header marita’s palace

SSJP Jateng 1 Membangunkan Tidur Panjangku



Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Hatchi… maaf ya, pals… belum juga menyapa sudah kena bersin duluan. Lagi bersih-bersih sarang laba-laba yang nongol di pojokan ‘rumah’ nih. Sudah hampir dua bulan aku tak bertandang ke rumah mayaku ini. Rindu? Jelas! Namun sejak Bang Leno diopname dan belum juga pulang ke rumah, produktivitasku memang menurun drastis. Kan bisa ngeblog pakai HP? Hiks, beberapa kali mencobanya, beberapa kali pula aku jadi darah tinggi karena ketikan yang sudah panjang kali lebar tiba-tiba lenyap tanpa sengaja terhapus karena tersenggol Ifa dan Affan. 

Daripada manyun, akhirnya kututup aplikasi WPS Office di HP, lalu beralih membuka Viu… menjelajah dari satu drakor ke drakor lainnya. Hehehe, benar-benar tak produktif. Sebenarnya suami sudah menawarkan untuk pakai saja laptopnya saat sedang tak digunakan. Tapiii, makna sedang tak digunakan itu artinya di siang hari saat suami ngantor. Sementara saat siang hari Affan the explorer lagi senang-senangnya loncat, panjat dan nutul sana-sini, apa kabar jadinya tulisan yang udah terangkai manis, belum sempat ke save, tiba-tiba tangan kecil Affan nutul tombol on/ off. Wassalam deh, wkwkwk.

Mau rebutan sama suami di malam hari kok ya kasian. Doi juga lagi ada beberapa proyek yang harus diselesaikan dan butuh ngadep laptop. Jadilah dua bulan ini aku tak menyambangi rumah maya yang kucintai. Anyway, aku mo ngucapin makasiiih banget buat yang masih dengan sabar menanti postingan-postingan terbaru. Kalian lah, salah satu alasanku untuk tidak berhenti bercerita di rumah mayaku ini.


Baca juga: Hey, Ini Alasan Kenapa Kita Harus Mencintai Profesi yang Kita Jalani!

Matrikulasi Memanggilku Kembali


Pada akhirnya keadaan memaksaku untuk kembali produktif. Bukan karena dompet mulai mengering dan rekening mulai merindu aliran rupiah… hmmm, itu juga sih… hehe. Namun alasan utamanya karena Matrikulasi Ibu Profesional Batch #6 telah dimulai. 

Lah, apa hubungannya sama yey… kan yey sudah ikut matrikulasi batch #4.. ngulang lagi?

Ney ney ney… Bener banget aku sudah lulus matrikulasi batch #4 dan saat ini sedang berada di kelas Bunda Sayang batch #3. Sekarang aku harus kembali ke kelas matrikulasi… bukan sebagai matrikulan, namun karena mendapat amanah sebagai fasilitator. 




Wuiiih, kedengarannya kece banget ya. Padahal aslinya aku deg-degan luar biasa. Semakin mendekati hari H dimasukkannya diriku ke grup kelas yang aku ampu, semakin aku bertanya-tanya mampukah aku membersamai mereka. Apalagi begitu menengok jumlah matrikulan di grup tersebut… 76 peserta! Termasuk salah satu grup dengan jumlah peserta terbanyak. Langsung terbayang olehku pritilan-pritilan administrasi yang harus aku kerjakan. Sementara Bang Leno belum juga sembuh dari sakitnya.

Akhirnya bismillah… mau tak mau aku harus kembali bersahabat baik dengan si Delilah, laptop pertama yang suami beli sejak 2010. Aweeet ya? Meski keyboard-nya udah rusak dan kalau mau ngetik harus pakai keyboard external, batere juga udah soak sehingga harus selalu nyolok ke sumber listrik, tapi Delilah masih anggun sebagaimana pertama kali aku mengadopsinya. Bedanya kini aku harus membiasakan diri menggunakan sistem operasi linux. Baiklah demi produktivitas, mari singsingkan lengan baju!

Ruang cinta itu bernama SSJP Jateng 1. Whatsapp grup yang seminggu ini memeriahkan hari-hariku. Saat Sabtu malam seminggu yang lalu akhirnya aku dicemplungkan ke grup tersebut, aku sebenarnya grogi. Beberapa pikiran negatif muncul, nanti kalau matrikulannya nggak cocok sama aku gimana ya, nanti kalau matrikulannya tanya ini itu dan aku nggak bisa kasih jawaban gimana ya. Namun semua hal negatif itu lenyap semua begitu berkenalan dengan para matrikulan yang semangatnyaaaaaaa… ampun deh… mungkin mereka pakai baterai energizer, hehe.

