header marita’s palace

Jejak-jejak Sahabat...

Jaman sekolah dulu aku suka banget nonton Friends. Tau nggak serial ini? Ngehits banget tuh tahun 90an.. aku suka banget sama ceritanya karena banyak bercerita tentang persahabatan komplit dengan intrik-intriknya :).

Serial Kesukaan Jaman SMA
Ngobrolin soal friends.. tak akan lepas dengan kata friendship :) Sebenarnya apa sih persahabatan, apa beda friends dan best friends... Hmm, kalau menurutku sih, bedanya terletak di seberapa dekat kita dengan orang itu, seberapa ngeklik kita dengan orang itu. Teman bisa siapa saja, tapi best friends mungkin hanya bisa dihitung jari. Dengan seorang sahabat biasanya kita akan jauh lebih terbuka dan bisa menjadi diri sendiri. Sahabat juga sosok teman yang ada tidak hanya saat senang namun juga saat kita sedih. Sahabat juga tidak memandang rupa, tidak memandang seberapa dalam "kantong"mu, kamu gowes ke sana-sini naik apa... Well, sahabat akan menerimamu sebagai dirimu seutuhnya, namun seorang sahabat juga bisa menjadi kritikus terbaikmu, menunjukkan kesalahanmu dan membantumu untuk lebih baik.



Btw, hari ini tiba-tiba jadi ingat semua teman dan sahabat yang hadir dalam kehidupanku setelah pagi-pagi buta ada invitation pertemanan masuk di BBM-ku, kubaca namanya... dan makjleb. Dari namanya aku menebak ia adalah seorang teman lama saat aku masih SMP dan SMA. Tapi belum yakin karena tak melihat profile picturenya. Sesaat setelah kuterima dan dia masuk ke dalam kontakku, kuperiksa profile picturenya dan ternyata benar, dia adalah teman lama tersebut. Dulu kami sempat dekat sekali karena sama-sama suka belajar bahasa Inggris. Namun karena sesuatu yang sangat prinsip aku menjauhinya. Jujur ku merasa sangat bersalah melakukan hal tersebut, seharusnya aku mengatakan padanya mengapa saat itu aku tidak suka sikapnya tersebut. Sikap yang selalu berbohong seolah-olah ia memiliki banyak hal, bercerita yang ternyata pada kenyataannya tak pernah ada.. Padahal tanpa harus mengada-ada, aku akan tetap bersedia menjadi temannya, tidak perlulah menjadi "seseorang". Hmm, nasi toh sudah jadi bubur, karena sifat tak jujurnya itu aku memilih menghindarinya dan memilih berteman dengan orang-orang yang apa adanya. Hingga hari ini Tuhan tiba-tiba mengirimkannya kembali ke dalam hidupku, semoga saja silaturahmi yang sempat terputus bisa membaik :).

Hmm, berbicara tentang sahabat dan teman, tak akan bisa lepas dari NYMA dan Teamus :D. Bersama NYMA aku pernah menggila saat SMA, NYMA itu singkatan dari Nilla, Yetti, Marita dan Aristya. Entah gimana ceritanya kok kami berempat bisa klop, dipersatukan dalam kelas yang sama sejak kelas 1 hingga kelas 2 SMA, ya mereka ini beberapa teman terbaikku :) Aku, Yetti dan Nillla sama-sama penggemar The Moffatts. Usut punya usut, dulu mereka bilang aku jutek, terus ditunjuk deh jadi salah satu pengurus kelas, lupa tapi posisinya apa waktu itu :) Mereka yang membuat masa remajaku nampak lebih membahagiakan dan penuh kenangan, miss u gals! Meski kemudian ketika beranjak dewasa baru sadar kalau kita berempat ini bedaa banget, aneh aja dulu bisa berteman kaya gitu :D. Cerita soal NYMA jadi ingat dulu kita pernah bikin rule, siapa yang nikah duluan harus ngasih kado ke teman yang nikah berikutnya, semacam piala bergilir, dan yang nikah terakhir harus nyimpan piala itu :D. Luckily aku yang nikah duluan, dan aku lupa ada pernyataan tersebut sehingga sampai tiga diantara kita udah nikah, piala bergilir itu nggak pernah ada, hihi. Sempat juga berimajinasi, nanti setelah kuliah ketemu lagi terus mau bikin perusahaan bersama, aku yang megang bagian apa, yang lain bagian apa.... seru lah pokoknya...

