header marita’s palace

Memanggil Hujan



وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ
Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen (Qāf : 9)


Rintikmu tak terlihat jua hilalnya
Angin kering, matahari yang menyengat 
menempa rindu semakin dahsyat
Mantra-mantra religi mulai digaungkan
demi meminang hadirmu 
namun kau masih enggan menerima pinangan 


Marahkah kau kepada kami?
para manusia bumi yang tak punya hati
Setiap kali hadirmu, jarang sekali kami mensyukuri
malah merutuki..
Sering menganggapmu sebagai penghambat aktivitas,
bahkan menudingmu sebagai sumber bencana


Banjir, Longsor, angin ribut…
dan segala hal yang mungkin biasa terjadi 
mengiringi hadirmu
Kami lupa segala hal buruk tersebut
hadir bukan karenamu,
namun karena catatan buruk yang kami toreh sendiri


Tiada akibat tanpa sebab
Tiada banjir tanpa onggokan sampah yang sembarangan kami buang
Tiada longsor tanpa tanah yang dibiarkan merapuh tanpa perawatan
Tiada hujan tanpa syukur yang ikhlas dan tulus


Kini kami meratap, memohon dan meminta
agar wujudmu nampak secara kasat mata
Bahkan kami bermunajat, kamu tak lagi sekedar rintik
Namun juga guyuran deras membawa rahmat


Wahai air yang berkah ciptaan Sang Maha,
Turunlah..
Sudah waktunya bagimu
mendinginkan udara yang semakin panas,
membiarkan matahari mengambil jeda bersinar barang sebentar
dan menyaksikan nyanyian rintikmu yang indah bagai dawai berlagu


Wahai air yang menyucikan,
Izinkan kami menikmati bau basah sebagai anugerah
Dan izinkan kami menambal hatimu yang terluka karena prasangka-prasangka
Turunlah penuh kegembiraan,
Kami janji Allahumma shoyyiban nafiian akan kami hantarkan
bukan lagi wajah keruh dan bibir berkerut
saat menyambut bulir rintikmu yang menjelma guyuran deras.


Hujan,
Sejatinya engkau adalah bagian dalam kehidupan
Kehadiranmu adalah pilar keseimbangan
Dunia tanpamu menuju akhir secara perlahan.
Semoga Allah memaafkan kesombongan makhluk-makhluknya
dan segera menurunkanmu sebagai rahmat.
Aamiiin




2 comments

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com
  1. Masih menanti musim hujan, hehe. Karena masih jarang turun 😊

    ReplyDelete
  2. Aamiin. semoga Allah menurunkan rahmat-Nya.

    ReplyDelete