The Incredible SSJP Ladies



Semarang Salatiga Jepara dan Pati; sebenarnya itulah kepanjangan dari SSJP. Merujuk dari regional para matrikulan berasal. Meski begitu ada juga yang tinggal di Tegal, Pekalongan dan beberapa kota lainnya yang memang belum ada komunitas Ibu Profesional regionalnya. 76 kepala, 76 cerita, 76 karakter… semua melebur menjadi satu tujuan; ingin meningkatkan kualitas diri mereka sebagai seorang perempuan. Baik sebagai individu, maupun sebagai seorang istri, ibu dan anak. 


Baca juga: Dare to Be A Happy Mom Whatever You Are!


Peserta di SSJP sangat beragam, tidak hanya yang sudah berkeluarga dan memiliki momongan, ada juga yang masih single dan bercita-cita #2019GantiStatus, ada juga yang masih menanti buah hati. Setiap hari selalu ada kisah dan inspirasi yang aku dapatkan dari mereka. Ada blogger kece dari Salatiga yang ternyata adik kelas SMA, meski jauuuuh banget angkatannya sama aku, wkwk. Yang inspiring darinya… dia memiliki keterbatasan hard of hearing… namun membaca blognya… aah, aku jadi malu. Betapa banyak hal dalam hidup yang kurang aku syukuri.

Widi Utami namanya, mampir saja ke blognya biar kenal lebih dalam. Langsung klik dengannya karena qodarullah kami pernah sekolah di SMA yang sama, menggeluti profesi yang sama, dan memiliki suami dengan pekerjaan yang sama, wkwk. Bisa pas gitu ya…



Lalu ada juga mbak Nurlia Erfani. Aku menyebutnya sebagai sosok yang suka nyari kerjaan. Kece deh pokoknya. Saat aku menantang SSJP Ladies, begitu sebutan kesayanganku untuk teman-teman baruku ini, untuk mengajukan diri mereka menjadi ketua kelas dan koordinator mingguan, mbak Lia ini langsung mengisi posisi ketua kelas. Awesomeeee. Padahal aku sedang cari siasat, biasanya kalau ada sesi pemilihan perangkat kelas begini langsung melipir satu per satu… eh ternyata nggak. Bahkan nggak sampai 10 menit, semua list perangkat kelas telah terisi alhamdulillah. 

Dari akun IG nya aku jadi tahu kalau doi penggiat Komunitas Baby Wearers Semarang. Aaah, dulu aku nyari-nyari komunitas ini di Semarang, eh sekarang ketemu deh. Jadi ingat, ada tulisan tentang baby wearer masih dongkrok di draft. Kapan-kapan kudu wawancara nih sama beliau, biar tulisan itu segera selesai. Sebagai ketua kelas, mbak Lia sangat keren dalam mendukung dan mengompori teman-temannya untuk aktif di grup dan menyelesaikan beberapa challenge yang aku berikan. Benar-benar bersyukur deh dapat ketua kelas yang selalu gerak cepat begini.

Lalu ada pula mbak Wenceu alias mbak Wenny yang ternyata juga blogger. Menengok blognya yang kece abis, sepertinya dulu dia tinggal di Kepulauan Riau. Asyiik jadi punya teman blogger lagi deh di Semarang.

Ada juga dik Oca yang cantik, centil dan masya Allah pinternya. Kalau nggak salah usianya masih 23 tahun, tapi sudah kepikiran belajar untuk jadi madrasatul ula lo… Dan masih banyak lagi nama-nama yang nggak mungkin kusebutkan satu per satu di postingan ini, bisa jadi beberapa episode ngalahin Tersanjung ntar, hehe. Pokoknya aku banyak belajar dari grup baruku ini… dari cancer survivor, dari mereka yang sedang berikhtiar menanti diamanahi buah hati, dari para ibu yang bekerja di ranah publik dengan jadwal sedemikian padat namun masih mau terus belajar. Aaaah, cintaaaa banget deh sama mereka!

