Ada yang bilang, Yogyakarta itu kota yang bikin rindu. Dan aku sepakat banget. Entah kenapa setiap kali kaki ini melangkah ke sana, rasanya selalu hangat dan menenangkan. Udara pagi yang lembut, suasana jalan yang tak terburu-buru, dan keramahan orang-orangnya, membuat Yogya selalu jadi tempat ideal untuk “menepi” sejenak dari hiruk pikuk kerjaan dan rutinitas sehari-hari.
Selain banyak tempat wisata menarik, Yogyakarta juga terkenal dengan ritme hidupnya yang slow living. Cocok banget buat keluarga kecil macam kami yang kadang cuma ingin rehat, menikmati waktu bersama tanpa agenda padat. Letaknya yang nggak terlalu jauh dari Semarang pun jadi alasan utama kenapa kami sering melipir ke Yogya setiap ada liburan.
Buatku yang belum punya mobil pribadi, akses menuju kota ini juga gampang banget. Tinggal pesan shuttle bus atau travel, dan beberapa jam kemudian kami sudah bisa menikmati suasana Jogja yang damai. Soal biaya makan dan transportasi dalam kota? Masih sangat terjangkau! Pokoknya, liburan ke Yogya nggak pernah bikin kantong menjerit.
Yogyakarta: Kota Kecil dengan Segudang Cerita
Pagi itu, kami memulai hari dengan berjalan kaki santai di area Tugu Nol Kilometer, salah satu ikon paling terkenal di Jogja. Jalanan masih sepi, hanya terdengar suara delman dan obrolan pedagang yang baru buka lapak. Anak-anak tampak antusias melihat bangunan tua yang berdiri gagah di sepanjang jalan.
Dari situ, kami menyeberang menuju Benteng Vredeburg. Aku senang sekali bisa memperkenalkan sedikit sejarah pada mereka — tentang masa kolonial, perjuangan rakyat, dan bagaimana benteng yang dulunya simbol kekuasaan Belanda kini jadi museum yang terbuka untuk umum.
Di dalam, kami melihat diorama-diorama menarik yang menggambarkan perjuangan bangsa. Affan sempat berbisik, “Bun, berarti dulu pahlawan-pahlawan itu nggak pernah nyerah, ya?”
Dan aku mengangguk, tersenyum kecil. “Iya, Dek. Karena mereka ingin kita bisa hidup bebas seperti sekarang.”
Momen kecil seperti itu selalu jadi alasan kenapa aku suka bepergian bersama anak-anak. Karena dari setiap perjalanan, ada pelajaran baru yang mereka dapat.
Selesai dari Benteng Vredeburg, kami lanjut menuju Taman Pintar — surga bagi anak-anak yang suka eksplorasi!
Tempat ini benar-benar seru. Ada gedung oval dengan berbagai eksperimen sains interaktif, mulai dari simulasi gempa, pameran robot, hingga permainan tentang energi terbarukan.
Affan langsung tertarik di zona teknologi, sementara Ifa sibuk mencatat hal-hal baru di ruang biologi. Aku dan suami menikmati ekspresi mereka yang takjub, sembari mengabadikan momen berharga tersebut. Rasanya luar biasa melihat anak-anak belajar dengan cara yang menyenangkan.
Menjelang siang, kami pun berjalan ke arah Malioboro. Suasana makin ramai, tapi justru di situlah keindahannya. Di antara hiruk-pikuk orang berbelanja dan deretan batik yang digantung di depan toko, aroma makanan menggoda mulai menyeruak.
Kami mampir ke salah satu warung lesehan untuk makan siang — nasi gudeg, ayam opor, sambal krecek, dan teh hangat.
Setelah perut kenyang, ritual wajib pun tiba: belanja oleh-oleh! Anak-anak membantu memilih bakpia pathok, sementara aku membeli beberapa gantungan kunci khas Jogja sebagai buah tangan untuk teman-teman kantor.
Hari itu ditutup dengan langkah-langkah ringan, tangan saling bergandengan, dan hati yang hangat. Jogja memang punya cara sendiri untuk membuat siapa pun merasa nyaman.
Setelah puas menjelajahi kota, hal paling penting dalam sebuah liburan keluarga tentu saja: tempat menginap yang nyaman.
Pande House Jogja: Rumah Kedua di Tengah Kota
Beberapa waktu lalu, aku menemukan tempat yang benar-benar menjawab semua kebutuhan itu: Pande House Jogja.
Bukan sekadar penginapan, tapi rumah singgah yang benar-benar terasa seperti rumah sendiri.
Begitu menjejakkan kaki di halaman depannya, aku langsung suka. Halamannya cukup luas untuk parkir beberapa mobil, dan dari luar sudah terlihat kesan hangat khas rumah keluarga. Saat pintu dibuka, udara sejuk dari AC di ruang tamu langsung menyambut. Anak-anak langsung bersorak, sementara aku tersenyum lega — akhirnya bisa rebahan setelah perjalanan.
Pande House Jogja cocok banget buat sohib kongkow yang cari guest house untuk staycation bersama keluarga besar, atau mungkin mau traveling bareng bestie. Ini beberapa alasannya:
1. Kamar Tidur Banyak dan Nyaman
Pande House Jogja punya 7 kamar tidur ber-AC yang nyaman banget. Setiap kamar ditata sederhana tapi bersih dan terang. Spreinya harum, kasurnya empuk, dan ruangannya luas — bikin anak-anak bebas main tanpa takut nabrak sana-sini.