NYMA tanpa Yeti di Nikahannya Vina :)
Entah apa mimpi-mimpi mereka telah terwujud, yang aku tahu Aristya, aku lebih senang memanggilnya Vina... akhirnya sudah bisa sampai ke Korea, India, dia pernah bermimpi bisa melihat negeri-negeri di luar Indonesia, good luck, dear! She is the smartest in the gank, keinginannya kuat, Sampai waktu yang lain udah kuliah, dia milih off dulu dan bekerja karena pengin banget masuk UGM, dan tahun berikutnya dia berhasil... Salute! Dia juga satu-satunya yang berhasil jadi PNS :D Semangat belajarnya yang tinggi membuatnya berhasil dapat beasiswa, meski sudah punya anak dua tetap semangat nglanjutin S2 nya... semoga sampai S3, ya sayang :) Many stories about her, tapi pasti aku dicubit kalau ceritain semuanya.. yang pasti she is so inspiring :)

Lain Vina, lain lagi Nilla.. she is the most fashionable in the gank. Sampai sekarang pun dia mah kalo soal pilihan baju, sepatu, tas, pokoknya musti branded dah :D. Dia  paling gaul dan ramah, saking ramahnya mah kadang enggak kenal juga disapain hehehe. Meski matanya minus, dia jarang pakai kacamata, makanya kadang enggak ngeh waktu ngeliat orang, apalagi jaman segitu contact lens belum ngehit kaya sekarang. Bapaknya Nilla ini salah satu temennya bapakku. Sampai sekarang dia jadi orang di NYMA yang masih sering keep in touch, meski saat BBM an malah kemudian jadi debat nggak jelas gegara banyak pemahaman kami yang berbeda soal segala hal. Tapi entahlah.. justru itu yang ngangenin :D Entah itu soal pendidikan anak, soal lairan sesar dan normal, soal fashion, soal buku... kami mah enggak pernah klop :D Tapi bukankah persahabatan memang tidak soal cocok atau tidak, hehehehe..



Ingat Yetti, jadi ingat perkataan ibunya saat kami lagi berkumpul di rumahnya. Berhubung rumah Yetti di tengah kota Salatiga, makanya sering jadi tempat pas buat kumpul-kumpul. Saat itu entah ada angin apa, tiba-tiba si ibu bilang "Nanti pasti yang nikah duluan Ririt, Nilla, Vina terus Yetti." Aku langsung ngakak paling lebar, aneh aja mendengar pernyataan itu, gimana ceritanya bisa aku yang nikah duluan, sedang diantara mereka berempat aku yang enggak pernah ngrasai pacaran, enggak punya teman cowok juga :D. Tapi ucapan beliau diijabah kali ya ma Allah, dan bener aku jadi yang paling pertama nikah di antara kami berempat dan Yetti sampai saat ini masih mencari-cari belahan jiwanya. Good luck, dear. Hmm, ingat Yetti jadi ingat Carmen di film Ada Apa Dengan Cinta, Jago basket, tomboy, keras dan berani... dengan potongan rambut gelombangnya yang hampir nggak pernah lebih dari sebahu, di NYMA aku merasa paling klop dan dekat dengannya. Sayang, karena terpisah kota dan  kesibukan kami sekarang malah jarang ketemu dan tukar-tukar kabar. Pastinya sekarang dia udah jadi wanita dewasa dengan karir cemerlang, cantik dengan rambut lurusnya, dan enggak pernah lupa untuk nyempetin perawatan kulit :D, Tomboy nya udah dibuang ke laut kayanya. Yetti juga sepertinya sudah berhasil menggapai mimpinya, dia dulu pengen banget meningkatkan ekonomi keluarganya, dia juga pengen liat adik-adiknya sukses, you did my bestie! Doaku semoga kau segera dipertemukan dengan imam terbaik, the best woman will meet the best man. Oya dari dia pula aku belajar tekun, dia teman yang paling rajin belajar, paling rajin sholat dhuha-nya --- sepertinya inilah resep karirnya yang cemerlang...

