header marita’s palace

5 Kenangan Masa Kecil Paling Indah



Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Jika teman-teman termasuk pembaca setia Marita’s Palace, pasti sudah hafal sekali dengan trauma masa kecil yang aku alami. Trauma yang kemudian sangat membekas dan memberikan dampak terhadap kehidupanku saat ini. Bahkan hingga saat ini pun aku masih harus berjuang untuk menerima, memaafkan dan menambalnya. So far, semua sudah lebih baik saat ini. Aku tak lagi meledak-ledak seperti dulu, aku tak lagi tiba-tiba ingin meringkuk di kolong tempat tidur dan menangis sesenggukan… bukan apa-apa, soalnya sekarang nggak punya kolong tempat tidur sih, hahaha.

Segala macam bayangan tentang masa kecil yang menakutkan itu perlahan aku reinstall. Aku tidak mau lagi terbayang-bayang dengan semua hal gelap itu dan memilih mengingat hal-hal baik yang pastinya tidak kalah banyak. Sayangnya hal buruk yang berulang memang terekam lebih dahsyat daripada hal baik yang teringat sepotong-sepotong.


Namun aku tak menyerah, aku terus mengumpulkan kenangan indah di masa kecil hingga aku tak perlu lagi bersembunyi dalam gelap. Setidaknya ada lima hal kenangan masa kecil paling indah yang layak aku kenang.

1. Ibu Membelikan Sepeda Baru

Aku lupa tepatnya, mungkin tiga atau empat tahun. Ibu pulang membawa sepeda roda tiga naik becak. Senangnya aku hari itu mendapat sepeda baru. Tak sabar aku langsung mengendarainya dengan cepat. 

2. Sepanjang Jalan Pasar Salatiga

Aku selalu turut serta setiap ibu berbelanja. Ibu selalu belanja sekalian banyak di awal bulan. Dari satu toko ke toko lain, beli susu, sabun mandi, sampoo dan keperluan rumah tangga lainnya. Kadang kami sampai kewalahan membawa belanjaan itu. Ibu pasti menghadang becak untuk mengantarkan kami sampai ke terminal angkot. Biasanya sopir angkotnya sudah paham, kalau ibu bawa belanjaan sebanyak itu, artinya angkot akan diminta mengantar hingga ke depan rumah. Tak lupa ibu membelikan aku jajan pasar kesukaan. Aku paling suka lopis.

3. Dompet Bunga dari Ibu

Ibu selalu jadi orang pertama yang mengingat hari ulang tahunku, ibu pula yang selalu membungkus kado untukku. Ada banyak kado dari ibu, namun yang paling kuingat adalah dompet cantik bermotif bunga-bunga untuk hadiah ulang tahunku yang kesepuluh. Ibu masih saja sempat menyiapkan kado untukku padahal saat itu kami sedang menanti kelahiran adik. Dompet itu kusimpan terus hingga akhirnya kami pindah ke Semarang, dan aku kehilangan dompet itu.

4. Ibu Menggendongku Tengah Malam

Terjadi saat aku kelas satu atau dua SD. Aku mengalami batuk yang sangat parah sampai mengganggu tidurku. Sejak bayi, aku sudah terbiasa tidur sendiri. Malam itu, ibu tiba-tiba masuk ke kamarku dan menggendongku ke ruang makan. Lalu mendudukkan aku ke atas meja, dan meminumkan obat batuk kepadaku. Setelahnya aku diajak ibu tidur di kamarnya. Entah kenapa setiap kali aku merasa lelah mengasuh anak dan mengingat ini, aku menjadi kembali semangat.

5. Bapak Mengajakku Ke Sumatera

Saat bapak mengajak kami ke Sumatera, aku masih sekolah TK. Senang sekali bisa ikut bapak bekerja. Bapak adalah sopir antar kota antar provinsi. Buatku bapak adalah sosok yang keren, bisa mengendarai bus besar dari kota ke kota. Aku bangga pada bapak. Di Sumatera, banyak teman bapak yang menyambut kami, aku dibawakan banyak sekali makanan, dari chiki hingga cokelat. Meski tidak jadi keliling kota Palembang, karena ternyata bapak harus segera membawa penumpang pulang ke Jawa, aku cukup senang membawa pulang banyak makanan.

Aaah, ternyata kenangan sesederhana lima hal di atas bisa sangat berarti. Satu kenangan indah di masa kecil adalah harta yang akan mengayakan batin anak-anak di masa depan, maka menabunglah kenangan-kenangan yang indah untuk mereka!

Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com