Ta'aruf sama Si Google Classroom



Sejak matrikulasi batch #5, cara belajar di Ibu Profesional memang mengalami perubahan dan perkembangan. Dari yang awalnya hanya lewat whatsapp grup dan menyetorkan link tugas lewat google form, kini para matrikan ditantang untuk lebih melek dengan dunia digital. Mereka diperkenalkan dengan ruang kelas online yang disponsori by mbah Google called as Google Classroom. Beruntung sebelumnya aku sudah pernah mengikuti kelas Bunda Sayang dan Matrikulasi Koordinator yang belajarnya juga menggunakan platform ini, jadi nggak kagok-kagok banget lah.

Meski begitu tetap berbeda menggunakan Google Classroom as student dengan menggunakan Google Classroom as teacher. Alhamdulillah sebelum nyemplung membersamai matrikulan, para fasilitator sudah ditraining lebih dulu tentang teknis-teknis belajar di ruang kelas dunia maya ini. Alhamdulillah sampai hari ini semua lancar. Beberapa masalah tentu saja ada, namun hal itu tidak membuat para matrikulan berhenti mencoba. Semakin menemui masalah semakin mereka semangat untuk mengatasinya. Keep up the good work, ladies!


Baca juga: NHW #10; Resolusiku di 2018 - Berbagi dan Melayani


Tidak semua matrikulan biasa berdekatan dengan dunia digital, beberapa ada yang bingung bagaimana mengoperasikannya. Alhamdulillah aku sangat terbantu sekali dengan semangat berbagi dan melayani yang ternyata sudah nglothok dipegang para matrikulan. Tak perlu menunggu instruksi, tak perlu menunggu aku menjawab pertanyaan demi pertanyaan, mereka sudah saling bahu-membahu, bantu-membantu agar semua bisa mengerjakan challenge dengan lancar. Masuk bareng, lulus bareng, wisuda bareng; itulah cita-cita mereka. Aamiin, semoga terwujud ya ladies.




Untuk menguatkan sense of belonging, di awal masuk kelas SSJP aku meminta mereka untuk membuat yel-yel kelas. Wah, ternyata mereka sangat antusias. Satu per satu ide bermunculan, hingga akhirnya diputuskan yel-yel yang resmi dipakai; SSJP Jateng Satuu, Semangat Sampai Jadi Profesional, We Love, We Share, We Serve…. Yessss! Keren kan, pals

Ada rentang waktu satu minggu sebelum memasuki materi dan penugasan. Selain untuk taaruf antara fasilitator dan matrikulan, di titik ini kami sama-sama belajar mengoperasikan Google Classroom agar saat masuk ke penugasan, matrikulan sudah lancar dan tidak lagi bingung dengan teknis pengumpulan tugas.

Jujur waktu pertama kali memboyong dulur SSJP ke ruang kelas maya tersebut, aku belum punya bayangan akan bikin challenge ini itu. Semua mengalir begitu saja. Saat melihat kelas yang begitu aktif dan positif, ditambah tambal sulam ide dari para fasilitator lainnya, akhirnya aku menemukan beberapa kegiatan pra NHW yang aku sebut sebagai challenge untuk membantu matrikulan agar semakin lancar belajar di Google Classroom.

beberapa komitmen SSJP Ladies

Hal pertama yang aku lakukan begitu satu per satu SSJP ladies masuk ke ruangan kelas yaitu dengan melempar pertanyaan dan meminta mereka menjawab di space yang disediakan. Alhamdulillah hampir semua lolos uji di bagian ini. Selanjutnya aku mulai menggeber tiga challenge sejak hari Rabu lalu. Challenge #1, aku meminta matrikulan untuk membuat kontrak belajar; semacam komitmen tertulis dengan dirinya sendiri atas pencapaian yang ingin mereka raih selama kelas matrikulasi. Serunya melihat mereka gedabrugan mengerjakan tantangan pertama, alhamdulillah tidak ada kendala berarti.. mereka sangat enjoy melakukannya di sela-sela kesibukan yang dimiliki.

