header marita’s palace

5 Cara Mengabadikan Kenangan Terindah dan Pengalaman Berharga

mengabadikan kenangan terindah dan pengalaman berharga lewat karya
Sepanjang kehidupan yang telah kita lalui ini, pasti ada dong kenangan terindah yang sangat membekas di dalam hidup. Kenangan yang setiap kali mengingatnya bisa membuat kita tersenyum-senyum sendiri. Kenangan yang bisa memberikan energi positif saat kita sedang down dan mulai terseok-seok menjalani hidup. Kenangan yang bisa menjadikan pegangan saat kita sedang kehilangan arah.

Di satu sisi, pastinya ada banyak pula pengalaman yang hadir pada setiap lekukan kehidupan. Bahkan pengalaman berharga tersebut seringkali tidak hanya terekam dalam sebuah kenangan manis. Kenangan pahit pun tak sedikit yang membawa pengalaman dan hikmah tersendiri bagi kehidupan kita di part selanjutnya.

Sepanjang 35 tahun 4 bulan aku diberi nafas oleh Yang Maha Pemberi Hidup, ngobrolin kenangan terindah dan pengalaman berharga bisa jadi puluhan atau bahkan ratusan blog post. Bahkan sebagian besar isi blog ini pun diambil dari kenangan tak terlupakan yang meninggalkan hikmah tersendiri untukku.

Nah, daripada kalian keseringan baca curhat colonganku tentang kenangan ini itu, aku mau berbagi sedikit tentang caraku mengabadikan kenangan terindah ataupun pengalaman berharga dalam hidup. Mau tahu?

5 Cara Mengabadikan Kenangan dan Pengalaman Hidup

Diberi kelebihan oleh Allah SWT kemampuan mengolah rasa, sejak duduk di bangku SD aku sudah suka mencatat kenangan lewat tulisan. Apalagi ketika salah seorang sahabat menghadiahkanku sebuah diary cantik berwarna biru, aku semakin semangat mencatat dan mengabadikan kenangan. Sebagai pengingat sebuah peristiwa penting yang tak terlupakan baik kenangan terindah ataupun pahit, selama itu memberikan pengalaman yang mengesankan, aku suka menuangkannya dalam 5 bentuk karya berikut ini:

1. Puisi

membuat puisi kenangan untuk merayakan cinta
membacakan puisi buatan sendiri di resepsi pernikahan

Dulu aku suka sekali menulis puisi, terutama kalau hati sedang galau dan pikiran kalut. Rasa-rasanya hanya puisi yang mampu menerjemahkan apa yang ada di hati dan kepala. Namun anehnya kalau sedang happy justru tak banyak yang bisa teralir lewat untaian kata puitis. Meski begitu ada sebuah puisi favorit yang kubuat untuk mengabadikan momen penting paling bahagia dalam hidupku. Ini dia…

Ijinkan aku mengukir pagi,
di tengah belantara harimu.
Dan serahkan setiap detik yang tersisa,
'tuk bersemayam pada dermaga hatimu. 
Bilapun harus kupancang layar,
biar aku nikmati gelombang-gelombang kehidupan di atas kapal yang kau nahkodai.
Ada kalanya kita akan tumbang,
tapi jangan pernah hilang arah. 
Pun 'kan tiba saat kita layu,
namun yakinkanku kita masih bisa berarah tentu.
Dan kala senja itu tiba,
menantilah pagi bersamaku;
"SETIA PADA JANJI"
Puisi itu kutulis menjelang hari pernikahanku dengan suami 12 tahun lalu, dan kubacakan di tengah resepsi kami. Lalu kulanjutkan dengan menyanyikan potongan lagu Sang Dewi-nya Titi Dj.

Selain puisi di atas, aku juga menerbitkan puisi lainnya yang bisa teman-teman kunjungi di kategori PUISI.

2. Cerita Pendek

menulis kenangan  lewat cerita pendek
Selain puisi, aku juga pernah mengabadikan kenangan lewat beberapa cerita pendek. Entahlah aku kurang lihai menulis cerita yang benar-benar full imajinasi. Hampir sebagian cerita pendek yang kubuat justru berdasarkan kisah nyata, meski tentu saja dibumbui sana sini biar lebih greget.

Atau kalau tidak sumber kisahnya saja yang nyata lalu kuolah menjadi karya fiksi sesuai dengan imajinasi yang berkembang dari hal tersebut. Namun kalau diingat-ingat hampir semua cerita pendekku lebih banyak bersumber dari kenangan pahit yang meninggalkan pengalaman berkesan untukku.

Ada beberapa cerita pendek yang kuterbitkan di blog ini, teman-teman bisa tengok di bagian FICTION. Namun aku punya satu cerita pendek favorit berjudul Sosok yang Kurindukan. Kubuat untuk mengenang almarhumah adik kandung tercinta.

3. Kisah Inspiratif

mencatat pengalaman hidup dalam bentuk kisah inspiratif
Dibandingkan puisi dan cerita pendek, aku lebih suka mengabadikan kenangan menjadi sebuah kisah inspiratif. Apalagi sekarang aku kurang lihai merangkai kata dengan berbagai diksi indah sebagaimana puisi dan cerita pendek seharusnya. Mungkin karena kebanyakan nulis artikel, wkwk. Dari 25+ proyek antologi yang kuikuti, hampir sebagian genrenya kisah inspiratif.

