header marita’s palace

Halal Bihalal Gandjel Rel; Hikmah Al Asr dan Lontong Sayur

halal bihalal gandjel rel
Syukur alhamdulillah, setelah kurang lebih 2 tahunan tidak kumpul secara offline. Akhirnya pada hari Minggu, 29 Mei 2022, halal bihalal Gandjel Rel bisa terlaksana dengan lancar. Meski nggak begitu banyak yang bisa hadir, keseruan tetap membalut acara yang bertempat di Chanadia Resto itu.

Berlangsung dari jam 10.00 - 13.00, acara ini nggak cuma kumpul-kumpul biasa lo. Ada sharing penuh hikmah dari Ustaz Muslim, yang tak lain adalah suaminya mbak Martha, salah satu anggota Gandjel Rel juga.

Selain itu, ada stand up comedy syariah yang mengangkat tema Lontong Sayur. Loh kok? Apa hubungannya Lontong Sayur dengan blogging atau tulis menulis?

Penasaran kan? Cekidot deh ikuti reportaseku kuy!

Hikmah Al Ashr dalam Halal Bihalal Gandjel Rel

Acara halal bihalal ini dipandu oleh MC hits, mbak Ika Puspita. Untuk membuka acara, mbak Uniek selaku salah satu founder dari Gandjel Rel memberikan wejangannya yang sungguh makjleb.

Makanya habis dikasih wejangan sama mbak Uniek, langsung lahirlah artikel ini, wkwk. Founder komunitas blogger perempuan di Semarang ini mengingatkan para member untuk tetap semangat dalam ngeblog.
wejangan founder Gandjel Rel
Kalau dua tahun ini karena pandemi semangat ngeblog hancur lebur, semoga tahun ini semangat ngeblognya bisa ditingkatkan lagi. Mbak Uniek juga meminta kerja sama dari para member untuk memeriahkan Whatsapp Group, dan jangan segan untuk berbagi ide acara sharing dan lainnya.
Mau seminggu sekali, dua minggu sekali, atau sebulan sekali, ayoklah blognya diupdate. Kalau bisa, jangan hanya diupdate kalau ada job.
Gimana, ada yang ikutan makjleb juga denger wejangan mbak Uniek? Kalau ada mari tos berjamaah, hehe.

Kalau wejangan dari sang founder masih belum sanggup menjewer telinga temen-temen kongkow, khususnya sesama blogger yang lagi hiatus atau blogger pemburu job macam eike, yuk coba kita selami isi tausiyah dari Ustaz Muslim yang adeeem berikut ini.

Ustaz Muslim menyampaikan sebuah tema sederhana. Dibawakan dengan guyonan asyik, tapi langsung nyampe ke hati. Beliau mengingatkan tentang intisari dari surat ke 103 dalam Al Quran. Hayo surat apa?

Yang nggak bisa jawab, sungguh terlalu. Lha itu di judul artikel juga udah ditulis gede-gede, wkwk.

Yup, Surat Al Asr. Surat ini memang hanya terdiri dari tiga ayat, tapi ternyata hikmah yang ada di dalamnya luar biasa.

Aku jamin sebagian besar muslim dan muslimah sudah hafal surat ini. Bahkan nggak sedikit yang sudah hafal dari zaman TK. Apalagi anak zaman now, TK aja udah banyak yang hafal Juz 30 ya.

Oleh grup nasyid asal Malaysia, Raihan, surat dalam Al Quran ini juga telah digubah dalam bentuk lagu nan indah. Buat yang lupa, boleh sambil diputar nasyidnya nih:


Al Asr memiliki arti waktu sore. Mengingatkan manusia tentang pentingnya menghargai waktu. Karena sesungguhnya orang-orang yang mampu menghargai waktu adalah orang-orang yang akan jauh dari hal-hal merugi.

Bahkan bisa dipastikan, semua orang di dunia pasti pernah melakukan hal-hal yang merugikan. Namun besar kecil kerugiannya, bisa jadi berbeda-beda setiap individu.
isi dan kandungan Quran Surat Al Asr
Bisakah kita menjadi orang yang tak merugi?

Insya Allah bisa. Syaratnya, lakukan empat hal sebagaimana yang disampaikan pada QS Al Asr, yaitu:
  • Beriman
  • Melakukan kebaikan/ amal sholeh
  • Saling menasihati dalam kebenaran
  • Saling menasihati dalam kesabaran
Lalu apa hubungannya surat Al Asr ini dengan blogger? Oh, tentu saja ada!

