali betapa ilmu soal parenting minim pake bangeeet. Senengnya ikut acara ini, alumninya nggak dilepas begitu saja, bagi yang berminat bisa gabung di grup whatsapp agar bisa berjamaah dalam berubah ke arah yang lebih baik. Jelas kesempatan ini nggak aku sia-siakan dong. Baru beberapa menit gabung di grup, Abah tiba-tiba japri dan bilang katanya aku bisa bikin "hidup" grup.. jreng jreng jreng.. jadilah diamanati untuk jadi admin grup wilayah Semarang. Karena abah ingin alumninya bisa do something tidak hanya sekedar talking-talking di dunia maya, ditantanglah kami untuk membuat sebuah kegiatan di dunia nyata. Jadilah aku semakin tambah jadwal keluar rumah, jika dulu keluar rumah hanya nganterin Ifa sekolah dan liqo, kini ditambah dengan kopdar bersama Yukjos Community - komunitas alumni pelatihan Abah Ihsan.

Bersama Yukjos Community, kami telah berbagi Auladi Bag sebanyak tiga kali kepada ibu-ibu yang membutuhkan, menyelenggarakan PDA, yukjos goes to RT dan sedang mempersiapkan Yukjos goes to school. Kami sempat bersyiar di Islamic Book Fair untuk mengenalkan pentingnya parenting dan kenapa harus ikut PSPA. Insya Allah nanti tanggal 14 Maret 2016 bersama Bu Vivi, psikolog dan owner of PAUD Bintang Juara, Yukjos Community akan sharing di gedung gubernuran. Doakan sukses dan semakin banyak yang aware mengenai parenting ya! Atau ada yang mau ikut PSPA? Boleh yuuk, ikut bareng aku di bulan Mei 2015, hold by Sekolah Alam Ar Ridho.

Bersama HSMN
Selain Yukjos, aku juga beberapa kali ikut playdate-nya HSMN (Homeschooling Muslim Nusantara). Tujuannya sih biar temen-temen Ifa nggak cuma di sekitaran rumah, dan sekolah aja, tapi bisa lebih luas. Keuntungan lain jelas aku bisa ketemu lebih banyak temen, banyak saudara, kan silaturahim memperpanjang usia dan memperlancar rizki toh, hehe. Di HSMN yang belajar nggak cuma anak-anaknya, ibu-ibunya kemudian membentuk grup untuk belajar bahasa Arab tiap senin pagi. Gabungan ibu-ibu dari Yukjos dan HSMN juga membentuk liqo setiap sabtu pagi. Yang mau gabung liqo nya juga boleh lo, sekarang terbuka kok nggak cuma untuk member Yukjos dan HSMN. :)

Ditambah sekarang mulai kembali aktif ngrempong bersama emak-emak Gandjel Rel, dalam sebulan aja udah kopdar dua kali di Blue Bird dan Lunpia Delight. Bulan ini yang udah tercatat juga dua agenda, di Riverview dan bareng-bareng ke acara fun blogging. Seruuu...

After Akber bersama mak-mak Gandjel Rel, credit by Mak Ika Pus
Nah, senengnya ketemu banyak orang lintas komunitas tuh jadi dapat informasi banyak tentang event-event menarik. Dari Yukjos dan HSMN jadi tahu info-info seminar parenting dan sejenisnya, dari teman-teman liqo jadi tau info-info kajian, dari teman-teman blogger jadi tau info tentang blogging gathering dan semacamnya.

Itulah kenapa dengan pedenya aku sebut diriku BUAYA alias Ibu Muda banyak Gaya, soalnya saben hari pecicilan kesana-kemari. Suami nggak protes gitu? Alhamdulillah so far sih, suami seneng-seneng aja... asaaaal:
1. Anaknya nggak terlantar.
2. Rumah ditinggal nggak berantakan banget.
3. Kerjaan utama beres biar nggak mecucu kalau habis pulang dari pergi-pergi.
4. Ingat makan... (kalau nggak disuapin suka lupa.. wkwkw ini yang anak yang mana, yang emak yang mana yaa...??)
5. Yang penting keluarnya bermanfaat, nggak asal kumpul-kumpul gak penting.

Terus syarat dari suami udah dipenuhi? Belum 100 persen sih... hihi, tapi setidaknya sekarang uring-uringannya berkurang banyak. Kan yang seneng juga doi kalau istrinya looks so fresh everyday :D :D

So, ada yang BUAYA kah juga di sini???? Semoga kita jadi buaya-buaya yang selalu bisa bermanfaat tidak hanya diri sendiri, tapi juga keluarga dan masyarakat yaaa.. Aamiin.

Salam BUAYA!!! 

Credit by Google



Marita Surya Ningtyas


38 comments

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com
  1. mau juga dong jadi B.U.A.Y.A.....