Menulis kisah inspiratif buatku semacam mood booster. Saat menulis tentang kenangan indah, kita bisa membagikan semangat kepada pembaca. Sementara ketika sumber kisahnya berdasarkan kenangan pahit, ada hikmah dan pengingat yang bisa kita sampaikan kepada pembaca.

Kisah tentang pernikahan, anak, ibu, family financial dan cara mengubah hobi menjadi sumber penghasilan adalah beberapa tema yang pernah kubuat versi kisah inspiratifnya. Mayda Hanifa Setianingtyas, Gadis Hujan dari Surga adalah salah satu postingan inspiratifku yang awalnya kuterbitkan di notes facebook dan kemudian kupindahkan ke blog ini agar tersimpan lebih rapi.

4. Video

merekam video tumbuh kembang untuk mencatat kenangan indah
Jika cara nomor 1, 2 dan 3 bisa kupublikasikan lewat buku dan blog, cara nomor 4 ini biasanya kutayangkan di Instagram atau YouTube Channel. Dulu awalnya aku nggak tahu kalau channel YouTube bisa dikaryakan seperti sekarang. Aku hanya berpikir bahwa lucu saja mengabadikan tumbuh kembang anak-anak dalam bentuk video. Misalnya video ini, kalau ditonton lagi kan gemees, jadi pengen punya baby lagi, wkwk.


Kalau disimpan di HP kan lama-lama bisa penuh, jadilah satu per satu kuunggah ke Youtube. Ya, siapa tahu omanya di Singapore kangen sama cucunya, kan bisa tinggal dikasih link videonya saja, hehe. Selain mengabadikan tumbuh kembangnya anak-anak, aku juga suka membuat video pada momen-momen tertentu, misal saat anniversary.

Oh ya, selain lewat video, mengabadikan kenangan lewat foto juga jauh lebih mudah. Apalagi HP zaman now kan pasti sudah dilengkapi kamera yang kece. Kalau di keluarga kami, suami dan kakak Ifa yang lebih suka potret-memotret. Sementara aku lebih suka berkreasi bikin video, karena terlihat lebih hidup.

5. Lagu

menggubah syair lagu untuk membagikan kenangan

Nah, khususon nomor 5 ini hanya sebatas keinginan sebenarnya. Aku suka musik dari bayi ceprol, mungkin karena almarhum bapak suka mendendangkan lagu saat beliau ada di rumah setiap kali meninabobokanku. Almarhum eyang kakung selain berprofesi sebagai guru, beliau juga seniman keroncong amatir yang katanya pernah beberapa kali unjuk kebolehan.

Bahkan eyang kakung jago sekali main alat musik, dari gitar sampai biola. Buatku eyang sangat keren dan menginspirasiku. Aku dari kecil sudah pengen banget bisa main alat musik, meski pada akhirnya belajar gitar sampai bertahun-tahun cuma bisa kunci dasar aja, wkwk.

Bertemu dengan mas pacar yang sekarang sudah jadi ayahnya anak-anak, beberapa kali aku dibuatkan lagu olehnya. Kebetulan doi bisa main gitar meski nggak jago-jago banget. Sayang saat itu kami tidak mengabadikan lagu-lagu tersebut dalam bentuk rekaman. Pengen sih one day kami memproduksi lagu-lagu kenangan itu, mungkin dalam bentuk video. Tapi sepertinya beli gitar dulu deh untuk merealisasikan mimpi tersebut. Sejak nikah malah jarang mengeksplorasi kemampuan musikal doi.

Beberapa lirik lagu yang pernah doi tulis untukku seperti ini;
Adinda jangan pernah menyerah
Masih panjang jalan tuk kita
Lewati segala tantangan menghadang
Percayalah takdir tuk kita
Selamanya…
Dulu sempat sih direkam versi audionya di HP, tapi waktu berganti HP nggak sempat diselamatkan. Sayang banget yaa… Duh, jadi mupeng nyari catatan lirik dan chord lagu-lagu dari kesayangan deh. Lumayan bisa buat tabungan konten Youtube, wkwk. Lebih tepatnya sebagai salah satu cara merayakan cinta, hehe.

Ngobrolin soal lagu, hari ini single-nya Bunga Citra Lestari terbaru resmi dirilis. Sejak lihat teasernya di Instagram, air mataku sudah menitik di ujung mata. Dan begitu lihat video klipnya, ‘hujan deras’ boooo! Liriknya dalam bangeeeet. Ada yang sudah lihat videonya kah? Kalau belum, nih kubawa ke sini biar tahu:


How is your reaction watching the video, pals? Terharu nggak sih? Kebetulan karena pernikahanku dan suami juga menjejak di tahun ke-12, lagu BCL tersebut relate banget buatku. 12 tahun terindah. Bedanya, BCL sudah harus merelakan kekasih hatinya kembali pada Sang Pemilik Kehidupan. Begitulah seniman selalu mampu mengolah rasa tentang setiap peristiwa menjadi karya yang dikemas sangat indah.

Well, itulah 5 cara yang bisa kita lakukan untuk mengabadikan kenangan terindah dan pengalaman berharga. Kalau buatku, mengabadikan kenangan dengan 5 cara di atas adalah salah satu warisan yang bisa kita tinggalkan untuk anak cucu. Sehingga kelak ketika tubuh ini tak lagi bernyawa, kuharap mereka masih bisa mengenangku lewat 'jejak-jejak' yang pernah kubuat.

Btw, di antara 5 cara tersebut, mana yang pernah kalian lakukan, pals?

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com