Lain NYMA, lain lagi dengan Teamus.. Diambil dari kata timus, tau nggak makanan timus? Makanan tradisional terbuat dari singkong dengan gula merah di dalamnya. Apa hubungannya sama timus? Karena tiap saatnya istirahat, kami suka nongkrong di kantin dan pilihan jajanan kami adalah.. TIMUS... :D. Timus unified us on that time. Kami mulai dekat saat kelas 3 SMA karena sama-sama memilih Bahasa menjadi jurusan pilihan kami. Ida, Etty dan Tika.. ketiga cewek pecinta musik yang saat itu lagi gandrung sama F4, tetapi di lain sisi juga pecinta bola dan pendengar Slipknot (Etty doang, atau yang lain juga ya) :D. Nih cewek-cewek rela bergadang demi nonton pemain bola kesayangannya beraksi di lapangan hijau.  Aku yang dulu enggak ngerti sama sekali soal bola jadi ikut-ikutan demam bola. Yang biasanya nggak pernah bergadang rela bangun malam demi nonton bola biar paginya bisa cerita-cerita ma tiga cewek unik ini, padahal kadang TV nya nyala dan kutinggal tidur... tiba-tiba udah ngegol aja :D. 

Diambil Saat Reuni Bahasa SMA 1 Salatiga
Etty cewek mungil pecinta matematika. Bayangkan ada cewek jurusan Bahasa tapi jago matematika, itu keren banget. Kalo ada PR matematika pastilah dia dirubung. Doi juga jago banget narinya... Sekarang sih udah nggak mungil-mungil banget, sepertinya sudah sukses berwirausaha, terakhir yang kutahu doi punya wedding organizer. Sukses ya sist! 

Ida... waktu SMA doi berambut panjaaaaaaaang banget.... sekarang? Jangan dicari.. Rambut panjangnya sudah dipangkas sebahu, tapi tetap looking great dong! Yang aku ingat darinya dia itu polos, jujur, dan kalem banget. Tetapi sekarang, ih wow deh, tambah fabulous pokoknya :D.

Tika... nih cewek dulu kalo ngobrol kaya nggak ada titiknya, sekarang kayanya udah kalem ya.. secara udah jadi ibu dari dua gadis yang manis-manis :) Dan siapa yang menyangka seorang Tika telah bermetamorfosis jadi wanita yang pintar masak dan bikin kerajinan flanel. Tiap kepoin Facebooknya suka dibikin ngiler ma hasil masakannya, 

Masa SD.. bisa tebak aku yang mana?
Tell about best friends, ada tiga nama lain yang cukup penting untukku; Imaniar Mufida, Hanifah dan Fitri Nila Shanti :) Mengenal Imaniar sejak SD, dia murid pindahan di tempatku sekolah dulu. Cantik dan suaranya bagus... Aku sering iri dengan keluarganya yang menurutku sempurna :) Apalagi dengan sosok almarhum bapaknnya yang baik, talkative dan imam yang top banget. Sayang aku telat mendengar kabar waktu beliau meninggal. Niar selalu jadi pusat perhatian, dari SD sampai SMP banyak teman-teman cowok yang suka sama doi, suka digoda-godain. Dari dia juga kamus musikku bertambah. Sayang masuk SMP, terpisah kelas kami mulai kenal teman-teman baru dan tidak sedekat sebelumnya. Kembali lagi sekelas saat tiga SMA, maklum passionnya sama-sama di bahasa... Hmmm, dia yang mengenalkanku tentang apa itu persahabatan, buku diary hadiah ulang tahunnya masih kusimpan hingga sekarang. Di buku itu pula aku belajar menulis dan mencurahkan isi hati.  Sempat merasa kehilangan ketika dia mulai dekat dengan teman-teman barunya, sedang aku sedikit susah payah bisa mempercayai orang lain untuk bisa dijadikan sahabat, Tapi dari situlah kemudian aku belajar banyak tentang pertemanan :)

