header marita’s palace

Mendadak Tulus


Surat cinta tertunda untuk lelaki di ujung senja…


Aah, kau selalu punya cara membuatku tersipu.

Di saat aku pesimis kau akan ingat hari dimana delapan tahun lalu sebuah ikrar setia kau ucapkan di depan penghulu, bapakku dan puluhan orang yang hadir di hari itu, sebuah hari dimana janji yang kau ucapkan bahkan sanggup mengguncang arsy-NYA… ternyata kau berikan sebuah kejutan kecil yang mungkin bagi banyak orang itu bukan apa-apa.

Ya.. memang bukan berlian, bukan mobil, bukan handphone terbaru, bukan rumah, bukan.. bukan berupa materi, bahkan bukan setangkai bunga yang biasa diberikan para suami untuk istri-istrinya di hari spesial mereka.

Hanya tulisan yang kau posting di blogmu. Sederhana. Tapi kejujuran yang kau rekatkan di setiap huruf dan katanya membuatku merasa melambung. Terima kasih untuk hati yang begitu luas, terima kasih untuk  tetap mempersilakanku singgah di dermaga yang pernah goyah.

Jadi ingat sudah begitu lama kita tak berbalas-balasan surat. Masih ingatkah kau pada diary bersama kita? Aah, jahiliyah. Namun begitulah kita saling mengenal. Terima kasih untuk menghidupkan kenangan itu lagi.

Ini memang tidak harus diperingati, tapi mengenang hari itu dan mengingat langkah demi langkah kita membangun cinta dan kebersamaan ini… Sungguh, masih ada di sini bersamamu adalah salah satu anugerah terbesar sepanjang perjalanan hidupku.

Tahukah kamu, dulu sebenarnya aku tidak ingin kita menikah tepat di pergantian usiaku yang ke 23. Seperti sebuah trauma. Bapak dan ibu menikah tepat di hari lahir bapak, dan kau tahu sendiri bagaimana kisahnya. Dan tahu sendirilah, wanitamu ini pencemas akut, jangan jangan begini, jangan jangan begitu… Terlalu banyak ini dan itu yang kutakutkan…

Kalau cemas akutnya lagi kumat, jadi ingat yang ini nih..

Adinda, jangan pernah menyerah…
Masih panjang jalan tuk kita..
Lewati segala tantangan menghadang..
Percayalah takdir tuk kita..
Selamanya…

Ambil gitarnya bung, sudah lama tak kudengar senandung suaramu diiringi dawai yang kau petik di bawah purnama J

Sejujurnya kalau diperbolehkan memilih, aku lebih ingin 17 April menjadi tanggal pernikahan kita, hehe. Tapi, yang muda mah manut aja ma keputusan orang tua J.

Dan jadilah 16 Maret 2008 Allah persatukan kita secara halal.


Delapan tahun berlalu dan aku baru bisa memahami kenapa Allah menakdirkan pernikahan kita di tanggal itu...

Ternyata Allah ingin aku selalu menyadari bahwa kau adalah sebuah bukti nyata dari Allah tentang ketetapan jodoh, bahwa memang kau akan selalu jadi hadiah terhebat di setiap usiaku beranjak ke angka yang lebih besar, bahwa kau adalah salah satu keajaiban yang Allah bawa dalam kehidupanku, bahwa kau tidak hanya sekedar teman hidup dan sahabat, namun imam yang selalu bisa meluruskanku yang bengkok ini tanpa membuatku patah.

Tidak akan pernah cukup kata untuk mengungkapkan apa yang ada di hati kita masing-masing. Kalau diteruskan, efeknya bisa jadi mellow dan baper tingkat tinggi iniiih.

Sebagaimana “Jangan Cintai Aku Apa Adanya” dari Tulus yang kau perkenalkan kepadaku… dan semoga seperti itulah kita menjalani hari selamanya. Cinta bukan hanya soal menerima kekurangan dan kelebihan, namun juga bagaimana kita bertumbuh untuk saling melengkapi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Bukan hanya sekedar stuck menjadi diri kita sendiri, namun menjadi pribadi yang terus berkembang lebih baik dan lebih baik lagi.



Lelakiku…

Terima kasih untuk selalu menyediakan bahu di saat air mata memaksa luruh, menyediakan telinga untuk setiap rentetan kata bahkan meski tubuhmu dirajam penat setelah seharian bekerja, menyediakan kaki dan tangan untuk melayani permintaan-permintaan manja wanita ini, menyediakan sayap untuk menopang tubuh dan jiwa saat mulai lungkrah, menyediakan waktu untuk terus belajar menjadi suami terbaik untukku, ayah terbaik untuk bidadari hujan, anak laki-laki terbaik untuk ibu, juga sahabat terbaik untuk kami semua..

