header marita’s palace

Perbedaan Kista dan Miom, Seberapa Bahayakah Untuk Rahim?

perbedaan kista dan miom, berbahayakah untuk rahim
Perbedaan kista dan miom banyak dipertanyakan oleh para kaum hawa, terutama bagi yang telah menikah dan tak kunjung diberi momongan. Dua penyakit tersebut seringkali menjadi dugaan pertama ketika calon bayi tak segera hadir di dalam rahim.

Aku sendiri baru mendengar istilah kista dan miom ketika sudah menikah. Kebetulan tetangga depan rumahku dulu ada yang memiliki kista ovarium sehingga sulit mendapat keturunan. Saat aku mengalami keguguran berulang, banyak orang yang menanyakan apakah aku memiliki kista.

Saat itu aku mulai mencari-cari informasi mengenai kista. Bersyukur menurut hasil pemeriksaan dokter kandunganku, aku tak memiliki masalah dengan rahim. Ya, hanya belum diberi saja.

Sementara soal miom kuketahui dari salah satu bulikku yang mengalaminya. Aku menjadi saksi bagaimana setiap beliau datang bulan selalu kesakitan, sampai tidak bisa pergi bekerja. Wajahnya pucat karena anemia. Miris sekali melihatnya.

Banyak yang masih belum tahu kalau kista dan miom adalah dua hal yang berbeda. Nah, kita akan coba kulik yuk apa sih penyebab kista dan miom, serta perbedaan keduanya. Lalu jika seseorang memiliki kista dan miom apakah bisa hamil? Check these out, pals!

Pengertian Kista, Gejala dan Cara Pengobatan

Menurut informasi yang kubaca dari berbagai buku dan web kesehatan, kista adalah sebuah kantong yang di dalamnya berupa cairan, udara atau bahan lain yang bersifat abnormal. Kista menempel di organ yang paling dekat dengan tempat tumbuhnya.

Biasanya saat orang mendengar kista, otomatis selalu mengarah pada rahim. Padahal sebenarnya kista tak melulu tumbuh di dalam rahim. Kista bisa ditemukan di payudara, ginjal dan bahkan hati. Namun memang rahim adalah tempat kista berkembang paling banyak diketahui. Kista yang ditemukan di rahim biasa disebut dengan kista ovarium.

Kista biasanya berupa tumor jinak dan bukan kanker, jadi kista tidak membahayakan jiwa pengidapnya. Semua orang sebenarnya memiiiki kista di tubuhnya, hanya saja di beberapa orang, kista ini tumbuh berkembang. Jika lama-lama membesar, tentu saja bisa mengganggu kesehatan, terutama reproduksi.
pengertian kista, gejala dan penyebabnya

Gejala Kista

Tak banyak orang menyadari ketika ada kista di dalam rahimnya, tetapi ketika ukuran kista mulai berkembang, biasanya berikut ini gejala yang akan dirasakan:
  • Perut terasa kembung.
  • Terjadinya perubahan pada siklus menstruasi.
  • Tiba-tiba mengalami mual dan muntah, padahal sedang tidak masuk angin. Terkadang banyak yang menyangka dirinya sedang hamil.
  • Munculnya nyeri pada perut dan panggul.
  • Timbul rasa nyeri ketika berhubungan seksual.
  • Merasa nyeri ketika buang air kecil atau mendadak jadi sering buang air kecil.
Nah, apabila gejala-gejala di atas terasa semakin intens bahkan semakin menghebat, hingga menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan atau malah mendadak pingsan. Sebaiknya segera bawa ke Instalasi Gawat Darurat.

Penyebab dan Pengobatan Kista

Adapun penyebab munculnya kista ovarium biasanya dipengaruhi oleh ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan androgen. Hal tersebut bisa terjadi jika kita terlalu sering mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol, gula dan lemak jahat.

Mereka yang bermasalah dengan hormon, endometriosis, infeksi panggul berat ataupun telah memiliki riwayat kista sebelumnya, biasanya memiliki faktor resiko terhadap pertumbuhan kista. Bagi ibu hamil yang memiliki kista, resiko keguguran sangat tinggi. Namun ada juga kehamilan yang berhasil mengalahkan pertumbuhan kista di rahim.

Kista ovarium biasanya diobati dengan pemberian terapi hormon. Namun jika ukuran kista semakin besar dan menganggu kesehatan organ lain, operasi biasanya menjadi pilihan terbaik yang ditawarkan oleh dokter.

Pengertian Miom, Gejala dan Cara Pengobatan

Miom adalah jenis tumor jinak yang bertumbuh di sekitar otot atau jaringan ikat di dalam rahim perempuan. Miom bisa tumbuh di mana saja, asalkan masih di area rahim. Sering disebut juga dengan mioma atau fibroid.