Menyambung wejangan mbak Uniek tentang semangat blogging yang bisa jadi nglokro. Kenapa bisa nglokro?

Apakah karena sepi job? Apakah karena merasa tertinggal jauh dengan prestasi blogger yang lain? Kehabisan ide, atau lainnya?

Coba yang lagi nglokro, baca baik-baik perkataan Ustaz Muslim ini;
Saat sedang nggak punya semangat untuk menulis, ingat bahwa menulis bisa menjadi salah satu amal sholeh. Selama menulisnya yang bermanfaat, menginspirasi, mengingatkan pada kebaikan dan kesabaran, kita sudah melakukan sebuah amal baik lo.
Amal sholeh itu banyak. Nggak hanya berupa ibadah wajib seperti sholat, puasa, mengaji, dll. Sebagai orang yang sudah memutuskan menjadi blogger, tulisan kita juga bisa menjadi salah satu bentuk amal sholeh.

Lalu kalau kita berlama-lama hiatus, nulis kalau saat dapat job saja. Coba hitung sudah berapa banyak amal sholeh yang kita biarkan melayang?

Padahal bisa jadi dari sebuah tulisan kita yang sederhana, misal menceritakan tentang pengalaman hidup yang terdengar receh, ternyata bisa membawa manfaat untuk para pembaca dengan pengalaman yang hampir mirip.

Saat kita berbagi hikmah dari sebuah pengalaman hidup yang kita jalani melalui tulisan di blog, siapa tahu ternyata ada pembaca yang sedang mengalami kesulitan mirip. Lalu menjadi lebih tegar, kuat dan semeleh dalam menjalani masalahnya usai membaca tulisan kita.
tausiyah Ustaz Muslim  tentang surat Al Asr
Selain mengingat hikmah Al Asr saat semangat ngeblog sedang mlempem, Ustaz Muslim juga menyampaikan tentang manfaat silaturahim alias berkumpul dengan teman-teman yang sekufu. Lagi turun semangat ngeblognya, ya kumpullah sama sesama blogger.

Salah satunya ya seperti ngumpul acara halal bihalal Gandjel Rel. Bersilaturahim selain membuka pintu-pintu rezeki, berkumpul juga berfungsi sebagai sarana untuk saling menyemangati. Ya, kek mbak Uniek tadi yang menyemangati para anggota Gandjel Rel untuk nggak lupa update blog.

Dalam tausiyahnya, Ustaz Muslim juga mengingatkan tentang pentingnya memelihara kesabaran;
Ketika ada masalah dan nggak tahu jalan keluarnya, kuncinya hanya sabar dan pasrah. Semakin merasa mentok, semakin berpasrah pada Allah, semakin cepat pula Allah akan menyelesaikan masalah kita. Masalah akan terlewati seiring waktu berjalan.
Namanya hidup pasti ada saja kesulitannya. Nggak ada hidup yang nggak sulit. Hanya saja ada yang mudah menemukan jalan keluarnya, ada yang merasa nggak ketemu-ketemu jalan keluar untuk masalah hidupnya.

Maka kuncinya adalah menjadi orang yang bertakwa. Karena orang yang bertakwa akan selalu diberikan jalan keluar dari segala kesulitan.

Penting juga untuk selalu mengingat agar tidak mudah silau saat posisi sedang berada di atas. Pun jangan mudah mlempem semangatnya ketika sedang saat di bawah.

Jadi gimana, masih mau hiatus ngeblog setelah menyelami tausiyah dari suami mbak Martha ini?

Lontong Sayur Saat Sharing Menembus Sayembara Novel DKJ

Selain tausiyah dari Ustaz Muslim yang menyejukkan hati, halal bihalal Gandjel Rel juga diisi dengan sharing ala stand up comedy dari mbak Hartari. Fyi, naskah mbak Hartari masuk menjadi salah satu naskah yang paling menarik hati dewan juri pada Sayembara Novel DKJ.

Buat yang belum tahu DKJ adalah Dewan Kesenian Jakarta. Setiap dua tahun sekali, mereka menggelar sayembara novel. Nah, Mbak Hartari mengikuti sayembara ini pada tahun 2021. Baru sekali ikut dan langsung menarik perhatian juri, keren nggak sih?

Sayembara Novel DKJ adalah ajang bergengsi yang banyak dinanti oleh para sastrawan. Nggak sedikit para penulis senior pun merasa tertantang untuk ikutan ajang ini, saking susahnya menembus ‘pertahanan para juri.’