Challenge #2, aku sedikit usil… aku meminta mereka untuk membuat video yel-yel yang telah disepakati. Aku tak menyangka responnya begitu aduhaaaaaiiiii, bikin terharu dan meleleh. Nggak ada yang asal kirim hanya demi menunaikan challenge. Semua begitu serius memberikan hasil yang terbaik. Ada yang sampai meminta tolong suami untuk ikutan yel-yel, ada yang direkamin sama anaknya, ada yang mengajak baby – nya sambil beryel-yel ceria, ada yang sampai cari spot bagus banget, ada yang gerakannya bagai koreografer, ada yang dipadukan dengan nyanyian, ada yang malu-malu kucing dan akhirnya menggunakan boneka tangan sebagai model… Lewat video yang mereka setorkan, aku juga jadi bisa kenal lebih dekat, jadi tahu wajah-wajah mereka dan menebak-nebak karakter mereka. Bener-bener akan jadi kenangan yang membanggakan.  Mau tahu beberapa video kece itu?



Hari ini jam 9 pagi merupakan tenggat waktu untuk challenge ketiga. Tantangan paling akhir di pra NHW ini sengaja aku buat seakan-akan mereka sudah masuk ke sesi penugasan. Mulai menerapkan format yang digunakan saat penyetoran NHW nantinya. Aku meminta mereka membuat aliran rasa tentang kesan pertama mereka mengikuti matrikulasi. Banyak cerita indah yang terukir. Bukankah tulisan yang tulus selalu akan mampu menyentuh pembacanya? Dan itulah yang kurasakan saat membaca beberapa tugas yang telah masuk.

Saat sharing session writing & blogging semalam, aku semakin menyadari sesuatu. Sama halnya seperti mengasuh anak, membersamai teman-teman matrikulan tiga bulan ke depan juga membuatku belajar banyak hal. Dari obrolan kami yang ringan hingga njlimet, ada banyak hikmah dan cerita yang bisa digali. Keluarga baruku ini telah mengingatkanku kembali tentang pentingnya bersyukur. Mereka juga telah menjadi booster yang dikirimkan Allah saat produktivitasku menurun hingga titik nadir. Terima kasih ya dulur SSJP!

SSJP Ladies telah menancapkan panah cinta begitu dalam di hatiku, walau baru beberapa hari bertemu di dunia maya. Aku berharap suatu saat kami bisa benar-benar bertemu muka dan merayakan prestasi mereka bersama dalam gelaran wisuda yang kubayangkan pasti penuh canda, tawa dan keharuan.

Baca juga: Ingin Menjadi Ibu yang Menyenangkan? Pelajari Cara-cara Ini!

Namun sebelum menyongsong hari itu, mari kita bekerja sama ladies… belajar dan bertumbuh bersama, membangun teamwork yang kokoh untuk saling berbagi dan melayani. Tidak ada yang paling di kelas ini, yang ada hanyalah saling. Semua guru, semua murid. Terima kasih dari hati yang terdalam, karena kalian aku kembali terbangun dari tidur panjangku, dari rangkaian alasan gerbong kemalasanku untuk berhenti produktif. Benar memang tidak ada yang kebetulan di dunia ini, begitu juga dengan kehadiran kalian. Aku yakin bahwa takdir kita bersua karena Allah menyimpan misi yang harus kita buka. Selamat belajar, ladies… semangat sampai jadi profesional! Dari fasilitator yang selalu bangga pada semangat dan kerja keras kalian!



Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

13 comments

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com
  1. Speachlees akuu bacanya mbak 😍😍

    ReplyDelete
  2. Huhuhu, mbrambang mili akuuu. ��

    Love you, Mbak!

    ReplyDelete
  3. terharuu. deg-deg ser bacanya. ada nama saya pula di sana...

    ReplyDelete
  4. Mba Marita makasih banget apresiasi nya utk kami
    Bersyukur bisa ikut di komunitas ini. Tulisannya bikin mata berkaca-kaca 😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama, teman-teman juga udah bikin aku semakin semangat. Senang menjadi bagian dari SSJP Jateng 1.

      Delete
  5. maasyaallah.. awesome mba maritaaa. sukak sukak sama tulisannya, juga terharu badai deh jadinya.. loph yuuu ❤

    ReplyDelete
    Replies
    1. loph u tooo, meski nggak tahu yang komen siapa hihi

      Delete
  6. Mbakkkk 😍 Masya Allah semangatku juga semakin meledak-ledak setelah baca tulisan Mbak Marita.. matur nuwun sudah sabar dan mengayomi dalam membersamai kami.
    Ups ada videoku disana.. jd tersanjung 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih kembali. Semangaat terus yaa.... asyiiik jadi terkenal dong wkwk

      Delete
  7. Ya Allah ...

    Aku terharu, hihi berasa banget dikelilingi orang-orang keren

    ReplyDelete