header marita’s palace

Lecutkan Mimpimu dengan Harapan

Kutulis pula untuk mengenang kepergian almarhumah adik tercinta, Marisa Surya Ningtyas (8 Februari 2013 – 8 Februari 2016)


Hidup selalu penuh pilihan, termasuk ketika kita dihadapkan pada persimpangan jalan; untuk tetap berhenti di tempat atau terus berjuang meraih impian. Ketika jalan takdir memberikan guratan bahwa hidup kita hanya tinggal beberapa saat lagi, dari dua opsi tersebut mana yang akan kita pilih?

Berhenti bermimpi, larut pada setiap rasa sakit yang terus mendera dan menunggu ajal tiba? Atau terus berusaha melakukan yang terbaik pada saat-saat terakhir hidup kita?

Harapan adalah milik semua orang, setiap insan di dunia ini berhak untuk memiliki harapan. Entah berharap memiliki kehidupan yang lebih baik, ataupun berharap untuk hidup seribu tahun lagi. Harapan melecutkan mimpi dan semangat untuk hidup lebih baik dan baik lagi. Bayangkan ketika harapan sudah pupus dalam hati masing-masing, kita tak akan tergerak memperbaiki hidup, memberpaiki kualitas diri dan mewujudkan mimpi-mimpi.

Namun nyatanya tidak semua orang berani mengembangkan sayap harapannya selebar mungkin. Hanya karena sebuah masalah yang tak terlalu besar, beberapa orang memilih untuk memupuskan harapan. Contoh kecilnya sih, nggak usah jauh-jauh, saya sempat bermimpi untuk menjadi penulis sekaliber Tere Liye atau Raditya Dika, namun gegara naskah yang ditolak melulu oleh media dan penerbit, saya sempat memupus harapan dan berhenti bermimpi. Beruntung memiliki teman-teman pada sebuah komunitas kepenulisan yang mampu melecutkan kembali semangat saya untuk tidak berhenti berharap dan terus memelihara mimpi. Hingga kini saya kembali berani menuliskan segala hal yang terlintas di kepala dan terasakan oleh hati.

Masalah sekecil ditolak penerbit dan media saja bisa membuat seseorang (baca: saya) memupus harapannya. Bagaimana jika seorang dokter tiba-tiba memvonis bahwa ada penyakit kronis yang menggerogoti tubuh kita dan waktu yang kita miliki hanya tinggal sekian hari? Mampukah kita masih berpijak di bumi? Mampukah kita masih berani memupuk harapan?

Screenshot dari Teaser #IamHopeTheMovie
Mungkin sebelum menjawab pertanyaan –pertanyaan yang tentu saja tak kita inginkan sama sekali hadir dalam kehidupan kita, kita bisa belajar dari Mia, tokoh utama dari I am Hope The Movie. Mendengar vonis dokter yang menyatakan bahwa hidupnya hanya tinggal beberapa bulan lagi tentunya membuat hidup Mia seakan berhenti sesaaat. Apalagi mengingat ibundanya dulu juga meninggal karena penyakit yang sama; kanker. Namun Mia memilih untuk terus membangun harapan. Ia bermimpi setidaknya sebelum kematian menjemputnya, ia telah mampu mewujudkan pementasan teater yang ia cita-citakan. Meskipun banyak orang memintanya berhenti, Mia tidak gentar. Ia yakin bahwa setiap manusia berhak untuk tetap memiliki harapan dan bermimpi. Selama Tuhan belum menjatuhkan takdir, maka vonis dokter masih mungkin tidak menjadi kenyataan. Didukung oleh David, Ia bertekad untuk menuntaskan mimpinya.

“Aku Mia, aku seorang pemimpi. Aku percaya setiap mimpi akan jadi kenyataan.”

“Aku juga butuh hidup, Hidup itu menjalankan apa yang kita cintai”

Baru menikmati trailernya saja, air mata sudah menitik cukup deras di pipi saya. Nggak sabar untuk menunggunya tayang dan ikutan jadi penonton pertama film yang diproduseri oleh Wulan Guritno, Amanda Soekasah dan Janna Soekasah ini. Tatyana Saphira begitu mendalami karakter Mia hingga cuplikan filmnya saja sudah menyita banyak perhatian publik. Kalau nggak percaya, boleh deh disimak teaser-nya dulu.


Disutradari oleh Adilla Dimitri, yang tidak lain suami dari salah satu produser film, diimbangi pula oleh Yudi Datau pada bagian sinematografi dan didukung oleh aktor-aktor kawakan yang tak diragukan lagi kepiawaiannya dalam bermain peran, seperti Tio Pakusadewo, Fachri Albar, Ray Sahetapi, Fauzi Baadilla serta masih banyak lagi sederet nama lainnya. Film ini tidak hanya menjanjikan sebuah tayangan yang enak ditonton, namun juga membawa sejumlah pesan penting, diantaranya;

“Karena dimana ada keberanian, disitu ada harapan.”





















