header marita’s palace

7+ Cara Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak Usia Dini Mudah dan Cepat

7+ cara mengajarkan bahasa inggris pada anak usia dini
Mungkin karena aku lulusan Sastra Inggris, tak sedikit yang bertanya padaku bagaimana cara mengajarkan bahasa Inggris pada anak usia dini. Apalagi aku juga sempat mencicipi profesi sebagai guru dan tutor bahasa Inggris selama kurang lebih 4 tahunan. Padahal sebagai seorang ibu aku tak mau anakku terlalu cepat bisa bahasa Inggris. Buatku mereka harus bisa bahasa ibunya terlebih dahulu sebelum cas cis cus berbahasa lain.

Selain itu aku khawatir jika anakku mengalami bingung bahasa, terutama ketika di lingkungan sekitar tidak dominan menggunakan multilingual. Namun akhirnya aku harus menelan ludahku sendiri, kecerdasan bahasa anak-anakku termasuk yang berkembang dengan pesat dibandingkan kecerdasan lainnya. Entah apakah faktor genetik karena emaknya suka bahasa, atau karena faktor eksternal lainnya.

Sejak pandemi ini, kosa kata dan kemampuan speaking anak-anak meningkat dengan pesat. Dikarenakan kakaknya mulai ngobrol dengan bahasa Inggris, anakku yang kedua pun juga ikut terpapar. Menjadi PR tersendiri buatku, karena si anak kedua ini pun masih dalam fase penguatan bahasa ibu. Aku harus mengatasinya agar tak berkembang menjadi bingung bahasa.

Mengapa Penting Mengajarkan Bahasa Inggris Anak-anak?

Jika ditanya apakah penting anak-anak belajar bahasa Inggris. Tentu jawabannya penting jika dilakukan dengan metode dan saat yang tepat. Beberapa manfaatnya antara lain:
  • Bahasa Internasional - Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Sebagian besar negara di dunia menggunakan bahasa Inggris sebagai sarana berkomunikasi. Jika suatu saat anak-anak punya kesempatan untuk belajar di luar negeri, tentu akan memudahkan mereka jika telah menguasai bahasa Inggris kan?
  • Menambah Kepercayaan Diri - Jika mereka sudha mampu cas cis cus bahasa Inggris, tentunya kepercayaan diri mereka akan lebih meningkat. Mereka tak perlu malu-malu jika ada orang yang bertanya menggunakan bahasa Inggris karena mereka mampu memahami dan menjawabnya.
  • Sebagai Tambahan Life Skill - Meski belum diajarkan di sekolah atau bukan pelajaran utama, kemampuan berbahasa adalah salah satu bentuk life skill yang nantinya berguna di masa depan. Semakin banyak bahasa yang dikuasai, semakin mempermudah mereka berkomunikasi.
Untuk anak-anakku sendiri, aku selalu menyampaikan pada mereka bahwa minimal ada 2 bahasa asing yang harus dikuasai; Arab dan Inggris. Akan lebih baik jika kelak mampu menguasai bahasa Mandarin juga.

7 Cara Mengajarkan Bahasa Inggris pada Anak Usia Dini

Mengajarkan bahasa Inggris anak-anak usia dini memang susah-susah gampang. Namun sebenarnya jauh lebih mudah daripada mengajarkan anak-anak pada usia yang lebih besar. Otak anak-anak balita masih seperti spons, mudah menyerap ilmu-ilmu baru. Begitu diajari, cepat sekali mereka belajarnya.

Nah, berikut ini 7 cara yang kukumpulkan berdasarkan pengalaman menjadi guru dan ibu yang mendampingi anaknya belajar bahasa Inggris:
tips mengajarkan anak bahasa inggris

1. Tumbuhkan Rasa Suka

Rasa suka akan membuat anak lebih semangat belajar. Jika mereka sudah suka terlebih dahulu, belajar apapun akan terasa menyenangkan. Termasuk juga belajar bahasa Inggris.

Dari pengamatanku dulu, anak-anak yang les bahasa Inggris karena dipaksa orang tuanya, mereka tak terlalu menikmati momen lesnya. Guru harus melakukan effort lebih untuk mengubah mindsetnya dari nggak suka jadi suka, dari bosan jadi menyenangkan.