Hanifah... dia inspirasiku mengapa menamai putri kecilku dengan nama tengah Hanifa. She is smart, beautiful, fabulous :) Pokoknya waktu SD dia jadi inspirasiku banget deh, Ibu pun sering memuji-mujinya dan membuatku sering terpacu untuk bisa berprestasi seperti dia, meski nggak pernah bisa juga... :D. Dia selalu dapat rangking 1 atau 2, sedang aku paling banter rangking 3, itu juga sekali doang.. hehehe, selebihnya pokoknya 10 besar daaah. Sayangnya karena sesuatu hal, pertemanan kami retak dan hubungan kami renggang bahkan sampai lulus SD. Sedih banget kalo ingat itu, dan selalu minta maaf menjadi hal tersulit buatku. Hingga suatu hari akhirnya aku mendapat alamat Facebooknya, alhamdulillah akhirnya kita berteman di jejaring sosial itu, sempat ngechat dan aku minta maaf pernah bikin ilfil dia waktu SD. Dan dia bilang, ya kisah masa kecil, biasalah.. Senangnya...

Fitri Nila Shanti.. kenal sejak SD tapi baru dekat justru saat SMP. Dia putri guru SDku, bu Ratna. Karena kami sekolah di SMP yang sama dan sekelas, akhirnya kami jadi dekat. Lucunya yang enggak mengenal kami dengan baik dikiranya doi beragama Islam dan aku yang nasrani. Waktu itu kan kewajiban berhijab belum banyak dikenal jadi ya masih buka aurat deh, pake jilbab kalau pelajaran agama dan pengajian aja :(. Shanti itu lucu, baik, polos banget... itu penilaian dulu waktu SD - SMP, waktu ketemu lagi pas kuliah dan dia main ke kampusku untuk cari bahan skripsi... wow, she is fabulous. Kepolosannya udah berganti jadi wanita muda yang attraktif, atau aku yang stuck di situ-situ aja ya... dari dulu  enggak fashionable blas :D. Baru tahu juga kalau doi ternyata suka poto-poto, keren euy koleksi fotonya :) Thanks for being one of my bestie ya, dear :)

Ada seorang teman masa kecil yang hingga saat ini selalu membuatku terkagum-kagum, Diken Budi Martina. She is so special. Waktu kecil suka banget aku nakalin, tapi dia tetep aja sabar ngadepin aku. Dari kecil mbak Diken ini kaleeeeem banget, enggak nyangka waktu kuliah ambil psikologi dan ternyata bisa ngobrol panjang kali lebar :D. Hari lahir kami cuma terpaut dua hari.. dia tanggal 14 Maret dan aku 16 Maret, tapi sifatnya beda banget deh. Sejak kecil mbak Diken ini sudah pintar masak. Kalau tiba saatnya praktek pelajaran Tata Boga, aku pasti harus sekelompok sama dia. Pokoknya rela deh bawa yang berat-berat, asal nilai Tata Boganya dapat bagus :D. Saat yang lain asyik menata meja, aku paling kebagian mesusi (mecuci beras). Selebihnya dari nasi, sayur sampai goreng lauk, mbak Diken yang megang :D. Padahal jaman segitu, boro-boro bikin sayur, ngidupin kompor minyak aja aku takut, hehe. Sampai sekarang pun dia tetap menginspirasi, suka stalking ke instagram dan facebooknya, di sana aku sering dapat kata-kata petuah yang luar biasa -- berasa kaya lagi dinasehatin sama seorang kakak. Saat ini dia menjadi full time professional mother yang super keren... masak hebat, njahit sendiri bisa, berkebun... Thanks a lot ya mbak udah jadi salah satu sumber inspirasiku!
Sawo Kecik dan Beberapa Adik Tingkat di Kaplink on My Wedding