Melihat perjuangan Mia meski baru lewat trailernya saja telah mampu mengingatkan saya pada perjuangan dua orang terpenting dalam hidup saya. Kisah Mia seperti memutar sebuah kenangan tentang bagaimana adik kandung saya yang tetap berharap dan bersemangat untuk menjalani hidup meski penyakit jantung bawaan membayanginya sejak ia berumur tiga hari. Menyadari kenyataan bahwa penyakit tersebut bisa merenggut nyawanya kapan saja, Marisa – my lovely sister – memilih tetap menjalani harinya dengan melakukan semua aktivitas yang sebenarnya tidak direkomendasikan oleh dokter karena akan menguras tenaganya. Dari mengikuti paskibra, pramuka hingga teater, ia jalani dengan riang. Hingga menjelang usianya ke-18 ia pergi untuk selama-lamanya. Ia pergi dengan senyuman terindah. Meski banyak mimpi yang belum tercapai, ia telah berusaha mengisi hari-harinya sebaik mungkin dengan tetap mengobarkan harapan untuk bisa hidup 1000 tahun lagi. Sepenggal kalimat yang saya tangkap dalam teaser film ini mungkin juga merupakan gambaran dari perasaan adik saya.

“Kalau loe emang ngerasa mo mati, loe gak akan buang waktu!”

Screenshot dari Teaser #IamHopeTheMovie
Kisah Mia juga menyatu dalam kehidupan ibu saya. Sejak 2000, ibu harus menerima kenyataan bahwa ia tidak lagi bisa beraktivitas seperti hari-hari sebelumnya. Ibu yang dulunya begitu aktif dan ceria harus merelakan hidupnya untuk terbaring di tempat tidur. Fase kemarahan yang sangat hebat pernah hadir dalam rentang waktu yang singkat, namun kemudian ibu memilih untuk terus berharap, juga bermimpi bahwasanya ia akan kembali sembuh. Tahun ini adalah tahun keenambelas ibu menikmati hari-harinya berada di tempat tidur. Dan ia masih saja tersenyum penuh harap dan mengembangkan mimpinya untuk bisa pergi ke baitullah.

“Apa yang biasa kamu lakukan?”
“Menikmati hidup”

Dengan segala kisah nyata yang hadir dalam hidup saya tersebut, yang begitu mirip dengan kisah Mia, maka jika saya memiliki hak untuk menentukan ending dari film yang dijamin akan begitu menyentuh hati tiap-tiap penontonnya ini, sesuai dengan judulnya saya ingin Mia berhasil menuntaskan harapannya. Meskipun takdir Tuhan membawanya pada kematian, ia akan menjemputnya dengan indah karena pementasan yang sedang ia persiapkan mampu dipertunjukkan dengan baik. Meski kematian datang membawanya pergi, ia akan tersenyum lega karena ia mampu melawan rasa takutnya dengan terus memupuk harapan bahwa setiap orang berhak untuk mewujudkan cita-citanya apapun kondisinya, seberapapun waktu yang dimilikinya.

Screenshot dari Teaser #IamHopeTheMovie
Setiap orang yang berani untuk tetap berharap tentunya memiliki sumber kekuatan yang luar biasa.  Sumber kekuatan adik saya bisa bertahan melampaui waktu yang diperkirakan dokter adalah do’a ibu dan mimpinya untuk bisa menjejakkan kaki ke Perancis. Sedangkan kekuatan ibu untuk bertahan hingga sekarang adalah mimpinya untuk bisa ke tanah suci, Makkah dan membangun rumah singgah bagi anak-anak yang membutuhkan. Bagi Mia, Selain kepercayaannya pada Tuhan, gelang harapan pemberian ibunya yang selalu dikenakan di tangannya adalah kekuatan besar baginya. Ia merasa gelang tersebut mengalirkan setiap doa-doa yang dipanjatkan ibunya ke seluruh tubuh, hingga rasa takut akan kematian tak lagi dirasakan, berganti dengan harapan yang tak pernah padam untuk meraih mimpi demi mimpi.

Gambar diambil dari gelangharapan.org
Mengenai Gelang Harapan, sebenarnya gelang ini beneran ada lo di dunia nyata, bukan hanya di dalam film. Justru film I am Hope terinspirasi dari gerakan sosial yang juga digawangi oleh tiga produser film ini. Merupakan sebuah aktivitas sosial yang memang ditujukan untuk membantu para penyandang kanker menjalani pengobatannya dan menyebarkan harapan. Kita pun bisa menjadi bagian dari Warriors of Hope alias pejuang harapan. Dengan membeli gelang ini secara tidak langsung kita telah berdonasi  membantu saudara-saudara kita yang menderita penyakit seperti yang diderita oleh Mia.

Mengisahkan secuplik kisah Mia saja telah membuat saya merinding. Membayangkan jika saya berada di posisinya, entah apa saya seberani dia. Sekaligus melecutkan semangat saya. Mereka yang memiliki masalah-masalah sedemikian berat saja masih mampu membangun harapan untuk meraih mimpi-mimpinya, haruskah saya yang dianugerahi Tuhan dengan kesehatan dan fisik yang lebih baik memupuskan harapan hanya karena sandungan kecil yang tak berarti?

