header marita’s palace

Mengenal 7 Budaya Unik dari Kota Medan



Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Medan masih menjadi salah satu wishlist-ku yang belum tercapai. Buat teman-teman yang pernah membaca ceritaku tentang keinginanku untuk liburan akhir tahun ke Medan, pasti teman-teman tahu bahwa ada alasan menjadikan Medan menjadi tujuan. Apa hayooo?

Bener banget, karena Medan adalah kota kelahiran bapakku. Bukan berarti bapakku orang Batak atau asli Medan ya, soalnya Bapak cuma numpang lahir saja di sana. Kalau nggak salah karena waktu itu kakekku yang seorang TNI sedang bertugas ke sana. Ditambah cerita salah seorang kawan tentang indahnya Medan, aku jadi semakin ingin berkunjung ke kota besar ketiga di Indonesia ini.

Setelah beberapa waktu lalu sempat mengulik tentang destinasi hits di Kota Medan yang wajib dikunjungi. Kini aku ingin berkenalan lebih dekat dengan kebudayaan di Kota Medan. Do you also want to know, pals?

1. Rumah Adat Kota Medan

Pic by alampedia.blogspot.com

Memiliki kekhasan berbentuk panggung yang terbuat dari kayu, rumah adat Kota Medan disebut dengan rumah Bolon. Meski saat ini untuk mencari rumah Bolon tidak lagi mudah, karena jumlahnya yang terbatas. Namun di beberapa tempat masih mempertahankan rumah adat ini demi mempertahankan budaya.

2. Suku di Medan

Pic by medanbisnisdaily.com

Pastinya sudah tahu ya kalau di Medan terkenal dengan Suku Bataknya. Namun sama halnya dengan Suku Jawa, Suku Batak pun punya banyak ragamnya, ada Batak Toba, Batak Simalungun dan Batak Karo. Kebudayaan yang dimiliki mungkin hampir sama, tapi ada juga beberapa perbedaan. Betapa kayanya Indonesia ya, satu suku saja masih ada banyak ragamnya.

3. Tarian Terkenal di Medan

Pic by gosumatera.com

Tor-tor adalah tarian yang paling melegenda di Medan. Tarian ini merupakan tarian khas dari Batak. Tarian ini merupakan jenis seremonial yang dipadukan dengan musik gondang. Meski berbentuk tarian, sebenarnya gerakan dalam Tor-tor merupakan sarana komunikasi batiniah kepada roh-roh leluhur ataupun kepada tamu undangan yang hadir ke acara tersebut. Tarian Tor-tor juga disajikan dalam sebuah interaksi antara para penari dan partisipan upacara. Duh, jadi penasaran pengen lihat seperti apa deh… pasti indah banget.

4. Alat Musik dari Medan

Pic by bukalapak.com

Di bagian tarian telah disinggung sedikit tentang musik gondang. Nah ternyata gondang ini adalah bagian dari alat musik khas di Medan yang disebut dengan Sikambang. Selain dikenal di Medan, Sikambang ini juga ternyata banyak dipakai di kota-kota lain di Sumatera Utara, bahkan di provinsi-provinsi lain di bagian pesisir barat. Sikambang terdiri dari gandang sikambang, gandang batapik, biola, singkadu dan carano.

5. Kerajinan Khas Medan

Pic by simarmata.or.id

Kerajinan khas Medan adalah salah satu incaran dan maskot di banyak wilayah Indonesia, bahkan para mancanegara pun telah dengan baik mengenalnya. Apa lagi kalau bukan ulos. Kain Ulos telah dikenal sejak 4000 tahun yang lalu, bahkan telah ada jauh sebelum Eropa mengerti dan mengenal tekstik. Masya Allah, keren banget ya… semakin bangga dengan Indonesia yang sebenarnya telah maju peradabannya.

6. Upacara Adat di Medan


Ada banyak upacara-upacara adat di Medan yang bahkan hingga saat ini masih dilakukan. Bukan hanya karena dalam rangka mengikuti adat istiadat ataupun melestarikan kebudayaan, namun karena ada hikmah dan tujuan di balik upacara tersebut.

a. Mangokkal Holi

Pic by topikunik.com

Tujuan dari upacara ini adalah menghormati para leluhur, namun rada serem sih membayangkan prosesinya. Tulang belulang para leluhur diambil dari makam, lalu dibersihkan dan ditempatkan di sebuah tugu.

b. Bubur Pedas

Pic by medan.tribunnews.com

Kalau upacara ini merupakan budaya turun-temurun yang dibagikan sebelum memasuki bulan Ramadhan atau saat buka puasa di bulan ramadhan. Masjid Besar Medan akan membagikan bubur pedas kepada jamaahnya. Di Jawa juga ada nih tradisi yang sejenis, bedanya dibagikan saat Bulan Sura/ Muharram, dan buburnya disebut bubur Sura.

c. Upacara Mandi Balimo

Pic by sumber.com

Masih berkaitan dengan menyambut bulan suci ramadhan. Kalau di Jawa ada istilah padusan, di Medan ternyata juga punya budaya yang hampir sama, disebut dengan Upacara Mandi Balimo. Bedanya kalau di Medan, orang-orang tidak sekedar mandi di sumber air tertentu, tapi mandi menggunakan guyuran air yang telah dicampur rempah-rempah dan perasan jeruk perut. Filosofinya yaitu untuk membersihkan jiwa dan tubuh sebelum menjalani bulan Ramadhan.

