7 Cara Mudah Berhenti Merokok Tanpa Kambuh, Buktikan Sendiri!

Tak sedikit yang ingin tahu cara mudah berhenti merokok, tetapi menerapkannya tak semudah mengisap jempol. Perlu niat yang sekuat baja dan komitmen setegar karang untuk menerapkan segala macam teknik dan trik yang diberikan, agar tak kambuh lagi. 

Memang ada yang sudah tobat merokok lalu kembali berdekatan dengan sumber nikotin tersebut? Banyaak! Salah satunya suamiku sendiri. Meski doi masih masuk dalam kategori perokok beretika, tetap saja bibirku sampai ndower mengingatkannya untuk kembali stop merokok.

Cara Mudah Berhenti Merokok Ala Aku

Rokok bagi sebagian orang adalah pengganggu. Namun bagi sebagian orang lainnya bisa menjadi kebutuhan. Bahkan sehari tak mengisap rokok rasanya ada yang kurang. Aku pernah ada di masa itu.

Awalnya sih hanya ikut-ikutan teman, lama-lama keterusan karena sudah menemukan enaknya. Sebenarnya berdekatan dengan rokok bukanlah hal baru bagiku, karena bapakku sendiri perokok akut. Waktu kecil aku suka diam-diam mengambil rokoknya dan menjilati ujungnya yang manis, kemudian kukembalikan lagi ke bungkusnya, wkwk. Nakal ya?

Lalu saat ada drama keluarga di rumah tangga bapak ibu, aku yang saat itu masih ababil, mulai mencoba-coba mengisap rokok di kamar sebagai pelampiasan kemarahanku pada mereka. Tentu saja masih modal ambil rokok punya bapak yang memang mudah didapatkan di setiap sudut rumah.

Kalau di film-film sering digambarkan orang yang pertama kali merokok identik dengan batuk-batuk, aku justru tak mengalaminya. Aku mengisap dengan santuy dan langsung menikmatinya. Hanya saja waktu itu belum punya teman nongkrong yang bisa diajak mengisap rokok bareng. 

Hingga akhirnya zaman kuliah saat seru-serunya bergabung dengan teater kampus, di situlah aku mulai bertransformasi menjadi anak setengah nakal. Kok setengah nakal? Iya, setengah aja, jangan kebanyakan, biar gampang tobatnya, wkwk.

Singkat cerita, aku ketemu dengan pujaan hati yang sekarang menjadi suamiku. Sebagai pasangan yang baik tentu saja ia menasehatiku untuk berhenti merokok. Alasannya klise tentu saja, “Kamu kan cewek, nggak bagus dilihat orang.”

Namun karena yang menasehati sang pujaan hati, ya mau tak mau didengarkan. Apalagi saat itu sedang bucin-bucinnya ye kan? Beruntungnya aku tak terlalu kecanduan, sehingga berhenti merokok tak terlalu susah buatku. Meski sesekali dalam prosesnya, aku masih sembunyi-sembunyi beli rokok di belakang doi.

Mau tahu gimana cara mudah berhenti merokok ala aku hingga nggak ada keinginan untuk nggak kambuh-kambuh lagi?

1. Menyetel Niat dengan Sepenuh Hati

Mau siapapun yang menasehati kalau belum ada niat di dalam diri untuk berhenti, rasa-rasanya stop merokok hanyalah ilusi. Maka yang kulakukan saat itu adalah menuliskan berbagai alasan kenapa aku harus berhenti merokok.

Kutulis daftar alasan itu di buku harian dengan tinta warna merah lalu kubaca di dalam hati, karena takut kalau teriak-teriak ketahuan eyang atau nyokap, berabe kan? Wkwkwk.

Lalu setiap kali keinginan untuk merokok kembali datang, aku baca ulang daftar alasan itu untuk menguatkan kembali niat dalam diri. Saat aku sudah menikah dan punya anak, daftar alasanku kuperbarui. Tentu saja anak menjadi alasan terkuatku untuk tak melirik lagi ke gudangnya nikotin tersebut.

2. Jangan Beli Rokok dengan Alasan Apapun

Satu hal yang kunotice kenapa suamiku gagal berhenti merokok berulang kali, karena doi masih suka beli rokok dengan berbagai alasan. Itu yang tak pernah kulakukan saat sudah menetapkan waktu berhenti merokok. Aku tak lagi membeli rokok sebatang pun. Karena aku tahu kalau membelinya, mau tak mau pasti tergoda.

Lha wong saat pertama kali berproses berhenti merokok, lihat orang mengisap rokok saja rasanya kepengen minta, apalagi kalau beli sendiri kan? Pasti langsung diisap tanpa nanti dan tapi lah, hehe.

Jadi kalau memang sudah niat, ya stop beli rokok dengan alasan apapun. Entah mau belikan teman, saudara, bapak, buat stok atau apapun itu.