Screenshot dari Teaser #IamHopeTheMovie
Film ini sepertinya memang akan mampu mengobarkan semangat bagi siapa saja yang menontonnya. Trailernya saja sudah mampu membuat saya untuk kembali berani berharap bahwa tulisan-tulisan yang saya ciptakan akan ada yang dilirik media dan penerbit. Ngomongin soal tulisan-tulisan yang menarik, uplek.com menjadi salah satu acuan bagi saya mengetahui informasi terkini. Entah untuk sekedar mencari hiburan ataupun untuk mendapatkan referensi bagi tulisan-tulisan saya.

Sembari menunggu 18 Februari 2016 yang jatuh pada hari Kamis minggu ketiga bulan ini, yuk sama-sama kita nikmati soundtrack film kece ini. Lagu yang diciptakan dan disenandungkan oleh RAN ini seakan mengajak semua manusia menjadi cahaya harapan baik bagi dirinya sendiri, maupun orang lain. Semoga dengan mendengarnya, kita semakin dialiri semangat-semangat yang membara untuk tetap memandang hidup secara positif apapun keadaannya.



Jangan matikan harapan karena hanya harapan yang akan membuatmu melecutkan mimpi dan bersemangat dalam hidup. Spread hope throughout the world!

Dan ajak ayah ibu, kakak adik, nenek kakek, sahabat-sahabat dan semua teman serta tetanggamu berbondong-bondong ke bioskop 18 Februari 2016 yaa, dukung dan tonton film Indonesia berkualitas!




“PRE SALE @IAmHopeTheMovie yang akan tayang di bioskop mulai 18 februari 2016. Dapatkan @GelangHarapan special edition #IAmHope hanya dengan membeli pre sale ini seharga Rp.150.000,- (untuk 1 gelang & 1 tiket menonton) di http://bit.ly/iamhoperk.  Dari #BraceletOfHope 100% & sebagian dari profit film akan disumbangkan untuk yayasan & penderita kanker sekaligus membantu kami membangun rumah singgah. 
Follow Twitter @Gelangharapan dan @Iamhopethemovie
Follow Instagram @Gelangharapan dan @iamhopethemovie
Follow Twitter @infouplek dan Instagram @Uplekpedia
#GelangHarapan #IamHOPETheMovie #BraceletofHOPE #WarriorOfHOPE #OneMillionHOPE #SpreadHope”

21 comments

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com
  1. Wah bentar lagi fimnya rilis di bioskop ya. Aku juga udah nonton cuplikannya nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, nonton bareng yuk Gandjel Rel, hehe :)

      Delete
  2. Smoga terwujud mimpinya ya mba,.sekaliber tere liye..semangat

    ReplyDelete
  3. Kisahnya sangat menginspirasi ya mbak Marita, semoga semua impian kita bisa terwujud, aamiin :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, mbak Anjar, makasih sudah mampir :)

      Delete
  4. Waah...pengen nonton filmnyaa ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuk, nonton rame-rame mbak Ika. Makasih udah mampir... btw, tutorial headernya udah langsung kucoba tuh mbak, hihi.. thx a lot

      Delete
  5. Mau nonton film ini bareng keluarga, tapi ntar nangiiiis, hiksss

    ReplyDelete
    Replies
    1. hiks... aku baru nonton trailernya aja udah banjir air mata huhuhuhu.. makasih udah main ke "rumah"ku mbak :)

      Delete
  6. Jadi penasaran sama filmya...

    semoga Adiknya Mba Marita sekarang tenang disana.. aamiin..

    Hiks. Ibu mertuaku seorang breast cancer survivor, dan masyaAllah melihat beliau tang tegar banget. alhamdulillah skrg sdh sehat

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin... terima kasih mbak Arina...

      salam sayang juga untuk bumer... salam semangat dari ibu juga :)

      belajar banyak dari mereka yang begitu tangguh menatap hidup yaa :)

      Delete
  7. Karena mrk yang putus asa sejatinya berhenti berharap pada rahmat Allah...
    Film ini menggugah krn ada teaternya juga khan mom? :)
    Salam buat ibu ya, saya aja yg baru ketemu sekali kesetrum semangat ibu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah bunda, itu makjleb bangeet.. Karena mrk yang putus asa sejatinya berhenti berharap pada rahmat Allah...

      iya bunda, teaternya main semalam.. andai di Jakarta, pengen nonton :)

      Wa'alaikumsalam kata ibu.. :)

      makasih sudah mampir

      Delete
  8. Replies
    1. Ayooo nonton, ajak teman2nya :) makasiih udah mampir

      Delete
  9. inspiratif pastiny ni film ya mbak....tpi dsini g da bioskop emaneee...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal kembali... sepertinya begitu sih... :)

      Delete
  10. terharu bacanya say, semoga marita bisa meraih impian ya aamiin...al fatihah buat almarhumah adik...

    ReplyDelete