d. Mangirdak

Pic by pituluik.com

Semacam mitoni kalau di Jawa, yaitu upacara syukuran bagi perempuan yang kehamilannya memasuki usia tujuh bulan. Bedanya kalau di Medan, upacaranya berbentuk pemberian semangat. Kerabat dan tetangga datang ke perempuan yang sedang hamil tersebut, membawakan oleh-oleh dan memberikan motivasi, wejangan serta doa agar kehamilannya sehat hingga proses lahiran.

e. Pemberian Ulos Tondi

Pic by batakgaul.com

Upacara ini dilakukan untuk menyambut kehadiran bayi yang baru lahir. Ayah dan Ibu sang bayi akan diberikan kain ulos Tondi sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan karena telah dikaruniai keturunan.

f. Martutu Aek

Pic by gosumut.com

Masih berkaitan dengan kelahiran bayi, Martutu Aek adalah prosesi pemberian nama bayi di hari ketujuh kelahirannya. Si bayi akan dimandikan di bawah air pancuran, lalu sesepuh adat akan memberkatinya dengan memilihkan nama yang kelak akan membawa peruntungan baik di masa depan.

g. Mangharoan

Setelah Martutu Aek, masih ada lagi upacara berkaitan dengan kelahiran bayi. Kali ini dilakukan setelah dua minggu pasca kelahirannya. Mangharoan yaitu upacara jamuan makan yang bertujuan untuk mendoakan agar ASI ibu lancar sehingga si bayi akan tumbuh dengan sehat. Serta menjadi proses bonding antara orangtua dan si bayi agar kelekatan emosi tumbuh dengan baik.

h. Marhajabuan

Pic by pituluik.com

Merupakan sebuah upacara adat untuk pernikahan. Jadi selain melaksanakan ijab kabul atau prosesi di Gereja, penduduk Medan khususnya suku Batat wajib melaksanakan upacara ini. Nantinya kedua pengantin akan dikalungkan kain ulos.

i. Martilaha

Merupakan prosesi adat khas Batak untuk melepas arwah seseorang yang meninggal dalam keadaan masih belum menikah.

j. Mate Mangkar

Hampir sama dengan Martilaha, bedanya kalau Mate Mangkar ditujukan untuk arwah seseorang yang meninggal, entah itu suami/ istri namun belum memiliki keturunan.

7. Bahasa Medan


Pic by 1cak.com

Sama halnya di wilayah lain, Medan pun tentu memiliki bahasa daerah yang sangat unik dan khas. Sebelum kita mengunjungi kota ini ada baiknya jika kita mencari tahu kata-kata apa yang sering diucapkan oleh orang Medan, biar kita nggak bingung-bingung banget. Salah satu kata yang mungkin akan sering kita kenal yaitu kombur yang berarti bergosip atau bicara. Orang Medan akan bilang “banyak kombur kali kau” kepada orang yang cerewet atau banyak bicara.

Di Medan pun mengenal kata mentel lo, kirain hanya ada di Jawa saja. Mentel di sini maksudnya banyak gaya. Jangan bingung jika orang Medan berkata Pajak dan Pasar namun mengacu pada hal berbeda dengan yang kita maksud. Pajak untuk orang Medan maksudnya adalah pasar, sedangkan pasar untuk orang Medan maksudnya jalan raya. Seru ya belajar bahasa Medan, tentunya masih banyak lagi istilah lainnya, yuk cari tahu kata-kata lainnya! Kalau udah tahu, bagi ke aku juga ya…

Setelah mengenal 7 budaya unik di Medan, bahkan sampai belajar bahasanya juga, sudah siap dong ya melancong ke Kota Medan. Sudah arrange jadwal berlibur ke kota besar ketiga ini? Kalau aku malah sudah siap-siap cari hotel di Medan yang sesuai kantong dan kebutuhan nih. Pas banget ternyata di Pegipegi sedang ada promo Maret Meriah.


Periode bookingnya berlaku sampai 24 Maret 2019 dan bebas untuk inap kapan saja lo, pals? Apa nggak hebring banget. Lalu aku mulai survey dong hotel mana yang bisa jadi pilihan inap saat nanti main ke Medan. Hmm, ternyata mudah pakai Pegipegi. Bisa difilter juga mau pilih hotel bintang berapa, fasilitasnya apa saja, tipe hotelnya bagaimana dan range harganya. Ahaaa… sepertinya udah ketemu nih hotel murah yang pas harga dan fasilitasnya. Siap - siap liburan euy.



Btw, teman-teman sudah ada yang pernah pakai aplikasi Pegipegi? Share dong pengalamannya… yang sudah pernah ke Medan atau yang orang Medan, boleh juga dong ceritanya tentang Medan, masih kepo banget nih aku sama kota ini.

Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

1 comment

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com
  1. Saya yang punya ibu orang Medan saja, gak banyak tahu budaya di sana.
    Meskipun keinginan untuk kesana selalu besar

    ReplyDelete