Akan tetapi ketika anak-anak memutuskan les karena keputusannya sendiri, mereka sangat excited di setiap sesi kelasnya. Nah, hal yang sama ketika mengajarkan bahasa Inggris pada anak usia dini. Buat mereka gembira dulu, jangan jejali dengan tugas ini dan itu. Buat suasana yang fun, belajar sembari bermain.

2. Kenalkan Lewat Native Speaker

Tidak ada yang lebih ampuh selain sering-sering mendengar native speaker. Duh, harus ketemu bule dong? Enggak juga sih.
 
Sekarang kan teknologi makin canggih ya? Kita bisa ajak anak-anak nonton video di YouTube yang menggunakan bahasa Inggris. Jika rutin didengarkan minimal 30 menit sehari, lama-lama akan ada kosa kata yang nempel kok.

Kenapa harus video dengan native speaker? Karena pelafalannya akan bagus dan tepat. Tentu ada orang Indonesia yang bisa melafalkan kata dengan tepat selayaknya native speaker, tapi sangat jarang.

Pengalaman selama setahun setengah ndekem di rumah karena pandemi, anak-anak banyak menonton video YouTube dan channel Disney Junior yang berbahasa Inggris. Dampaknya mereka ter-influence dengan sendirinya. Kata-kata yang keluar dari bibir mereka kosa-kosa kata yang sering didengar. Bukan hanya kosa kata, pelafalannya pun tepat sesuai gaya orang sono.

3. Buatlah English Day di Rumah

Buatlah sesi English Day di rumah, dalam sehari itu baik orang tua dan anak harus ngobrol menggunakan bahasa Inggris full. Jika ada yang sengaja atau tanpa sengaja berbicara dalam bahasa lain, maka ada hukuman, misal disuruh bernyanyi atau membaca buku berbahasa Inggri, dan hukuman-hukuman seru-seruan lainnya.

4. Boleh Salah Kok

Melakukan kesalahan saat belajar itu wajar. Jangan mengkritisi anak terlalu heboh ketika dia melakukan salah ucap atau salah penggunaan tata bahasa, it’s okay. Sudah berani bicara saja harus diapresiasi lo.

Untuk meluruskan kesalahannya, kita tak perlu bilang secara langsung. Cukup ulangi perkataannya dengan kalimat atau kata yang benar, dari situ anak akan belajar.

Misal, anak sedang berkata, “She is sitting on the sofa.” She yang dimaksud adalah adik laki-lakinya. Kita bisa meresponnya dengan, “Oh, you mean Affan? So, HE is sitting on the sofa? I’ll find him now.” Tekankan pada kata HE agar anak memahami letak kesalahannya.

5. Spelling Bee

Spelling Bee alias belajar mengeja selalu menarik. Hampir semua anak menyukai game ini. Bahkan anak yang besar sekalipun. Kita bisa bikin kompetisi kecil-kecilan di rumah, siapa yang bisa mengumpulkan skor terbanyak, boleh memilih jajanan yang disukai.

6. Bernyanyi dan Bercerita

Tak akan ada yang mengalahkan lagu dan cerita. Dua hal ini bikin bahasa Inggris lebih cepat nempel di otak anak-anak. Mereka juga tak merasa sedang belajar ketika sedang bernyanyi dan bercerita. Bahkan untuk anak-anak besar sekalipun, mendengarkan lagu lalu diajak mengisi kata yang kosong adalah game yang menyenangkan. Begitu juga menonton film tanpa subtitle terasa menantang buat mereka.

7. Don’t Translate

Cara mengajar anak bahasa Inggris yang paling tepat yaitu jangan sekali-kali menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Ini adalah cara yang kudapatkan ketika training menjadi tutor di sebuah lembaga pendidikan.

Kami dilarang menuliskan arti kosa kata seperti layaknya saat zaman sekolah dulu. Misal bis = bus, bunga = flower, he = dia (laki-laki), dsb. Kami harus full berbahasa Inggris layaknya native speaker dan membuat anak paham tanpa mengartikan dalam bahasa Indonesia.

Untuk bisa mengajarkan bahasa Inggris untuk anak usia dini tanpa diterjemahkan, maka perlu alat peraga yang memadai. Atau tunjukkan gambar yang sesuai. Atau kita bisa melakukan tebak gambar di papan tulis, seru sekali.