    ReplyDelete
  2. Aku ga banyak gaya sih, mbak.
    Hahahaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. nggak banyak gaya tapi pecicilan juga nggak mbak.. hihi :D

      Delete
  3. Am asing bangket nih mbak denger istilah "buaya"mu selama ini aku tahunya buaya darat wkki.slm sukses selalu untukmu y mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Am asing bangket??? Amazing banget ya mbak maksudnya hihihi... biar banyak mata memandang, sekali2 cari judul yang agak lebay, hihi :D Makasih ya mbak Tanty, sukses juga untukmu..

      Delete
  4. jadi ngebayangin aku nantinya hahahhha. Istilahnya bikin penasaran tadi pas liat di blogger kekinian. Hahha. Salam kenal Kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. aseek... ni manggilnya mbak siapa.. aku panggil mbak Anti ya.. salam kenal juga :)

      Delete
  5. aku pengacara sekaligus buaya...wkwkwk
    tapi insyaAllah aktivitas yang kita lakukan tidak sia-sia, tidak membuang waktu percuma..
    salam buaya juga ah.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. asyiik ada temen buaya juga hehehe... tosss

      Delete
  6. aku ga takut tuh jadi buaya...asal bukan buaya darat...mumpung masih anaknya 1 mbak...ni aku anak 2 aja kadang bingung ngatur waktunya antara ngeblog...kadang ada pesenan jahitan ...komunitasnya banyak yo mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. oya mbak Ningrum bisa njahit ya.. ajarin dooong, hehehe.. aku baru berhasil bikin satu rok terus mandheg kursus... nggak kuku lewat sigar bencahnya :D

      Biar nggak bosen mbak, nemplok sana nemplok sini... tapi biasanya ya orange itu2 aja sih mbak :D :D

      Delete
  7. Asyik juga yaa mba aktif dimana-mana, mba. Jadi menambah teman dan wawasan :).
    Makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak.. nambah temen, nambah saudara, nambah ilmu, nambah wawasan.. nambah rizki.. salam kenal ya mbak..makasih sudah mampir :)

      Delete
  8. Waaah vocab baru nih B-U-A-Y-A bisa dipraktekkan wkkwkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo mbak Dani, gabung klub Buaya? hehehehe

      Delete
  9. Biar buaya yang p3nting positif dan manfaat, juga suami ma rumah keurus ya kan hehe

    ReplyDelete
  10. Asal jangan jadi buaya darat aja gpp lah. Eh baru tau klo mbak marita ternyata anak fakuktas bahasa juga. Toss dlu ahh ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buaya cantiik :D iya mbak.. sempet ngrasain juga ngajar kaya mbak Muna di almamaterku dulu... tapi cuma dosen nggak tetap, trus disuruh S2 kalau mau nerusin, nggak punya doku, jadi mundur teratur.. hihi...

      Delete
  11. hihi...bisaan singkatannya.....mau y byk duit mak...bkn hy gaya...xixi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak gaya, banyak teman, insya Allah otomatis banyak rizki... kan rizki nggak cuma duit aja hehehe.. :)

      Delete
  12. Hahaha aku buaya juga gak ya? Banyakan ngendon di rmh sih skrng krn ribet urus bocils :D #malahcurcol

    ReplyDelete
    Replies
    1. masih kecil2 ya mbak bocilsnya? dulu waktu anak saya masih kecil juga lebih banyak ngendon di rumah, baru setelah 3tahunan bisa mulai ngeksis lagi, wkwkwk.. salah satu cara biar tetep "waras" juga nih :D :D

      Delete
  13. hahah. buaya.

    mba marita mah emang super sibuk. Barakallah Mba.. ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. sami2 mbak Arina... weleh bukan super sibuk, sok sibuk aja :D :D

      Delete
  14. Ya ampuuunnn. Nggak nyangka ternyata BUAYA singkatan dari Ibu Muda Banyak Gaya. Kirain maksudnya yang suka selingkuh hahaha. Kalo gitu aku juga BUAYA :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe.... ayoolah welcome to the club, mami ubii :D :D

      Delete
  15. bahasa gaul baru lagi nih BUAYA= Ibu muda banyak gaya :)

    ReplyDelete
  16. hahaha, dasar buaya!
    eits, buayanya emang kerennn..
    main ke "rumah"ku dong..
    http://sitijaniah.blogspot.co.id/2016/03/mulai-nabung-emas-yuukkk.html

    ReplyDelete
  17. haha jadi buaya dadakan gak papa sekedar melepas penat, asal jgn kebablasan kebanyakan gaya ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak apa2 kebanyakan gaya asal bermanfaat :)

      Delete
  18. Waw... mau dong jadi buaya yg ini... Gak nggigit kan ya?

    ReplyDelete
  19. Hehehe... istilahnya keren... saya kira tadi BUaya beneran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi.. buaya jadi-jadian kok yang ini :D

      Delete