3. Ganti Lingkaran Pergaulan

Seperti yang kusampaikan di poin kedua, bahwa melihat orang merokok saja bisa bikin kepengen. Maka kalau kita merasa lingkungan di sekitar tidak mendukung untuk berhenti merokok, ya cuzz cari circle lain.

Saat kita terus berkumpul dengan orang-orang yang doyan merokok, ya pasti akan susah untuk benar-benar istiqomah stop merokok. Beda ketika lingkungan kita bersih dari rokok, kita akan lebih mudah untuk melupakan aroma dan rasa si sumber nikotin itu.

Bila mengganti circle pertemanan terasa sulit, sampaikan ke teman-teman dan orang-orang terdekat bahwa kita sudah berniat untuk merokok. Minta bantuan dan dukungan mereka. Kalau beneran teman, mereka pasti mendukung kok usaha kita, bukan malah menawari rokok saat sudah berniat berhenti.

4. Cari Tahu Bahaya Rokok dan Baca Berulang

Kadang kala rasa takut itu bisa menjadi penguat motivasi. Cuzz lah cari artikel terkait bahaya merokok, kalau perlu cari yang ada gambar orang dengan leher berlubang. Baca informasi tentang bahaya rokok itu berulang-ulang, sampai timbul rasa was-was dalam diri.

Kalau kita normal, pastinya ada rasa takut dong yang mampir di hati. Nggak pengen kena kanker, ataupun bikin anak-anak pneumonia gara-gara asap rokok kita.

5. Alihkan Uang Beli Rokok ke Celengan

Sediakan celengan khusus atau bisa bikin sendiri dari botol air mineral. Lalu masukkan uang yang biasa kita alokasikan untuk beli rokok ke dalam celengan tersebut. Jangan lupa sebelumnya targetkan apa yang ingin kita beli atau capai dari hasil menabung uang rokok itu. Beli batas waktu untuk membuka celengannya, misal dibuka setelah 6 bulan atau setahun. Jadikan celengan itu apresiasi atas keberhasilan kita berhenti merokok.

6. Gali Potensi Diri dan Isi Waktu dengan Kegiatan Positif

Sudah berhasil berhenti merokok, tapi mata masih suka melirik ke bungkus rokok yang dipajang di etalase minimarket? Atau mulut terasa asam karena lama tak mengisap rokok?

Cuzz, jangan biarkan gangguan itu menguasai diri kita. Caranya gimana? Gali potensi diri. Kalau suka melukis, saat perasaan ingin merokok kembali datang, ambil alat lukismu. Kalau suka main alat musik, mainkanlah musik ketika mulut terasa asam.

Kalau suka menulis, tulis apa yang kita rasakan. Kalau suka berolahraga, segera ambil bola basket atau nyemplung ke kolam renang untuk menghilangkan rasa rindu pada si sumber nikotin.

Semakin kita banyak melakukan aktivitas positif, semakin mudah kita melupakan rokok.

7. Hindari Stress

Selain karena coba-coba, banyak orang mulai merokok karena merasa stres. Misalnya kek aku, menjadikan rokok sebagai pelampiasan rasa marah dan cara tantrumku kepada kedua orangtua. Jika memang awalnya kita mulai merokok karena stres, maka PR terbesar adalah belajar manajemen stress.

Saat kita mampu mengelola stress yang muncul di dalam diri dengan baik, maka kita nggak akan lari ke rokok untuk meredakan stress tersebut. Hal terpenting adalah cari tahu akar dari stress yang kita alami, lalu temukan solusinya. Jika perlu, temui ahli kejiwaan untuk membantu kita menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.

Tentu saja 7 cara di atas belum tentu cocok dengan teman-teman kongkow atau pun orang-orang di sekitar kalian. Aku percaya setiap orang punya caranya masing-masing. Namun yang terpenting adalah niat dan motivasi di dalam diri.

Kalau sudah ada niat dan motivasi, mau seberat apapun rintangan dan prosesnya, yakin deh semua akan dijalani dengan lebih bahagia. Masa iya mau berhenti merokok setelah sekarat? 

Buat kalian yang saat ini masih membantu pasangan ataupun teman yang sedang berjuang berhenti merokok, sabar ya. Kalau kadung kecanduan memang susah beud. Terus dukung mereka dengan cara-cara positif.

Yakin deh semakin diceramahi dan diomelin, semakin nggak bakal didengar. Kalau mau cepat sih, bisa diajak untuk hipnoterapi, terapi nikotin atau sejenisnya. Tentu saja dengan catatan, ‘si pasien’ mau dan setuju ya. Karena niat dan motivasi dalam diri pecandu rokok adalah kunci dan awal dari proses stop merokoknya.

Nah, kira-kira dari 7 cara mudah berhenti merokok di atas, mana nih yang paling bisa diterapkan atau direkomendasikan ke teman atau pasangan kalian, pals? Atau kalian punya cara ampuh lainnya? Boleh dong dibagikan di kolom komentar. Siapa tahu bisa kurekomendasikan ke suami yang masih belum istiqomah stop merokoknya.