Hari ini aku hanya ingin menulis. Aku tak peduli runtut atau tidak, aku hanya ingin menulis saja kali ini. Mereka berbicara tentang perempuan malam lalu. Bukankah yang mereka bicarakan me…
I'm stranger for my own for myself I read all the post I've ever written seems losing me don't know at all bout the condition it's just true I'm gonna be stran…
Yuph...I cut my hair 2 days ago.... dan kini kala kutatap bening cermin, tak akan lagi kutemui ramput panjang sepinggang yang selama ini kupertahankan dan kujaga... aku tak menyesalinya..…
kau hampa kini.. karenaku. .. . kemudian serentetan peristiwa kuingat, satu per satu. tentang q, kamu, lalu qt. .. . kau datang kala mendung menggelayuti senja. di antara kelelahan q m…
kau menatapku seakan aku lonte-lonte yang nongkrong di jalan2 itu. .. .. aku memang mendua, tapi tak berkhianat.. aku memang berdusta, tapi tak berpaling.. cih.. lagi2 kau mencibir. buk…
Jika ini malam terakhirku ada di sampingmu, menjadi garwamu. Aku minta benamkan spermamu ke dalam tubuhku,biar benih itu merangsek ke seluruh ruang rahimku, hingga kumiliki duplikatmu kelak. Jika…
dan inilah jdny.. dan inilah kemudian yg terhampar atas tanya2 q. .. . hanya ada sakit lalu luka air mata dan sesal. .. . benar aq mendua,sayang benar ia telah mencuri scuil t…
Aku menggila kini remuk redam apa jadinya nanti kala... aku yang menghujat ketaksetiaan aku yang mencela perselingkuhan jatuh terlelap dalam buai kelam? bukan lagi T…
Kalau aq benar mendua,apa jadinya kita? masihkah akan ada kecup hangat itu di kening q tiap malam? masih adakah peluk damai untuk q tiap resah? masih lincahkah bibirmu membanggakanku? nanti…
Sebut saja ia Rihani. Tak lebih. “Cantik?” “Tidak, tak lebih cantik dari ibuku”. Ah kulihat keningmu berkerut melihat jawabku. Kenapa? Karena ia tak cantik? Iya, memang tak cantik, menurutku.…
aku ingin merindumu lagi, karena desir itu menghangatkan... aku pun ingin mencemburuimu lagi, karena detak jantung itu menggetarkan aku tidak ingin lupa mencecap rasa2 yang pahit juga sakit..…
Satu per satu orang mendekatiku. Menyalamiku dengan tatapan haru. Tak jarang pula mereka menjatuhkan pelukan padaku sambil berkata dengan kebijaksanaan mereka yang tak pada tempatnya, “Sabar ya ndu…