Misal, kita menunjukkan gambar apel. Jangan katakan pada anak, “Apel, dalam bahasa Inggris Apple ya nak.” Big no sekali. Lebih baik katakan, “It is an apple” saat menunjukkan gambar sebuah apel. Ketika gambarnya berisi lebih dari satu apel, maka katakan “They are apples.” Lalu ajak anak mengulangi kalimat yang kita katakan, setidaknya tiga kali.

Itulah beberapa tips mengajar bahasa Inggris berdasar pengalamanku selama ini. Adakah yang sudah melakukannya?

Cara Mengajar Bahasa Inggris untuk Anak SD

Untuk mengajar bahasa Inggris untuk anak SD, sebenarnya sama saja sih seperti 7 poin di atas. Akan tetapi bisa juga ditambahkan dengan tiga hal ini:

1. Mengajarkan Grammar dengan Konsep, Bukan Menghafal

Saat mengajarkan tata bahasa, lebih baik pahamkan mereka konsepnya. Kapan harus pakai verb-ing, kapan harus pakai kata kerja bentuk kedua, kapan harus pakai kata kerja bantu is, am, are, dsb. Pengalamanku saat sekolah dulu rumus-rumus seperti Present Continuous Tense, Past Tense, Simple Present Tense harus dihafal di luar kepala, agar lebih mudah mengerjakan tugas yang diberikan. Namun ketika menjadi tutor di lembaga, kami dilarang untuk menuliskan rumus-rumus seperti S + to be + v-ing di papan tulis.

Kami dianjurkan untuk memahamkan anak-anak perbedaan konsepnya sehingga mereka bisa berbicara dengan konsep yang benar. Biasanya saat melatih tata bahasa, sama dengan mengajarkan kosa kata.

Kami akan menulis sebuah kalimat di papan tulis, beri garis bawah pada kata-kata yang ditekankan, misal I AM studyING now. Affan IS studyING now - HE IS studyING. Ali and Joko ARE studyING now - THEY ARE studyING now. Lalu ucapkan kalimat yang sudah ditulis dengan berulang sebanyak 3 kali, lalu minta anak mengulanginya.

Setelah semua kalimat selesai ditulis dan diucapkan. Untuk mengetes pemahaman mereka, buatlah kalimat yang tidak lengkap. Minta anak melengkapinya. Jika anak telah berhasil melengkapinya dengan tepat, artinya mereka telah paham dengan konsepnya.

2. Treasure Hunt

Saat aku masih jadi tutor di sebuah lembaga, aku paling suka mengajak anak-anak yang duduk di bangku SD, SMP dan SMA untuk bermain treasure hunt. Alias permainan mencari jejak. Anak-anak akan kuberikan petunjuk di sebuah kertas, yang akan mengarahkan mereka ke sebuah lokasi di mana ada petunjuk berikutnya.

Tentu saja petunjuk ditulis dalam bahasa Inggris, agar anak-anak belajar mengartikan dan memahami panduan. Nantinya jika mereka berhasil mengikuti semua petunjuk, akan ada harta karun berupa kata atau kalimat baru yang mereka susun. Tim pertama yang menemukan kata atau kalimat tersebut adalah pemenangnya.

Hadiahnya mah yang ringan-ringan aja, seperti snack atau jajan bareng di gerai ayam sebelah tempat les, hehe. Duh, jadi kangen nih sama anak-anak muridku. Udah banyak yang gede, bahkan udah beberapa yang nikah dan punya anak lo.

3. Role Play

Bermain peran juga sarana asyik untuk belajar bahasa Inggris. Secara tak langsung mereka berlatih menyusun percakapan dan mempraktekkannya. Seru sekali. Apalagi kalau role playnya benar-benar pakai kostum dan musik. Biasanya anak-anak level SMP-SMA sudah bisa nih diajakin bikin role play yang agak rumit. Coba deh di rumah bikin role play bareng anak-anak, bisa jadi pengisi program 1821 juga lo.

Demikianlah catatanku tentang cara mengajarkan bahasa Inggris pada anak usia dini. Semoga bermanfaat dan happy parenting, pals.

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com