Sawo Kecik in Sungsang

Universitas Dian Nuswantoro... salah satu tempat teristimewa.. bukan hanya karena ketemu suami di sini, tapi di sini juga aku pertama kali mencoba-coba kenakalan ababil aka abegeh labil (waduuh...), sisi baiknya di tempat ini pula aku banyak mengukir prestasi. Di kampus dekat Tugu Muda ini aku menemukan passionku dan teman-terbaik lainnya. Teater dan menulis sebenarnya bukan hal baru, tapi aku mulai sangat akrab dengan kedua hal itu saat kuliah. Sempat jadi bagian teater kampus yang paling ngehit, Kaplink... meski kemudian ada beberapa perbedaan visi misi yang membuatku dan beberapa teman hengkang justru setelah hampir lulus. Di sini aku belajar apa itu prinsip hidup :) Termasuk belajar, seni itu tidak selalu berhubunngan dengan kebebasan tanpa batas, dan hal-hal kotor lainnya, seni itu indah, yang membuatnya tidak indah itu oknum :). Dari teater kampus pula aku kemudian bertemu dengan rekan-rekan seperjuangan di Komunitas Seni Sawo Kecik, keluarga, sahabat, teman baik... gilaaa... aku kangen menggoyang panggung bersama kalian, guys... Pentas Surabaya, happening art di jalan Pahlawan, road show Sungsang, pentas Sendangmulyo dan yang tak pernah terlupa Shakuntala :D. Shakuntala... sebenernya ini tokoh terfavoritku sepanjang aku main teater, sejak baca naskahnya, aku sangat jatuh cinta dengan karakternya, seperti melihat sosok liar yang ada di bagian diriku paling dalam, yang tak terlihat siapapun :D, tapi berhubung saat itu aku tak mendengar nurani, suami dan melepas sesuatu yang tak boleh dilepas saat itu, menurutku ini juga jadi pementasan terburukku :(. Wulan, Hadi, Seto, Innoy, Adit, Erna, Nasta, Inong, Emmi.... tak kan pernah terlupa. Konflik sering terjadi tapi seni selalu jadi penjembatan hati, semoga kelak bisa reunian bareng, atau anak-anak kita aja yang pentas ya guys!

Angga - Ririt - Wulan
Wulandari Agustina dan Anggarani Martalina... nggak bakal cukup nyeritain tentang kisah kami :) Dari nakal bareng, menggila bareng, ups and downs, pencarian tentang Tuhan, jatuh cinta... dari 18 hingga 30 tahun... mereka bagian dari kedewasaanku... 

Wulan, waktu kuliah suka jengkel kalo liat dia berakting... keren bangeeet.. apalagi kalo pentas komedi... jadi si Mili.. bisa bikin perut jadi mules.... darinya aku belajar tentang berani menjadi diri sendiri, meski ada beberapa hal yang kusesalkan tentang apa yang terjadi padanya... namun dia luar biasa, pekerja keras dan pemimpi tangguh. Darinya juga aku belajar bagaimana bertahan hidup. Semoga cita-citamu segera tercapai ya dear!

Talking about Angga, si keras kepala. Tapi melihatnya seperti melihat sebagian diriku. Sama-sama dilahirkan di bulan Maret, tanggal lahirnya separuh dari tanggal lahirku, sifat kami sebenarnya hampir sama, tapi entah karena kesamaan itu justru aku belajar mengalah saat bersamanya :D. Angga kalo lagi marah ma keluarganya suka ngumpet di rumahku atau di kos-kosan Wulan. Sering banget kita bertiga berantem hanya gara-gara dari nasihatin si cantik nan manja satu ini, malah jadi gontok-gontokkan. 