Pastinya jadi prestige tersendiri untuk para penulis yang berhasil masuk jadi finalis ataupun pemenang dari ajang ini. Apalagi hadiahnya pun nggak main-main lo.

Buat yang hobi baca buku pasti tahu, novel para finalis sayembara ini pasti memiliki logo khusus DKJ. Pastinya akan jadi kebanggaan dan promosi tersendiri saat logo ini tercetak pada karya kita kan?

Mbak Hartari dengan guyonannya yang penuh ciri khas menceritakan bagaimana proses menuliskan Lauk Daun, judul novel yang dikirimkannya. Lauk Daun mengisahkan masa-masa pandemi dengan sentuhan komedi satire.
dibalik ide Lauk Daun mbak Hartari
Diperkaya dengan politik RT yang gayeng, dan ditutup dengan kisah perselingkuhan yang mengejutkan. Fyi, Lauk Daun sendiri adalah plesetan dari kata lockdown. Tahu kan, zaman awal-awal pandemi, banyak wilayah yang harus dilockdown.

Nggak sedikit meme dan foto-foto bertebaran di internet tentang salah penulisan kata ‘lockdown.’ Salah satunya ditulis jadi ‘lauk daun.’

Mbak Hartari mengakui ide ceritanya berawal saat mbak Uniek membagikan foto tentang ‘Lauk Daun’ di Whatsapp Group (WAG) Gandjel Rel. Dari situ kemudian dikembangkan menjadi cerita yang utuh.

Karakter-karakter yang ada dalam novel ini diambil dari orang-orang di sekitarnya. Hal ini untuk mempermudah mbak Hartari dalam menggali karakter dengan lebih dalam. Meski tentu saja sifat asli tokoh yang jadi inspirasinya nggak plek-ketiplek sama dengan karakter novelnya ya.

Karena mbak Hartari kasih spoiler tentang adanya cerita perselingkuhan Pak RT dengan seorang perempuan di novelnya, malah jadi banyak yang gagal fokus. “Itu beneran selingkuh Pak RTnya?”

Mbak Hartari lalu menjawab jujur, “Ya nggak. Jadi sebenarnya saya tuh bingung bagaimana harus menutup ceritanya. Sementara hari itu adalah H-1 penutupan pengiriman karya. Akhirnya biar gampang ya sudah dibuat selingkuh saja tokohnya.

Langsunglah kami ger-geran mendengar alasan mbak Hartari. Ternyata oh ternyata behind the scene hadirnya perselingkuhan di novel Lauk Daun seperti itu.
sharing mbak Hartari menembus sayembara novel DKJ
Btw, masih penasaran tentang Lontong Sayur?

Jadi, waktu mbak Hartari lagi asyik sharing keseruan pengumuman pemenang Sayembara Novel DKJ. Tiba-tiba ada mbak waitress datang ke ruangan acara dan berkata, “Lontong sayur siapa ya?

Kami yang tadinya serius sambil senyum-senyum kecil menyimak mbak Hartari yang lagi 'stand up comedy', otomatis ngakak berjamaah deh. Lontong sayur oh lontong sayur, ada-ada aja deh ah.

Hal menarik yang aku ambil dari pengalaman mbak Hartari adalah caranya berproses dalam mengembangkan ide cerita. Mbak Hartari mengakui nggak banyak ikut nimbrung ngobrol di WAG, tapi sebenarnya dia mengamati obrolan yang terjadi dalam grup.

Jika ada chat yang dianggapnya lucu atau menarik, segera ia mencatatnya. Chat-chat tersebut kemudian digunakan dalam novelnya. Wah, ciamik ya tipsnya. Cuzz yang seneng nulis fiksi bisa nih dicoba.

Menutup sharingnya mbak Hartari membagikan tips-tips menembus Sayembara Novel DKJ. Mau tahu nggak nih?
  • Baca syarat dan ketentuannya. Beberapa syarat yang harus benar-benar diikuti yaitu minimal 20.000 kata, dan naskah belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun.
  • Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, hindari penggunaan istilah-istilah asing. Semakin Indonesia, semakin baik. Mengangkat unsur-unsur lokal justru lebih baik.
  • Nggak harus nyastra banget kok, yang lebih disorot justru bagaimana penulis mampu mencari tema-tema yang baru dan belum pernah ditulis sebelumnya.
  • Baca tulisan pemenang tahun-tahun sebelumnya untuk melihat seperti apa karya yang diinginkan dewan juri.
Hmm, menarik ya? Meski jujur, kalau aku sih angkat tangan. Yaaa, ngiler juga sih sama hadiahnya, wkwk. Sayang, otakku sudah terlalu tumpul untuk merangkai tulisan fiksi.