Miom atau mioma atau fibroid merupakan tumor jinak yang tumbuh di otot atau jaringan ikat di bagian mana saja pada rahim wanita. Penyebab miom di rahim ini tidak diketahui dengan jelas.

Gejala Miom

Beberapa gejala yang bisa dialami ketika ada miom yang tumbuh di dalam rahim:
  • Mengalami perdarahan menstruasi yang hebat dan lebih banyak dari biasanya. Bahkan periodenya bisa berlangsung lebih panjang, bisa lebih dari seminggu. Hal ini biasanya menyebabkan anemia pada orang yang mengalaminya.
  • Munculnya rasa nyeri pada panggul, punggung dan bagian kaki.
  • Ada keinginan untuk terus buang air kecil. Meski begitu biasanya susah unttuk mengosongkan kandung kemih.
  • Terjadi konstipasi.
pengertian miom, gejala dan penyebabnya

Penyebab dan Pengobatan Miom

Penyebab terjadinya miom biasanya dikarenakan adanya perubahan genetik. Zat di dalam tubuh yang berfungsi untuk memelihara jaringan, misalnya hormon penumbuh insulin, biasanya juga bisa menjadi penyebab munculnya miom.

Selain itu miom juga biasanya terjadi karena perubahan hormon estrogen dan progesteron yang berkembang lebih banyak saat siklus menstruasi terjadi. Mioma biasanya akan menyusut sendiri ketika perempuan mengalami menopause.

Masalahnya jika setiap bulan terus mengalami kesakitan yang tak tertahankan dan ukurannya terus membesar, tentu saja bisa mengganggu produktivitas setiap bulannya. Oleh karenanya jika ukurannya sudah semakin besar atau jumlahnya terlampau banyak, dokter akan menyarankan operasi pengangkatan miom.

Hal yang menyedihkan adalah ketika proses pengangkatan miom bisa disertai dengan pengangkatan ovarium dan indung telur. Jika hal itu terjadi maka peluang untuk hamil menjadi semakin tipis. Ukuran miom yang harus dioperasi biasanya jika sudah lebih dari 9-10 cm.

Apakah miom berbahaya sebenarnya tergantung dari ukurannya. Mungkin tidak sampai mengancam nyawa, tetapi sakitnya luar biasa. Menurut pengakuan bulik yang pernah mengalaminya, setiap menstruasi bangun dari tempat tidur pun benar-benar merasa kesusahan. Berbahayanya karena lebih menganggu pada rutinitas keseharian orang yang mengalaminya. Jadi tidak bisa beraktivitas secara normal saat menstruasi tiba.

Jika ukuran miom belum terlampau besar dan keluhannya belum terlalu menganggu, biasanya dokter akan memberikan terapi hormon. Berupa pil KB atau hormon gonadotropin.

Sebuah Kesimpulan: Perbedaan Kista dan Miom

Dari uraian di atas bisa disimpulkan jika perbedaan kista dan miom yang paling mudah dilihat adalah bentuk dan letak tumbuhnya. Sederhananya kista berbentuk kantong yang berisi cairan. Bisa ditemukan di ovarium atau indung telur bagian kiri, kanan atau keduanya. Sementara bentuk miom biasanya berupa daging yang tumbuh di dalam rahim.

Dilihat dari pertumbuhannya, miom dan kista memiliki perbedaan yang signifikan. Kista secara alami bisa ditemukan pada tubuh perempuan, terutama ketika sedang dalam masa subur atau mengalami menstruasi. Sedangkan miom tumbuh dikarenakan ada pemicu, biasanya dikarenakan hormon dan genetik.

Baik kista dan miom akan cukup menganggu jika ukurannya semakin membesar. Ukuran kista yang terlalu besar bisa berdampak pada kesuburan. Selain itu jika ibu hamil mengalami pertumbuhan kista, bisa terjadi kelainan letak janin.

Sedangkan miom juga bisa mengganggu kesuburan apabila ukurannya menonjol ke bagian rongga rahim. Hal ini akan menyebabkan terganggunya pelekatan janin ke dinding rahim. Ukuran miom yang besar juga bisa memengaruhi kelahiran prematur, kelainan pertumbuhan janin menjadi lebih lambat, kelainan letak janin, terjadi solusio plasenta, hingga keguguran.

Demikianlah informasi singkat mengenai perbedaan kista dan miom. Semoga bisa menjawab rasa ingin tahu teman-teman kongkow. Selalu berusaha menjaga pola hidup agar kita terhindar dari penyakit-penyakit yang tak diinginkan. Salam sehat!

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com