header marita’s palace

JASAD MATI



Menunggu Kematian
Jelang pagi yang basah.. aroma melati terbau menyengat.. ada elu-elu shalawat mengiris sembilu.. juga susul menyusul yasin bernada.. satu ruh mulai melungkrah, sisakan raga sepotong hampa.. tanpa suara.. nadi2 tersisa tnpa aturan.. darah mengalir tersendat.. dan nafas satu demi satu lenyap.. semakin malam, lalu sunyi, lalu melati semakin menyengat diantara sepi.. dan semakin hilang.. tak bertuanlah raga ini dalam sakitnya akhir ajal..


Renungan Terik Matahari
Menyengat. padahal jam baru berdntg 10x. seakan kulit sedagingny terbakar tak bsisa. merinding. sekejap q ingat, matahari smkn dkt sj dgn tmpt q bdiri. lalu perlahan es mencair, manusia kepanasan dan akhir memangsa makhluk satu per satu. kecil. merasa kecil nyaliku mengingat dekilnya diri dan hati. nglangut. mengingat waktu smkn terbatas untuk berbenah. dan sudahkah q siap dgn akhir nan sakit itu.. 1yg q ingat, there's no shortcut 2 heaven, itz a long road.. n q smkn merinding.... semoga khusnul khotimah kelak... amiin.
Marita Ningtyas
A wife, a mom of two, a blogger and writerpreneur, also a parenting enthusiast. Menulis bukan hanya passion, namun juga merupakan kebutuhan dan keinginan untuk berbagi manfaat. Tinggal di kota Lunpia, namun jarang-jarang makan Lunpia.

Related Posts

Post a Comment