Namun semoga sharing dan tips dari mbak Hartari di atas bermanfaat dan bisa dipraktekkan buat teman-teman kongkow, khususnya yang hobi nulis fiksi. Coba deh ikutan kalau Sayembara Menulis DKJ diadakan lagi.

Buat yang pengen baca novel Lauk Daun karya Mbak Hartari, tunggu info lebih lanjut ya. Infonya, saat ini sedang otw cetak. 
member gandjel rel
Anyway, acara halal bihalal Gandjel Rel selesai tepat waktu dengan menyisakan senyum merekah di bibir para anggota yang hadir. Apalagi semuanya dapat hadiah dan doorprize yang oke punya. Thank you Gandjel Rel buat seru-seruannya hari ini. See you kapan-kapan lagi, pals!

11 comments

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com
  1. Wah ikut merasakan sumringah dan semangatnya mbak..

    Duduudduu emang bab waktu selalu jadi reminder yak.

    Al ashr yang dulu sering jadi tausyiah pagi dimasa mengaajr . Ehn. Berasa flasback dan pengingat buat diri.

    Btw politik RT apaan mbak?

    Wah keren mbak H ya, bisa nembus DKJ. tahun ini salah satu penukis kenamaan yang aku kenal juga masuk jajaran nama yg memikat juri. Tapi emang keren2 karya yg memikat juri.

    ReplyDelete
  2. Malam2 baca tulisan lontong sayur kok jadi krucuk2 lafar, bayangin bisa nyruout kuah lontong sayur, hehe. Bener mba, harus diniatin jafi amal sholih ketika nulis blog,biar semangat nulisnya. Thanks for sharing mba.

    ReplyDelete
  3. wahh... bikin ngekek bacanya, kumpul-kumpul adaah cara paling ampuh buat nyari inspirasi ya mbak. apalagi ketemu temen yang sefrekuensi dan bisa saling nyemangatin, serasa tertabok-tabok, jadi membara semangatnya. ditunggu cerita selanjutnya mba...

    ReplyDelete
  4. Wah thank you ya mba dirangkumin hasil halbil GRes, mantul bgt ilmunya. Jadi ingin mengTLDkan lagi nih dan menghidupkan kembali blogku. Daku pun kangen sama semuanya tapi apa daya sudah gak di Semarang lagi. Salam buat semuanya ya

    ReplyDelete
  5. masyaAllah.. pertemuan penuh makna yaa mba 😍 apalagi diingatkan bahwa ngeblog itu adalah amal sholeh, nancap banget ini biar semangatnya gak nglokro 😁

    ReplyDelete
  6. Jleb bangettt yaaa...
    "Nulis jangan cuma waktu ad job" :'(
    Mo nangiiiiss...


    Pengen deh ikutan kopdar sesama blogger ginii. Jadi mupeng aku tuuhh. Kalau ketemuan langsung gini lebih berasa yaa sharingnya

    ReplyDelete
  7. Ya ampun lontong sayur, wkwkwk. HalBih kemrin emang berkesan ya say, meski yg datang ga banyak tapi suasananya tetap ceria dan penuh kehangatan meski emsinya, emsi dudul haha

    ReplyDelete
  8. Wah luar biasa ibu-ibu ini, gak hanya sebagai ibu rumah tangga tetapi juga blogger dan penulis sukses. Sedikit lucu ya momen halal bihalalnya, mantep, terima kasih sharingnya!

    ReplyDelete
  9. Aduuh, tausiahnya makjleb sekali ya beneran ngingetin, jadi kayak ngingetin diri saya juga. Tapi ngakak pas baca Lauk Daun, bisaaaa aja 😂😂

    Senengnya masyaAllah bisa ikut kumpul-kumpul sesama bloger, ngecas semangat hehe. Jadi pengen juga :"

    ReplyDelete
  10. Wah seru banget kak ikut acara halal bihalalnya

    ReplyDelete
  11. Terima kasih Ririt sudah menuliskannya dengan apik banget. Semoga ketemuan seperti ini bisa ngecharge semangat nulis kita semua. Yuuk yang udah lama ga update blog, hayoo... gek ndang diniatkan nulis lagi ya. Apa saja bisa bermanfaat untuk diri kita sendiri, Insya Allah untuk orang lain juga.

    ReplyDelete