Di luar kamar, tersedia 4 kamar mandi yang dilengkapi dengan water heater. Jadi meski pagi di Jogja terasa dingin, mandi tetap nyaman. Aku suka banget detail kecil seperti ini — menunjukkan bahwa pemiliknya benar-benar memikirkan kenyamanan tamu.
2. Dapur Lengkap, Surga Kecil untuk yang Hobi Masak
Buat temen-temen kongkow yang hobi masak, aku bisa pastikan satu hal yang bakal bikin kalian jatuh cinta pada pandangan pertama adalah dapurnya!
Lengkap banget! Ada kompor, alat masak, bumbu dapur, bahkan peralatan makan yang sudah tertata rapi di rak.
Buat kalian para emak atau bapak yang senang masak, pasti happy banget bisa menyiapkan sarapan atau makan malam sendiri kan? Bahkan aku yang nggak terlalu doyan masak pun, berbinar-binar kok lihat dapurnya.
Karena sambil memasak, aku bisa ajak anak-anak membantu menata meja makan yang juga luas dan bersih. Hemat, iya. Tapi yang lebih penting — momen kebersamaannya terasa banget.
Kalau sohib kongkow tim malas masak sepertiku, dapur ini tetap menyenangkan untuk sekadar bikin teh hangat atau kopi pagi. Sambil duduk di ruang makan, kami biasanya ngobrol santai tentang rencana hari itu. Rasanya hangat dan tenang — seperti benar-benar berada di rumah sendiri.
3. Ruang Tamu Hangat, Tempat Favorit untuk Ngumpul
Ruang tamu di Pande House Jogja juga nggak kalah menyenangkan. Ada smart TV lengkap dengan Netflix, jadi malam-malam kami sering diisi dengan nonton film bareng.
Anak-anak nonton kartun, aku dan suami santai sambil ngemil — sederhana, tapi memorable banget.
Kursi dan sofanya empuk, pencahayaannya pas, dan atmosfernya hangat. Ruangan ini benar-benar jadi titik kumpul utama kami selama menginap.
4. Lokasi Super Strategis: Dekat Kampus dan Mall
Secara lokasi, Pande House Jogja ini juara banget.
Letaknya di Jl. Pandega Asih V Blk. E No.12, Manggung, Caturtunggal, Sleman — deket banget dengan kampus besar seperti UGM, UNY, UPN, dan Amikom. Jadi kalau kamu datang untuk acara wisuda UGM atau UNY, penginapan ini bisa jadi pilihan terbaik.
Selain itu, Pakuwon Mall dan Jogja City Mall juga cuma beberapa menit dari lokasi. Mau belanja, nongkrong, atau cari makan malam? Tinggal jalan sedikit.
Nggak heran kalau Pande House Jogja ini jadi favorit untuk keluarga besar, rombongan kantor, bahkan traveler yang pengin tempat tenang tapi strategis.
5. Harga Terjangkau, Fasilitas Lengkap
Meski fasilitasnya lengkap dan lokasinya strategis, harga sewanya tetap ramah di kantong.
Buat yang pergi bareng sama keluarga besar, atau rombongan bareng bestie, recommended sih untuk sewa full house. Biayanya mulai dari Rp1.500.000 per malam. Misal nih, kalian pergi bareng 11 orang, kalau dihitung-hitung, jatuhnya cuma sekitar 135 ribu per orang, pals. Murah beud kan?
Buat kalian yang perginya cuma sama keluarga kecilnya seperti aku, nggak perlu bersedih. Kita tetap bisa kok Sewa per-kamar, nggak harus sewa satu rumah full, pals. Biayanya juga masih terjangkau banget, mulai dari Rp250.000 per malam!
Staycation Hangat yang Bikin Ingin Kembali
Setelah beberapa hari di sana, aku jamin deh, kalian bakal sepakat sama aku bahwasanya: Pande House Jogja bukan cuma tempat menginap, tapi tempat menciptakan kenangan.
Anak-anak bahagia, suami bisa benar-benar istirahat, dan aku? Tentu saja aku merasa tenang, dan setelah beberapa hari liburan di Yogya, jadi siap untuk kembali menjalani rutinitas dengan riang.
Rasanya seperti menemukan rumah kedua di tengah kota yang begitu ramah. Jadi kalau sohib kongkow lagi mencari homestay keluarga besar Jogja, penginapan dekat UGM, atau tempat untuk staycation bareng rombongan kantor, percayakan saja pada Pande House Jogja.
Cuzz aja ya, buat temen kongkow yang mau mendapat pengalaman sepertiku, kamu bisa langsung pesan lewat WhatsApp di 0813-1355-5012, atau lewat Airbnb, Traveloka, dan Agoda dengan nama Pande House Jogja. Kalau mau intip-intip suasananya dulu, bisa cek juga media sosial mereka di Instagram / TikTok / Threads: @pandehousejogja.
Siapa tahu, kamu juga bakal jatuh cinta seperti kami — pada rumah mungil yang hangat, dan pada Jogja yang selalu berhasil membuat siapa pun ingin kembali.***










Post a Comment
Salam,
maritaningtyas.com