Hmm, bersama mereka, ada masa-masa pencarian jati diri, hang out bareng, ngerokok bareng (ups but yes, I ever did!), ngobrolin gebetan, dan tentu saja berteater bareng :D. Konflik sering terjadi di antara kami bertiga, perbedaan pendapat, kesibukan, perbedaan sifat... tapi toh sampai sekarang tentang kami adalah the best moments in my life... Semoga kelak bisa duduk semeja bareng, ngobrol ngalur ngidul lagi sampai lupa waktu dan biarkan suami-suami kita yang main-main sama our babies ya :D. Anyway, tentang mereka akan selalu ada untold stories :D, biarlah hanya kami dan Tuhan yang tahu, hehehehe.

Sekarang di usiaku yang hampir ke-30, hubunganku dengan teman-teman yang tersebut di atas memang terbatas hanya lewat BBM, whats app dan saling stalking di Facebook masing-masing. Kalo gini jadi berasa beruntung ada sosial media, silaturahmi yang tidak bisa dilakukan secara fisik bisa terwakilkan lewat dunia maya. 

Beberapa Teman Book Advisor
Alhamdulillah, sekarang punya teman-teman yang super okeh, teman-teman yang insya Allah bisa membawa ke jalan Allah.. ada teman-teman sesama book advisor yang keren banget, yang nggak bisa disebutin satu per satu. Dari yang banyak itu sebetulnya ada dua nama yang kemudian menjadikan list pertemanan jadi panjang. Yang pertama, mbak Dewi Rieka, bukan hanya karena darinya jadi kenal ma Ibu-Ibu Doyan Nulis Semarang, tapi juga darinya pula kenal arisan buku dan akhirnya kecemplung deh jadi book advisor. Yang kedua adalah, Mbak Dina Adriana... adalah virus buku terbaik :) Ketemu saat seminar Ayah Edy. Darinya kemudian bertemu dengan banyak teman-teman sesama book advisor dari berbagai publisher, mendapat banyak ilmu dan tentu saja racun untuk otak :D. 

Ada juga mbak Umma Azura... meski belum pernah ketemu secara nyata... mbak Umma banyak mengenalkanku pada buku-buku yang wajib dibaca, khususnya buku-buku yang okeh banget buat yang lagi belajar Islam lebih dalam, buku-buku untuk meningkatkan keimanan dan buku-buku yang akan membuat kita sadar hakikat hidup kita yang sebenarnya :)

Emak-emak Rempong PAUD Al Mufid

Mama Fadey, Umi Mizan, Ibu Fadhil, Ibu Jibril dan Mbak Diyah.... Nganterin Ifa sekolah ternyata membawa silaturahmi baru untukku. Lima wanita tangguh ini yang selalu ngompori aku yang imannya masih suka timbul tenggelam... terima kasih untuk selalu ngajak  ngaji ya.. meski seminggu sekali, it means a lot :) Tambah ilmu, insya Allah tambah hafalan... 

Well, panjang juga ternyata ngobrolin soal friends ya... dan  ternyata teman itu sangat mewarnai kehidupan kita:) Mungkin saat ini kita tak begitu bisa memaknai kehadiran mereka, tapi kelak saat hidup terus berlanjut, betapa banyak kisah yang telah terukir bisa menjadi pelajaran berharga. Thanks God for giving me some good friends.. smoga aku juga bisa jadi teman terbaik untuk mereka... Terima kasih ya untuk semua temanku... kisah-kisah yang terukir akan jadi kisah-kisah terhebat dalam perjalanan hidupku. Semoga silaturahmi yang terjalin bisa membawa kebaikan dunia akhirat ya.. love you all, my besties baik yang tersebut di postingan ini ataupun tidak :) Friendship is a wonderful journey in life.



#going30series
#tentangsahabat

2 comments

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com
  1. Seru.. seru 😉😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Woo... ada Vina mampir, baru tahu.. makasih sudah singgah ke 'rumah'ku :)

      Delete