Kau tidak sempurna. Aku pun juga. Begitu pun perjalanan kita. Banyak cacat di sana sini. Namun ketaksempurnaan itulah yang membuat catatan demi catatan kita berwarna. Dan semoga dari setiap catatan ini kita bisa belajar menata hari demi hari di depan dengan lebih dewasa.

Semoga kau dan aku juga tak pernah lupa pada sebuah tujuan awal sederhana yang kita bangun ketika memaksakan cinta ini tetap berjalan, meski petir dan kilat pernah meninggalkan lobang di beberapa permukaannya… “kita tak boleh mengulang sejarah kelam kedua orang tua kita.”

Dan kini amanah yang Allah titipkan pada kita sudah tumbuh semakin besar. Ia yang Allah hadirkan sebagai tali perekat kasih kita, semoga semakin menguatkan apa yang pernah kita cita-citakan.

Sungguh, tanpa rahmatNYA, delapan tahun bisa jadi tidak akan pernah ada. Maka hanya pertolongan dan rahmatNYA lah yang akan selalu kita pinta, semoga memang kau dan aku akan selalu menjadi tim yang solid hingga ke jannah-NYA. Aamiin.

Berhubung sepertinya tema anniversary kita tahun ini ‘mendadak Tulus’, maka bolehlah kukirimkan sebuah tembang lain dari Tulus untukmu, sebagai balasan lagu yang telah kau kirimkan untukku dua hari lalu J. Bernyanyilah bersamaku... (eits, tapi jangan lupa ngaji ya, hehehe)


Dia indah meretas gundah
Dia yang selama ini ku nanti
Membawa sejuk, memanja rasa
Dia yang selalu ada untukku

Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmu
Kau milikku, ku milikmu

Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Bila di depan nanti
Banyak cobaan untuk kisah cinta kita
Jangan cepat menyerah
Kau punya aku, ku punya kamu, selamanya kan begitu

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmu
Kau jiwa yang selalu aku puja
(Teman Hidup, Tulus)




Marita Surya Ningtyas

Aku bukan lagi bidadari sunyi karenamu,
Karena bersamamu, ujung senjaku insya Allah tak akan lagi sunyi.




Terima kasih Allah telah mengirimkan lelaki di ujung senja dan bidadari hujan untukku, terima kasih Allah untuk 31 tahun yang luar biasa, dan delapan tahun perjalanan kasih yang istimewa. TanpaMU, ini semua tak akan pernah mungkin terjadi. Fabiayyi alaa irrobbikuma tukadziban…


17 comments

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com
  1. Barakalloh mb Marita....senantiasa sakinah mawadah warohmah.... Aamiin.
    Kayaknya aku deh yg baper....baca tulisannya jd mewek....hiks hiks hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin. Terima kasih mbak... weleh.. kok jadi baper mbak? cup cup cup, hehehe...

      Delete
  2. Terima kasih bunda, baca tulisan bunda perut ayah tambah gede nih, eh maksudnya kepala :), semoga kita akan selalu bersama sampai ke Jannah-NYA

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh jangan tambah gede, baik kepala atau perutnya yah.. nanti gak balance hihi... aaamiin aamiin ya Rabb..

      Delete
  3. Hsppy anniversary and happy birthday mbak marita.wish u and fams all the best dan semoga samara sellau

    ReplyDelete
  4. Met milad dan aniversary mbak ya, semoga langgeng bahagia dunia akhirat, Amiin, sama kaya aku dong mbak hari lahir ama hari nikah cuma beda 2hari, insyaaAllah gak kenapa2 mbak, takdir sudah diatur tinggal berdoa dan belajar mengambil hikmahnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pas ma hari ultah mbak nikahnya.. Hehe.. Iya insya Allah gak papa.. Anxiety ku kadang memang berlebihan :D

      Delete
  5. co cuit Mba... :*

    Barakallah Mba, smg makin mantap melangkah bersama :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin. Makasih mbak Arina. Doa yang sama terlantun untukmu :)

      Delete
  6. Waaah, sedang berbunga-bunga ya, komplit nih ultahnya di bulan Maret semua. Happy anniversari dan happy milad, moga makin samara dan bahagia selamanya. jangan pernah berhenti berharap tentang arti bahagia bersama keluarga kecilmu, mbak Marita :)

    ReplyDelete
  7. 8 th yang penuh perjuangan ya bu.. :) . Do'a saya semoga selalu sehat, selalu bahagia,selalu berkelimpahan dan selalu dalam keberkahan untuk ririt, untuk martien dan seluruh keluarganya... amiinn...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya pak.. makasiiih.. aamiin aamiin ya rabb. Doa yang sama untukmu dan keluarga :)

      Delete
  8. Semoga pernikahan mbak itu Samawa ... amin happy anniversary ya mbak :)

    ReplyDelete